Masuk ke 10 FK Ini – SNMPTN atau SBMPTN?
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Masuk ke FK, image via blog.gaijinpot.com
Meskipun semakin banyak Gen Z yang bercita-cita menjadi YouTuber, ternyata masih ada juga yang ingin menjadi dokter. Mengacu pada rasio WHO, satu dokter seharusnya ada pada populasi sejumlah 2.500 jiwa. Sedangkan untuk dokter spesialis, seharusnya ada satu dokter pada populasi 10.000 penduduk.
Untuk menjadi seorang dokter spesialis, Sobat Pintar harus menuntaskan kuliah di Fakultas Kedokteran selama empat tahun. Masa pre-klinik ini kemudian diikuti dengan masa klinik atau koas selama dua tahun. Setelah mengambil sumpah dokter, tahapan berikutnya yang harus diikuti adalah program internship atau magang di Puskesmas atau Rumah Sakit selama satu tahun.
Setelah masa internship tersebut, bila tidak melanjutkan bekerja atau membuka praktek pribadi, Sobat Pintar nantinya dapat melanjutkan kuliah spesialisasi. Sekolah spesialis memerlukan waktu antara empat hingga enam tahun, sesuai dengan bidang yang dipilih.
Dan perjalanan panjang untuk menjadi seorang dokter spesialis ini diawali dari Fakultas Kedokteran (FK). Berbeda nama, program pendidikan S1 dokter di FK disebut sebagai Pendidikan Dokter atau Kedokteran. Lantas, bagaimana peluang masuk jurusan ini? Lebih baik menggunakan jalur SNMPTN atau SBMPTN?
Aren't you curious? Kita bisa mengacu pada seleksi tahun 2019 kemarin, Sobat. So, here we go.
Â
1. Pendidikan Dokter Universitas Indonesia
Ketetatan persaingan SNMPTN: 3,78%
Nilai UTBK terendah – tertinggi: 724,38 – 798,55
Nilai rata-rata diterima SBMPTN: 747,93
2. Pendidikan Dokter Universitas Airlangga
Ketetatan persaingan SNMPTN: 4,37%
Nilai UTBK terendah – tertinggi: 702,54 – 808,01
Nilai rata-rata diterima SBMPTN: 726,94
3. Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Ketetatan persaingan SNMPTN: 2,59%
Nilai UTBK terendah – tertinggi: 689,05 – 809,84
Nilai rata-rata diterima SBMPTN: 725,21
4. Pendidikan Dokter Universitas Padjadjaran
Ketetatan persaingan SNMPTN: 2,99%
Nilai UTBK terendah – tertinggi: 694,17 – 780,52
Nilai rata-rata diterima SBMPTN: 717,94
5. Kedokteran Umum Universitas Diponegoro
Ketetatan persaingan SNMPTN: 4,64%
Nilai UTBK terendah – tertinggi: 685,77– 770,48
Nilai rata-rata diterima SBMPTN: 709,46
6. Pendidikan Dokter Universitas Brawijaya
Ketetatan persaingan SNMPTN: 3,9%
Nilai UTBK terendah – tertinggi: 682,85 – 769,40
Nilai rata-rata diterima SBMPTN: 704,59
7. Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Ketetatan persaingan SNMPTN: 3,25%
Nilai UTBK terendah – tertinggi: 680,23– 762,85
Nilai rata-rata diterima SBMPTN: 701,21
8. Pendidikan Dokter Universitas Udayana
Ketetatan persaingan SNMPTN: 4,88%
Nilai UTBK terendah – tertinggi: 674,04– 754,71
Nilai rata-rata diterima SBMPTN: 691,51
9. Pendidikan Dokter Universitas Jenderal Soedirman
Ketetatan persaingan SNMPTN: 2,39%
Nilai UTBK terendah – tertinggi: 675,34– 721,00
Nilai rata-rata diterima SBMPTN: 688,84
10. Pendidikan Dokter Universitas Sriwijaya
Ketetatan persaingan SNMPTN: 5,72%
Nilai UTBK terendah – tertinggi: 660,96– 764,86
Nilai rata-rata diterima SBMPTN: 667,76
Perlu diingat, data diatas adalah pada SNMPTN dan SBMPTN 2019. Tak ada jaminan SNMPTN dan SBMPTN 2020 akan sama persis seperti diatas. Tapi besar kemungkinan keketatan persaingan SNMPTN dan nilai UTBK yang lolos SBMPTN bisa dijadikan pijakan untuk memproyeksikan apa yang akan kita hadapi pada 2020 ini.
Perlu dicatat, sejauh ini belum ada PTN yang merilis passing grade secara resmi. But if you have it, you can use it. Gunakan saja passing grade sebagai prediksi atau gunakan nilai rata-rata diterima sebagai tolok ukur target nilai UTBK-mu. Untuk amannya, sebaiknya nilai UTBK-mu berada diatas nilai rata-rata jurusan yang diincar.
Nah, siap menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran ditahun 2020 ini? Jangan terlewat mengikuti Try Out Aku Pintar untuk memantau prediksi nilai UTBK-mu ya, Sobat!
ArtikelTerkaitV3
Makan Bergizi Gratis (MBG): Langkah Strategis Indonesia dan
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) sedang menggalakkan program prioritas yang patut disambut baik: Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini bukan sekadar program bantuan sosi...
Baca Selengkapnya
Whoosh: Melaju Cepat ke Masa Depan, Berhitung Cepat dengan M
Dengungan halus mesin, desain aerodinamis yang memukau, dan kecepatan yang menyamai pesawat terbang. Inilah Kereta Cepat Whoosh (atau KCIC), sebuah lompatan besar dalam sejarah transportasi Indonesia yang menghubungkan Jakarta dan Bandung hanya dalam wakt...
Bukan Hujan Biasa Lagi: Ketika Setetes Air Hujan Menitikkan
Dalam beberapa tahun terakhir, sebuah fenomena mengkhawatirkan terungkap di Indonesia: air hujan yang turun ke bumi ternyata tidak lagi sepenuhnya murni. Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan, termasuk dari Institut Pertanian Bogor (IPB), menemukan adany...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog