APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Pelajar Era Milenial: Jangan Mengulangi Kesalahan yang Sama

Dunia Pelajar dan Mahasiswa

photo credit Lutvianto Pebri Handoko

Bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, 10 November 2018, CEO Aku Pintar, Kak Lutvianto Pebri Handoko, berkesempatan duduk bersama dengan Bpk. Saryadi, Kasubid Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud, Bpk. Anton J. Supit, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial, serta Bpk. Didi Suprijadi, Ketua PGRI, dalam perbincangan tentang Vokasi dan Pendidikan Era Milenial di Warung Daun, Jakarta Pusat. Sempat mengikuti gelar wicaranya, nggak nih, Sobat Pintar? Baiklah kita "replay" poin-poin pentingnya, ya?

 

Kesalahan Memilih Jurusan tak Hanya Terjadi di Kampus, tapi Juga di Sekolah

Tahukah kamu, saat ini kita punya 13.800 SMK di seluruh Indonesia dengan 146 kompetensi keahlian – atau jurusan, sama seperti di perguruan tinggi. Namun sayangnya, alumni SMK tak dapat diserap maksimal oleh dunia industri, sebagaimana disampaikan oleh Bpk. Saryadi. Bahkan menurut LIPI, 60% lulusan SMK tidak bekerja sesuai dengan bidang ilmunya.

Kompetensi keahlian favorit di SMK saat ini adalah Teknologi Informasi dan Komunikasi, Teknologi Rekayasa, serta Bisnis Manajemen. Sementara itu, dunia industri yang begitu luas membutuhkan kompetensi yang tak hanya terbatas pada tiga keahlian tersebut.

Bpk. Saryadi melanjutkan, siswa alumni SMP masih banyak yang memilih jurusan di SMK karena faktor-faktor eksternal – yang juga menjadi variabel dalam pemilihan jurusan kuliah oleh alumni SMA/ SMK. Disebutkan oleh CEO Aku Pintar, Kak Lutvianto Pebri Handoko, faktor-faktor eksternal tersebut adalah arahan orang tua, pilihan teman, cita-cita profesi masa kecil, maupun asumsi kemudahan mencari kerja.

Misalnya, kamu nggak tahu tentang Rekayasa Perangkat Lunak sebagai salah satu jurusan favorit di SMK, tapi karena jurusan ini diarahkan oleh orang tua, iming-iming mencari kerjanya nanti mudah setelah lulus, dan temanmu banyak yang memilihnya, maka kamupun memilih jurusan ini. Padahal ternyata, menjadi software engineer tuh bukan pekerjaan yang membuatmu puas – malah kamu nggak hepi menjalaninya, hingga kamupun berhenti ditengah jalan atau meninggalkan dunia software engineering dan beralih kebidang lain saat bekerja nanti.

Semua berawal dari salah menentukan pilihan jurusan yang terjadi sebelum masuk SMK maupun kuliah. Krusial banget kan, tahapan memilih jurusan ini?

 

Memilih Jurusan Sesuai dengan Kepribadian, Kemampuan, Minat, dan Bakat

Lebih lanjut, Kak Lutvianto Pebri Handoko menyebutkan pula tentang kesalahan memilih jurusan kuliah gegara gengsi. Entah dikelas IPA atau IPS, selalu ada gengsi kalau kita memilih satu jurusan tertentu saat kuliah. Betul nggak, guys?

Ditingkat pendidikan tinggi saja, ketika semestinya lulusan SMA/ SMK dapat memilih jurusan dengan lebih matang dibanding lulusan SMP, hanya 13% mahasiswa yang merasa mereka kuliah dijurusan yang tepat. Mengutip riset Integrity Development Flexibility (IDF), 87% mahasiswa salah memilih jurusan kuliah, sehingga kemudian keluar (drop out) dan/atau pindah jurusan yang bisa terjadi berkali-kali – bahkan saat masih ditahun pertama kuliah. Sayang banget kan, waktu dan biaya yang terbuang untuk kesalahan pilihan jurusan ini?

Oleh sebab itu, para pelajar ditingkat pendidikan menengah perlu memahami minat dan bakatnya sebagai dasar dalam menentukan pilihan jurusan di SMK maupun di perguruan tinggi. Bagaimanapun juga, kesalahan memilih jurusan dapat berakibat hilangnya minat untuk terus melanjutkan sekolah maupun kuliah.

 

Kesalahan Pilihan Jurusan yang Berdampak pada Masa Depan dan Pekerjaan

Bagaimana bila melanjutkan sekolah atau kuliah dijurusan yang kurang sesuai? Ketiadaan minat dan bakat dalam bidang ilmu yang ditekuni dapat pula berakibat kurangnya penguasaan atau kompetensi. Alhasil, banyak lulusan SMK maupun perguruan tinggi yang kesulitan mendapat pekerjaan karena tak menguasai bidang pekerjaan yang dilamar, sebagaimana disampaikan oleh Bpk. Saryadi diatas. Kalaupun tak berakhir dengan pindah-pindah kerja, kemungkinan dapat menambah jumlah pengangguran.

Mengutip CEO Aku Pintar, data dari Indonesia Career Center Network (ICCN) menyebutkan bahwa pada tahun 2017, 71.7% pekerja tak memiliki profesi yang sesuai dengan latarbelakang pendidikannya – segitu besarnya persentase pekerja dengan kompetensi yang tak maksimal. Sementara itu, disebutkan oleh Bpk. Anton J. Supit, dalam kurun waktu 15 hingga 20 tahun mendatang, sekitar 45% bidang pekerjaan akan diambil alih oleh robot. Jadi, kompetensi dan kemampuan apa yang dimiliki oleh generasi muda untuk bertahan didunia kerja?

 

Tumbuh Menjadi Generasi yang Luar Biasa

Belajar dari yang sudah terjadi, ketimpangan lulusan dunia pendidikan dengan serapan dunia industri terjadi karena kurangnya perencanaan yang matang. Karena itulah, Kak Lutvianto Pebri Handoko meyakini bahwa pelajar harus memiliki perencanaan awal yang matang tentang pendidikannya kedepan.

Dengan kata lain, menjalani proses pendidikan dengan sebaik mungkin memang sudah menjadi tugas kita sebagai pelajar. Tapi sebelum itu, kitalah yang menentukan akan bagaimana menjalaninya dan seperti apa masa depan kita – yaitu saat memilih dan menentukan jurusan.

Tapi tak perlu galau, Sobat Pintar. Gen Z yang keren ini, dan generasi alfa yang akan segera menyusul, adalah generasi yang penuh potensi. Alih-alih dimanfaatkan oleh gadget yang udah kamu pegang sejak balita, kenapa nggak menggunakannya untuk membangun masa depan yang lebih baik – dengan mengunduh aplikasi yang bermanfaat seperti Aku Pintar, misalnya? Sebagaimana disampaikan oleh Kak Lutvianto Pebri Handoko, "Anak muda memang minim pengalaman karena tidak menawarkan masa lalu, tapi bisa menawarkan masa depan."

270

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar
DAN SAYA SALAH SATU NYA :))
00
DAN SAYA JUGA
00
aku salah masuk jurusan :') dan rasanya tuhh bener-bener bikin stres dan males belajar
00

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog