APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Pengertian Auxiliary Verb, Jenis, dan Contoh Kalimatnya

Salah satu contoh dari Auxiliary Verb adalah “Do” untuk mengungkapkan suatu keinginan

Photo by Lamaip from Unsplash

Dalam penggunaan kalimat bahasa Inggris, imbuhan do, have, dan be tentunya sudah tidak asing lagi bukan?
Misalnya saja jika kamu ingin mengungkapkan keinginanmu untuk melakukan sesuatu biasanya kamu akan menambahkan “do” untuk menekankan kata kerja yang ada di dalam kalimat tersebut.
Nah, kata imbuhan tersebut disebut Auxiliary Verb. Sebenarnya apa itu Auxiliary Verb ? Apa saja contoh kalimatnya?
Mari kita bahas satu-satu apa itu Auxiliary Verb.

Pengertian Auxiliary Verb
Auxiliary verb merupakan kata pembantu untuk melengkapi kata kerja utama dalam sebuah kalimat.
Selain untuk melengkapi kata kerja utama, auxiliary verb juga berfungsi untuk memperjelas kata kerja utama.
Maka dari itu, auxiliary verb tidak bisa berdiri sendiri tanpa kata kerja. Kata bantu ini digunakan untuk memperlihatkan tense, aspek, modal, penekanan, dan lain sebagainya.
Dalam sebuah clause atau kalimat, kata kerja bantu ini biasanya muncul sebelum kata kerja utama. Dalam sebuah kalimat, kata kerja utama biasanya berada setelah auxiliary verb atau kata kerja bantu. Auxiliary verb memiliki empat jenis yaitu do, be, have, dan modals.

Jenis-jenis Auxiliary Verb
1. Be
Be bisa meliputi am, is, are, was, were, been, being, dan to be. Auxiliary verb “be” berfungsi untuk membentuk present atau past continuous tense dan  future continuous dengan tambahan modal verb “will”. Be dapat pula dikombinasikan dengan auxiliary verb “have” untuk membentuk membentuk present atau past perfect continuous tense dan future perfect continuous tense dengan tambahan modal verb “will”.
Selain untuk membentuk (perfect) continuous tense, be dapat pula digunakan untuk membentuk passive construction.
Contoh Kalimat Auxiliary Verb “be”

1

Present continuous tense
I am making a glass of ice coffee
(Aku sedang membuat segelas es kopi.)

2

Past continuous tense
They were studying English
(Mereka sedang belajar Bahasa Inggris)

3

Future continuous tense
I will be staying at a hotel during my vacation in Bali.
(Aku akan tinggal di hotel selama liburanku di Bali)

4

Present perfect continuous tense
He has been driving for an hour.
(Dia telah menyetir selama satu jam.)

5

Future perfect continuous tense
You will have been sleeping long.
(Kamu akan telah tidur lama.)


2. Do
Do merupakan auxiliary verb yang berfungsi untuk menekankan kata kerja utama. Auxiliary verb ini meliputi do, does, did, dan done yang digunakan dengan menyesuaikan tenses Bahasa Inggris.
Do/does digunakan untuk present tense, did digunakan untuk past tense, lalu done digunakan untuk past perfect tense. Auxiliary verb ini lebih sering terlihat dalam bentuk kalimat negatif, namun begitu tak jarang pula muncul dalam bentuk kalimat positif.
Auxiliary verb “do” dapat digunakan untuk memberikan penekanan pada kalimat pernyataan (indicative) maupun perintah (imperative).
Contoh Kalimat Auxiliary Verb “Do”

1

I do finish my homework.
(Saya harus menyelesaikan PR.)

2

Do open the window.
(Buka jendela.)

3

Adit rarely does wash her shoes.
(Adit jarang mencuci sepatunya.)


Do dapat pula untuk membentuk pertanyaan (seperti yes-no question, wh-question, question tag, dan clarifying question (pertanyaan klarifikasi) berhubungan negative statement (pernyataan negatif) sebelumnya); kalimat negatif (dengan not), dan short answer (jawaban pendek).
Contoh Kalimat Auxiliary Verb “do”

1

Yes-no question
Did you see her yesterday?
(Apakah kamu melihatnya kemarin?)

2

Yes-no question
What does he want from you?
(Apa yang dia inginkan darimu?)

3

Tag question
You love your job, don’t you?
(Kamu suka pekerjaanmu kan?)

4

Clarifying question
“Nanda didn’t have much money.”
“Then who did lend it to me?”
(“Nanda tidak punya banyak uang.”
“Lalu siapa yang meminjaminya padaku?”)

5

Negatif
I do not like tea.
(Saya tidak suka teh.)

6

Negatif
He didn’t come last night.
(Dia tidak datang semalam.)

7

Short answer
Yes, I do.
Yes, she does.

 
Auxiliary verb ini dapat dipadukan dengan conjunction so dan neither untuk mengekspresikan similarity (persamaan) dan differences (perbedaan).
Contoh Kalimat Auxiliary Verb “do”

1

My brother loves reading and so do I.
(Saudara saya suka membaca dan saya juga.)

2

I don’t want to spend my money unwisely, neither does my friend.
(Saya tidak ingin menghabiskan uang dengan tidak bijaksana, teman saya juga.)

 
3. Have (have, has, had)
Auxiliary verb “have” berguna untuk membentuk perfect tense. Auxiliary verb ini dapat pula dikombinasikan dengan modal verb (should, would, might, may, must, can’t) dan past participle membentuk perfect modal (modal verb + have + past participle)
Have merupakan auxiliary verb yang meliputi have, has, dan had yang digunakan dengan menyesuaikan tenses yang dipakai. Have digunakan dalam present dan future perfect tense, has untuk present perfect, had untuk past perfect.
Auxiliary verb have biasanya diikuti dengan verb bentuk past participle atau verb-3. Namun, jika auxiliary verb have diikuti dengan ‘been’, maka verbnya dapat berbentuk present atau past participle.
Contoh Kalimat Auxiliary Verb “have”

1

Present perfect tense
Tina has studied in German since April.
(Tina telah belajar di German sejak April.)

2

Past perfect tense
I had already eaten breakfast by the time she picked me up.
(Saya sudah sarapan sewaktu dia menjemput.)

3

He might have realized his mistakes.
(Dia mungkin telah menyadari kesalahannya.)


Modal Verb

Pengertian Modal Verb

Modal Verb adalah kata yang ditempatkan sebelum main verb (kata kerja utama) untuk memodifikasi makna dari kata kerja utama tersebut. Fungsinya untuk mengekspresikan willingness (kemauan) atau ability (kemampuan), necessity (kebutuhan), dan possibility (kemungkinan).
Ada banyak jenis modals yang sering kita temui dalam Bahasa Inggris. Mari kita bahas satu-satu tentang modal verb.
1. Can dan Could
Bila diterjemahkan, Can dan Could artinya bisa atau mampu. Sebenarnya penggunaan can dan could sangat mirip dan terkadang bisa ditukar. Bedanya, can digunakan untuk menggambarkan situasi saat ini, sementara could digunakan untuk menyatakan kejadian di masa lalu.
Selain itu, could juga dianggap lebih sopan untuk membuat permohonan yang lebih sopan.
Keduanya dapat berfungsi untuk Modal verb, ini juga dapat pula digunakan untuk meminta izin (permission) untuk melakukan sesuatu.
Contoh Kalimat Modal Verb “can dan could”

1

Menunjukkan kemampuan
Jannie can sing really well.
(Jannie bisa bernyanyi dengan baik.)

2

Menyatakan kemungkinan
Don’t play with the scissor! It can hurt you.
(Jangan main dengan gunting! Itu bisa melukai kamu.)

3

Permohonan
Can I borrow your book?
(Bolehkah saya meminjam buku kamu?)


2. May dan Might
Sama seperti can dan could, May dan might dapat digunakan untuk menyatakan possibility (kemungkinan) di masa sekarang (present) dan masa depan (future). Bedanya, might digunakan untuk menggambarkan kemungkinan yang lebih kecil untuk terjadi.
May dapat digunakan untuk meminta izin (permission)  dimana modal verb ini lebih formal dari can. Adapun might ketika digunakan untuk meminta izin (permission) yang bersifat lebih formal daripada modal verb could.
Contoh Kalimat Modal Verb “may dan might”

1

Menyatakan kemungkinan
Maybe she’s sick.
(Mungkin dia sakit.)

2

Meminta dan memberi izin
May I go to the store?
(Bolehkah saya ke toko?)


3. Will, Shall dan Would
Will untuk menyatakan willingness (kemauan). Willingness dapat diungkapkan dalam conditional sentence type 1 maupun invitation (undangan/ajakan). Would juga dapat digunakan untuk menyatakan willingness (kemauan), namun dianggap lebih sopan. Selain untuk mengungkapkan willingness, will dan would dapat pula digunakan untuk membicarakan kemungkinan, rencana atau membuat prediksi. Shall digunakan untuk menyatakan simple future seperti halnya will namun hanya digunakan pada first person (orang pertama) I dan we. Shall jarang digunakan selain untuk polite question untuk first person. Modal verb ini juga dapat digunakan untuk menyatakan obligation (kewajiban) pada formal situation. Pada situasi ini, baik second maupun third person dapat digunakan dengan modal verb ini.
Would saja dapat dipadukan dengan auxiliary have dan past participle (verb-3) untuk membentuk conditional sentence type 3. Disini would untuk menyatakan tindakan yang ingin dilakukan di masa lalu.
Contoh Kalimat Modal Verb “will, shall dan would”

1

Digunakan untuk menunjukkan rencana di masa depan atau menyatakan permintaan.
I will go to Katie’s house tomorrow.
(Saya akan pergi ke rumah Katie’s besok.)

2

Digunakan untuk menunjukkan preferensi dan keinginan.
I would rather eat chocolate than cheese.
(Saya lebih suka makan cokelat daripada keju.)

3

Digunakan untuk menunjukan prediksi
The rain will come tonight.
(Hujan akan datang nanti malam.)

4

conditional sentence type 3
If you had remembered to invite me, I would have attended your party.

(Jika kamu ingat mengundang saya, saya menghadiri pestamu.)
5

I shall never forget the help you gave me.
(Aku tidak akan pernah melupakan bantuan yang kamu berikan kepadaku.)


4. Should dan Ought to
Baik Should maupun Ought to digunakan untuk memberi suggestion (saran) atau advice (nasehat). Bedanya, should bersifat subjektif sementara ought to lebih bersifat objektif. Jadi should lebih digunakan untuk menunjukkan opini kita mengenai sesuatu yang menurut kita seharusnya dilakukan (atau tidak dilakukan). Sementara ought to biasanya lebih banyak digunakan saat membicarakan aturan atau regulasi.Ought to digunakan untuk menyatakan apa yang benar atau tepat.
Contoh Kalimat Modal Verb “should dan Ought to”

1

You should do your homework.
(Kamu harus mengerjakan PR-mu.)

2

They ought to follow the school regulations.
(Mereka seharusnya mengikuti regulasi sekolah.)

3

You ought to do more exercise and drink more water.
(Kamu harus lebih banyak berolahraga dan minum lebih banyak air)

4

You should change your email password.
(Kamu seharusnya mengganti kata sandi email mu)


5. Must dan Have to
Baik must maupun have to digunakan untuk menyatakan keharusan. Selain itu, modal verb ini juga dapat untuk mengekspresikan obligation (kewajiban) atau necessity (kebutuhan). Bedanya, must/have to dapat digunakan mengekspresikan opini, sementara have to digunakan untuk mengekspresikan keharusan yang bersifat general.
Dalam bentuk negatif, must not digunakan untuk menyatakan larangan. Sementara doesn’t/don’t have to menyatakan tidak adanya kewajiban atau keharusan
Contoh Kalimat Modal Verb “must dan Have to”

1

Have to untuk menyatakan keharusan
You’re sick. You have to go to the doctor.
(Kamu sakit. Kamu harus pergi ke dokter.)

2

Must untuk menyatakan larangan
You must not come home after 10 o’clock p.m
(kamu tidak boleh pulang ke rumah setelah jam 10 malam)

 

00

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog