Metode Hypnoteaching: Memberikan Sugesti Positif Dalam Setiap Kegiatan Pembelajaran
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Pavel Danilyuk dari Pexels
Pernahkah Guru Pintar mendengar tentang hypnoteaching dan hypnolearning? teknik pengajaran hypnoteaching ini sangat menarik untuk dibahas. Seperti Guru Pintar telah ketahui bahwa dalam mengajar kreativitas sangat dibutuhkan untuk merancang pembelajaran yang bermakna sekaligus menyenangkan supaya siswa tidak mengalami kesulitan menangkap semua materi dan juga juga pesan-pesan yang disampaikan Guru Pintar. Dan salah satu penyebab siswa sulit belajar adalah ketidakcocokan antara metode ajar yang Guru Pintar terapkan dengan cara kerja otak siswa. Nah, di sinilah metode hypnoteaching dan hypnolearning dapat membantu supaya semua siswa dapat belajar dengan baik.
Foto oleh Anastasia Shuraeva dari Pexels
Kedua kata hypnoteaching dan hypnolearning mengandung kata hypno yang berasal dari kata hypnosis. Hypnosis dapat diartikan sebagai seni berkomunikasi untuk mempengaruhi seseorang, sehingga mengubah tingkat kesadarannya. Cara kerja hipnosis adalah menurunkan gelombang otak dari betha menjadi alpha atau theta sehingga seseorang merasa rileks dan kemudian mudah menerima berbagai saran atau sugesti. Sebuah kondisi kesadaran (state of consciousness) yang sangat mudah menerima berbagai saran/sugesti, menurut Ali Akbar Navis (2013, 128), disebut dengan Hypnos. Sedangkan teaching adalah mengajar.
Novian Triwidia jaya (dalam Yustisia 2012: 76) mengartikan Hypnoteaching sebagai perpaduan pengajaran yang melibatkan pikiran sadar dan bawah sadar. Atau dengan kata lain hypnoteaching adalah teknik dan seni mengajar yang menggunakan sugesti-sugesti positif dengan cara merubah gelombang otak yang menjadikan proses pembelajaran semakin efektif dengan kondisi kesiapan mental siswa yang bagus dalam pembelajaran. Hal ini penting karena siswa akan merasa lebih nyaman dan memiliki ketertarikan atau antusiasme dalam belajar. Hal ini tentunya akan sangat menunjang proses pembelajaran.
Metode Hypnoteaching merupakan metode pembelajaran yang kreatif, unik, sekaligus imajinatif, di mana sebelum pelaksanaan pembelajaran, siswa sudah dikondisikan untuk siap belajar. Dengan demikian, siswa dapat mengikuti pembelajaran dalam kondisi yang segar dan siap untuk menerima materi pelajaran. Sedangkan Hypnolearning adalah salah satu metode Hypnotherapy dengan cara menyingkirkan pandangan buruk dalam pikiran setiap siswa, sehingga siswa tersebut bisa meningkatkan konsentrasi serta lebih fokus dalam belajar. Tujuan hypnoteaching dan hypnolearning tentu saja untuk membuat atmosfir pembelajaran lebih baik lagi.
Foto oleh Artem Podrez dari Pexels
Penerapan hypnoteaching dalam pembelajaran adalah dengan memberikan sugesti-sugesti positif kepada siswa. apakah yang dimaksud sugesti? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sugesti memiliki dua pengertian. Yang pertama, sugesti memiliki arti pendapat yang dikemukakan untuk dipertimbangkan, anjuran, dan saran. Dan pengertian keduanya adalah sebuah pengaruh dan sebagainya yang menggerakkan hati orang dan sebagainya. Hypnoteaching untuk mengajar mempunyai beberapa manfaat yang dapat dicapai, yaitu:
1. Membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan baik bagi siswa maupun guru.
2. Pembelajaran dapat menarik perhatian siswa melalui berbagai kreasi-kreasi permainan yang diterapkan oleh guru.
3. Guru mampu mengelola emosinya dengan lebih baik karena penerapan hypnoteaching memerlukan kestabilan emosi guru.
4. Menumbuhkan hubungan yang harmonis antara guru dan siswa.
5. Membantu Siswa menghilangkan kebiasaan-kebiasaan kurang baik dalam belajar.
Dalam penerapan hypnoteaching, terdapat beberapa unsur-unsur yang perlu diketahui oleh Guru Pintar, yaitu:
Penampilan guru yang baik dan rapi akan menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi bagi guru itu sendiri dan juga dapat menarik perhatian siswa. . Selain itu, penampilan yang menarik juga bisa menjadi daya magnet tersendiri bagi siswa. Memperhatikan penampilan merupakan langkah awal yang sangat penting dalam hypnoteaching.
Seorang guru haruslah memiliki rasa simpati yang tinggi kepada siswa yang diajarnya. Hal ini akan membuat siswa juga akan menaruh simpati kepada gurunya. Kaidah Timbal balik berlaku dalam hal ini. Jika Guru Pintar memperlakukan siswa dengan baik, maka siswa juga pasti akan bersikap baik kepadanya. Siswa yang nakal sekalipun akan hormat kepada guru yang menghormatinya.
Sikap empati yang dimiliki guru terhadap siswa akan membuat guru senantiasa berusaha untuk membantu siswanya yang sedang mengalami kesulitan. Seorang Guru yang mempunyai empati tinggi, pasti tidak akan tinggal diam ketika mengetahui siswanya melakukan hal-hal yang tidak baik. Dengan sikap empati, Guru juga tidak akan mudah memberikan label-label atau predikat kepada siswa. Melainkan akan mencari tahu mengapa siswa melakukan atau berperilaku yang kurang baik dan berusaha mencari solusinya.
Guru yang baik harus selalu berbicara dengan kosakata dan bahasa yang baik dan santun. Meskipun sedang marah atau emosi, seorang guru harus mampu menahannya sehingga tidak mengeluarkan kata-kata yang kasar. Seorang guru harus menunjukkan bahwa ia menghargai orang lain termasuk siswanya, tidak suka merendahkan, mengejek, atau memojokkan siswa dengan berbagai kata-kata yang tidak seharusnya keluar dari lisannya karena bahasa merupakan cerminan hati. Siswa akan lebih mudah dinasehati dengan tutur bahasa yang baik dan santun. Siswa yang dibimbing dan dinasehati dengan bahasa hati oleh guru maka akan patuh dan menurutinya dengan sepenuh hati pula.
Memberikan motivasi melalui cerita-cerita atau kisah-kisah inspiratif merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam penggunaan metode hypnoteaching. Kebanyakan siswa suka sekali dengan kisah-kisah atau cerita-cerita yang dapat menumbuhkan imajinasinya. Mengapa? Karena watak tabiat dasar kerja pikiran adalah imajinasi dan fantasi. Guru Pintar dapat berusaha mencari cerita-cerita yang sesuai dengan tema pelajaran dan menjadikannya sebagai bahan diskusi. Atau jika siswa terlihat down, butuh motivasi, guru juga dapat membimbing dan menasehati tanpa tampak menggurui melalui cerita-cerita yang inspiratif.
Salah satu unsur hypnoteaching atau hypnosis dalam pembelajaran adalah peraga atau mengeluarkan ekspresi diri. Ketika Guru Pintar sedang mengajar, sebaiknya berusaha untuk menggunakan gaya bahasa tubuh yang baik agar apa yang disampaikan mengesankan bagi siswa. Untuk dapat menggunakan gaya bahasa tubuh yang baik, Guru Pintar harus menguasai materi yang akan disampaikan terlebih dahulu. Guru yang tidak menguasai materi, cenderung akan mengajar dengan gaya yang tidak menarik dan membosankan.
Salah satu cara untuk menguasai hati siswa adalah dengan menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, melakukan permainan, dan sebagainya. Belajar melalui pengalaman di lapangan yang nyata biasanya akan lebih mengena daripada belajar teori materi pelajaran di kelas saja. Ketika siswa merasa senang dan nyaman, maka tidak sulit bagi guru untuk menguasai alam pikirannya.
Pada dasarnya, hypnoteaching adalah suatu usaha bagaimana seorang guru dapat menghipnosis siswanya supaya merasa senang dan selalu bersemangat dalam menerima pelajaran yang disampaikannya. Hal tersebut biasanya dilakukan melalui cara-cara dan trik tertentu, misalnya, dengan permainan, humor yang segar dan lain sebagainya. Dengan begitu Guru Pintar dapat membuat kondisi otak siswa tetap merasa antusias dan gembira selama mengikuti pembelajaran.
1. Guru Pintar dapat menciptakan proses pembelajaran yang beragam sehingga tidak
Membosankan.
2. Proses pembelajaran akan berjalan lebih dinamis.
3. Akan tercipta interaksi yang baik antara guru dan siswa.
4. Siswa lebih termotivasi untuk belajar dan mampu memahami materi karena penyampaian pembelajaran dilakukan dengan bahasa yang mudah dimengerti.
5. Sugesti positif untuk alam bawah sadar yang dilakukan menggunakan bahasa-bahasa [ositih akan membuat pelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menjadikan pelajaran yang Guru Pintar ajar selalu dinanti-nanti oleh siswa.
6. Kegiatan pembelajaran yang bersifat aktif membuat siswa merasa senang dan bersemangat
1. Jumlah siswa yang terlalu banyak di dalam kelas akan mengakibatkan guru-guru merasa kesulitan untuk memberikan perhatian satu persatu kepada siswa.
2. Metode hypnoteaching ini menuntut guru untuk lebih kreatif dan imajinatif.
3. Metode hypnoteaching ini juga menuntut guru untuk bertindak sebagai guru yang positif.
Nah, demikianlah sekelumit tentang pembelajaran menggunakan metode hypnoteaching. Yuk, dicoba, Guru Pintar!
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog