Pahami Metode Pembelajaran dan Cara Mengajar untuk Anak Slow Learner
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Polina Tankilevitch on Pexels
Anak slow learner terkadang, atau mungkin cukup sering, membuat kita mengelus dada. Bahasan satu materi pelajaran yang semestinya bisa beres dalam beberapa menit saja ternyata malah menghabiskan waktu satu sampai dua pertemuan penuh. Bahkan, kalau boleh jujur, kita keluar kelas dengan perasaan waswas, "Anak ini sudah paham atau belum, ya..." Pernah, atau sering, mengalaminya, Guru Pintar?
Memang, setiap anak memiliki kemampuan dan kecepatan belajar yang berbeda-beda. Namun tak dapat dipungkiri, satu atau dua anak saja yang lamban menguasai materi pelajaran, dinamika kelas dapat melenceng jauh dari harapan kita. Lantas bagaimana sebaiknya kita membimbing anak slow learner atau lamban belajar ini, Guru Pintar?
Â
Photo by Dany Castrejon on Pexels
Mari menyamakan persepsi terlebih dahulu, Guru Pintar. Dalam Bahasa Inggris, individu yang sedang terlibat dalam proses belajar secara umum disebut learner. Kita lebih mengenal istilah 'pembelajar' dalam Bahasa Indonesia, dan keduanya merujuk pada makna yang sama. Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, pembelajar atau learner tersebut adalah siswa atau peserta didik. Kalau begitu, apa yang dimaksud dengan anak slow learner?
Anak atau siswa slow learner adalah individu yang mengalami kesulitan dalam memahami dan menguasai materi pelajaran. Anak slow learner biasanya memiliki kecepatan belajar yang lebih lambat dibandingkan dengan teman-teman sebayanya, tetapi tidak memiliki disabilitas intelektual yang signifikan.
Anak slow learner biasanya memiliki potensi intelektual yang normal atau sedikit di bawah rata-rata. Karakteristik anak slow learner yang umumnya kita jumpai adalah dibutuhkannya waktu yang lebih lama atau pendekatan yang berbeda sampai materi pelajaran benar-benar dipahami. Ciri-ciri slow learner lainnya dapat berupa kesulitan dalam mengikuti pelajaran di kelas, mengingat informasi, dan menerapkan konsep-konsep abstrak.
Photo by Pixabay on Pexels
Di kebanyakan sekolah, keberadaan anak slow learner pada umumnya dapat dihitung dengan jari. Namun demikian, kita perlu memahami apa yang menyebabkan sebagian siswa belajar dengan lebih lamban daripada teman-temannya. Nah, kenapa anak mengalami slow learner? Berikut beberapa penyebab slow learner pada siswa yang perlu diketahui.
Motivasi belajar memang bisa sangat berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya. Namun anak slow learner cenderung kurang termotivasi atau kurang tertarik untuk belajar, baik secara umum maupun pada mata pelajaran tertentu saja.
Kesehatan mental memang lebih sulit dideteksi daripada kesehatan fisik, tetapi keduanya dapat berpengaruh terhadap kemampuan belajar siswa. Anak susah belajar bisa disebabkan oleh sakit secara fisik maupun psikis.
Faktor sosial ekonomi keluarga dan lingkungan yang kurang mendukung prestasi akademik bisa menjadi penyebab slow learner. Sulitnya akses terhadap buku pelajaran maupun sumber daya pembelajaran yang lain dapat menyebabkan anak susah belajar.
Anak susah belajar bisa juga disebabkan oleh gangguan yang dideritanya. Disleksia, misalnya, membuat siswa mengalami kesulitan untuk membaca. Ada pula gangguan diskalkulia, yakni kesulitan untuk berhitung. Kita perlu mengenal beragam jenis gangguan belajar seperti ini, Guru Pintar, agar dapat membimbing anak slow learner belajar dengan lebih baik.
Photo by RDNE Stock project on Pexels
Karena kecepatan belajarnya berbeda, kita dituntut untuk menyesuaikan pembelajaran bagi anak slow learner. Perlu disadari, Guru Pintar, bahwa metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan gaya belajar anak slow learner justru dapat menyebabkannya kesulitan memahami materi pelajaran. Berikut beberapa tips atau cara mengajar anak slow learner yang bisa diterapkan.
Agar dapat menentukan dan merancang metode pembelajaran untuk anak slow learner, pertama-tama kita harus mengenal siswa tersebut dengan baik. Memang tak mudah dilakukan dalam kelas yang besar, tetapi kita tetap perlu mengenali kekuatan, kelemahan, minat, dan gaya belajar anak slow learner tersebut.
Visualisasi konsep sebenarnya bukan metode belajar untuk anak slow leaner saja, tetapi dapat digunakan juga untuk kebanyakan siswa. Gambar, diagram, grafik, slide presentasi, mind map, video, model 3D, benda nyata, bahkan simulasi adalah beberapa contoh media pembelajaran untuk anak slow learner.
Salah satu karakteristik anak slow learner adalah kecepatan belajarnya yang lamban. Oleh karena itu, materi pelajaran sebaiknya disampaikan secara bertahap, langkah demi langkah. Beri kesempatan berlatih pada setiap langkah, baru kemudian beranjak pada tahap berikutnya.
Saat membimbing anak slow learner, kita harus kerap mengulang. Lebih baik lagi bila pengulangan materi pelajaran diberikan pada tahapan yang konsisten.
Metode pembelajaran untuk anak slow learner berikutnya adalah melalui story telling. Siapa yang tak suka mendengarkan cerita? Semua siswa pasti suka bila kita menyelipkan cerita saat mengajar. Cerita dapat membantu siswa mengaitkan informasi dengan konteks dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik. Kesempatan ini juga dapat digunakan untuk mendorong siswa berpartisipasi aktif dengan kita bertanya ataupun mengajak berdiskusi.
Pembelajaran interaktif berarti siswa berpartisipasi secara aktif dan langsung dalam proses belajar. Diskusi kelompok, permainan, eksperimen, maupun aktivitas praktis lainnya dapat digunakan sebagai metode pembelajaran untuk anak slow learner. Kesempatan untuk mengindera secara langsung, seperti dengan menyentuh, dapat membantu memperkuat pemahaman siswa. Umpan balik yang konstruktif dan positif pun dapat diberikan saat menerapkan metode pembelajaran ini.
Membimbing anak slow learner memang membutuhkan kesabaran. Kita harus bersedia mengalokasikan waktu yang cukup agar setiap siswa atau anak slow learner di kelas kita dapat memproses informasi yang diterimanya dan memberikan respon yang sesuai. Perhatikan pula bagaimana perkembangannya, agar kita dapat melakukan penyesuain metode pengajaran yang dibutuhkan. Jangan lupa, Guru Pintar, untuk terus berkolaborasi dengan orang tua, terutama berkenaan dengan perkembangan anak slow learner.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog