Pengaruh Interaksi Guru dan Siswa Terhadap Prestasi Siswa di Sekolah
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Artem Podrez dari Pexels
Dalam novel berjudul Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata, Guru Pintar dapat melihat bagaimana interaksi antara guru, Bu Mus, dan sepuluh siswanya yang berjalan sangat harmonis. Sebuah sekolah kecil di Belitong yang hampir ditutup oleh pemerintah karena kekurangan siswa itu, kini dikenal oleh banyak orang baik di Indonesia maupun di luar negeri. Banyak hal yang menginspirasi pembaca novel tersebut diantaranya adalah bagaimana cara Bu Mus mengajar sehingga siswa-siswanya dapat belajar dan memiliki prestasi yang baik.
Interaksi guru dan siswa di sekolah menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan pembelajaran mencapai target atau tujuan yang ditetapkan. Makna interaksi belajar dalam mengajar menurut Sardirman A.M (2012: 2) adalah adanya kegiatan interaksi dan tenaga pengajar yang melaksanakan tugas mengajar di satu pihak, dengan warga belajar (siswa, anak didik/subjek belajar) yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di pihak lain. Proses interaksi berkaitan erat dengan kegiatan komunikasi, dimana dalam komunikasi harus terdapat unsur komunikan (penerima) dan komunikator (pengirim). Kegiatan belajar mengajar yang juga merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa sering juga disebut sebagai komunikasi edukatif atau interaksi edukatif antara guru dan siswa.
Foto oleh Katerina Holmes dari Pexels
Dalam proses belajar mengajar sebagai sebuah sistem interaksi, maka terdapat komponen-komponen yang menjadi syarat terjadinya interaksi di sekolah. Tanpa adanya komponen-komponen ini, proses interaksi pembelajaran antara guru dengan siswa tidak akan berjalan dengan baik. Apa saja komponen-komponen tersebut?
1. Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional adalah hal yang pertama kali harus dirumuskan oleh Guru Pintar. Tujuan instruksional ini berfungsi untuk menetapkan arah dan tujuan pengajaran.
2. Materi Pembelajaran
Setelah menentukan tujuan instruksional, Guru Pintar dapat melakukan pemilihan bahan ajar atau materi pelajaran yang disesuaikan dengan kondisi, karakteristik, dan kebutuhan siswa pada jenjangnya.
3. Metode dan Alat dalam interaksi
Komponen ketiga ini adalah alat yang harus dipilih dan dipergunakan guru
dalam menyampaikan bahan pelajaran (materi) dalam rangka mencapai
tujuan yang telah dirumuskan. Metode akan menentukan bagaimana proses interaksi dapat berlangsung dengan baik
4. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana sangat penting juga dalam rangka menciptakan interaksi karena interaksi hanya mungkin terjadi bila ada sarana waktu, sarana tempat, dan sarana-sarana lainnya seperti media pembelajaran.
5. Evaluasi
Dalam pembelajaran, evaluasi sangat penting dilakukan untuk melihat sejauh manakah pembelajaran yang telah dilakukan metode tertentu dan sarana ada dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Tercapainya interaksi pembelajaran antara guru dengan siswa sangat tergantung pada bagaimana Guru Pintar mengorganisir komponen-komponen dalam interaksi pembelajaran tersebut. Intinya adalah Guru Pintar harus melakukan suatu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.
Interaksi sosial siswa di sekolah dan Guru di sekolah adalah interaksi individu dan kelompok. Berikut ini adalah manfaat interaksi yang harmonis antara guru dan siswa:
Bagi siswa:
1. Siswa lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru
2. Meningkatkan motivasi belajar
3. Merasa nyaman dan aman saat belajar
4. Mudah menyampaikan pertanyaan atau kendala belajar yang dialami kepada guru.
5. Patuh kepada peraturan dan juga pesan-pesan moral yang disampaikan oleh guru.
Bagi Guru
1. Mengetahui karakteristik siswa yang dididik dengan baik sehingga lebih mudah untuk merancang desain pembelajaran yang sesuai.
2. Mudah dalam mengarahkan dan membimbing siswa.
3. Menambah semangat dan keikhlasan dalam bekerja.
4. Tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran.
5. Tidak akan pilih kasih pada siswa.
Ketika hubungan dan siswa berjalan dengan baik, biasanya akan disertai dengan meningkatnya pencapaian siswa. sebaliknya, interaksi yang tidak berjalan dengan baik membuat siswa menjauhi guru dan akan memberikan penolakan-penolakan terhadap apa yang disampaikan oleh guru, baik itu materi pelajaran atau pesan-pesan moral.
Supaya interaksi berjalan dengan baik, Guru Pintar harus memiliki kemampuan komunikasi yang bermakna dan juga menyenangkan. Selain itu, empati saat berinteraksi juga harus diperhatikan supaya Guru Pintar dapat memanusiakan siswa dan bersikap adil tanpa membeda-bedakan siswa satu dengan yang lainnya. dengan demikian semua siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sekaligus meningkatkan prestasi dalam belajarnya.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog