Penggunaan Tanda Baca serta Jenis-jenisnya dalam Bahasa Indonesia
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Olya Kobruseva from Pexels
Sobat Pintar, pernah gak sih kalian menemukan tanda titik (.) tanda koma (,) atau tanda hubung (-) ketika kalian membaca artikel atau buku? Nah, itulah sebagian contoh dari tanda baca. Iya, karena tanda baca tidak hanya tiga sobat, tapi ada lima belas. Penggunaan tanda baca berfungsi untuk menjaga keefektifan komunikasi. Setiap tanda baca dapat mengartikan apakah sebuah kalimat berbentuk kalimat tanya, kalimat perintah ataupun kalimat deklaratif. Pemberian tanda baca yang salah dapat membuat arti kalimat menjadi berbeda dengan konsep maknanya. Oleh karena itu, yuk, kita cari tahu fungsi dari setiap tanda baca dalam Bahasa Indonesia berikut ini!
Tanda Titik (.) Tanda baca yang satu ini hampir selalu bisa dijumpai dalam sebuah kalimat. Tanda titik menjadi penanda akhir dari sebuah kalimat. Namun, ada juga beberapa ketentuan penggunaan tanda baca titik (.) lainnya yang perlu kita ketahui, Sobat.
Pertama, dipakai untuk mengakhiri singkatan. Jika singkatan tersebut dilambangkan dengan dua huruf, tanda titik dipakai sebagai pemisah dan penutupnya. Contoh: a.n. untuk atas nama. Namun, jika singkatan tersebut dilambangkan dengan tiga huruf, tanda titik cukup ditambahkan sebagai penutup saja. Contoh: hlm untuk halaman.
Kedua, diipakai untuk membatasi singkatan pada gelar sarjana dengan bidang yang diambilnya, contohnya S.Hum yang merupakan sarjana humaniora.
Ketiga, diipakai dalam daftar pustaka sebagai pembatas antara keterangan yang satu dengan yang lain. Contohnya: “Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya”
Keempat, diipakai sebagai pembatas untuk angka atau bilangan ribuan ataupun kelipatannya dan dipakai pada pembatas jam dan menit dalam hitungan waktu. Contohnya: “Saat ini, jumlah penduduk Surabaya hampir menembus 2.970.730 jiwa”
Tanda Tanya (?) Tanda baca selanjutnya adalah tanya tanya. Sobat pintar sudah tak asing lagi dong dengan tanda baca yang satu ini. Fungsi tanda tanya untuk menunjukkan kalimat tanya atau kalimat interogatif.
Selain untuk menanyakan sebuah jawaban dan penjelasan,fungsi lainnya dari tanda tanya ialah menyatakan kalimat yang kurang bisa dibuktikan kebenarannya alias masih ambigu. Contohnya: "Betulkah, di Indonesia ada 801 bahasa?”
Tanda Seru (!) Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupaun rasa emosi yang kuat. Contohnya: “ Alangkah cantiknya pulau itu!”
Tanda Koma (,) Tanda koma pada umumnya digunakan untuk memisahkan beberapa bagian dari suatu kalimat atau memisahkan anak kalimat dari induknya. Contohnya: “Karena budi pekertinya baik, ia mempunyai banyak teman.”
Selain itu, tanda koma juga bisa kamu gunakan sebelum kata penghubung. Adapun kata penghubung yang perlu didahului oleh tanda baca koma (,) adalah melainkan, sedangkan, tetapi, bahkan, kecuali, padahal, sementara, seperti, yaitu, dan yakni.
Tak hanya itu, tanda koma juga ternyata punya banyak fungsi lainnya seperti: -Perincian, Contohnya: “Dia membeli banyak barang, yaitu pensil, buku, dan pena” -Sebagai penghubung antarkalimat misalnya kata: jadi, meskipun demikian, oleh karena itu, dst. -Digunakan sesudah ataupun sebelum kata seruan, Contohnya: hai, Bu, Nak, dst. -Pemisah petikan langsung dari bagian lain kalimat. Contohnya: Kepala sekolah berkata, “Pantang bagi kita untuk malas-malasan dalam belajar.” -Diletakkan di antara bagian-bagian alamat, tempat, dan tanggal. Juga pada nama tempat, wilayah, dan alamat. -Sebagai pemisah pada bagian-bagian catatan kaki atau akhir. -Untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.
Tanda titik koma (;) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Contoh: Hujan makin deras; ayah belum juga pulang.
Tanda Titik Dua (:) Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pertanyaan lengkap jika diikuti rangkaian atau perincian. Contoh: Kita sudah memesan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
Tanda hubung (-) Tanda hubung kerap kali digunakan untuk merangkai kata yang terpenggal oleh pergantian baris. Selain itu, tanda hubung juga digunakan dalam menyambung kata ulang, contoh: kupu-kupu, mobil-mobilan, dsg.
Tak hanya itu, masih ada juga kok fungsi-fungsi lainnya dari tanda hubung, yakni untuk merangkai kata bahasa Indonesia dengan bahasa asing atau daerah. Contoh: men-download, meng-upgrade. Kedua, untuk merangkai: se-, ke-, angka dengan -an, huruf dan angka, serta imbuhan -mu,-nya, dan -ku.
Tanda Pisah (--) Sepintas tanda baca yang satu ini mirip dengan tanda hubung (-) ya, Sobat? hanya saja bentuknya lebih panjang. Oleh karena itu, tanda pisah bisa dituliskan dengan menggunakan gabungan dari dua tanda hubung. Namun, penggunaan antara tanda pisah dan tanda hubung tentu berbeda. Berikut ini adalah pemakaian dan penulisan tanda pisah (—) yang tepat dalam bahasa Indonesia.
Pertama, seperti fungsi tanda koma (,); tanda baca yang satu ini juga dipakai sebagai pengapit keterangan tambahan dalam sebuah kalimat. Kedua, menjadi pengganti kata sampai atau hingga dalam keterangan waktu. Contoh: Acara perpisahan pada malam itu berlangsung pukul 20.00—23.00.
Tanda Petik (‘…’) Tanda petik digunakan dalam Bahasa Indonesia pada istilah yang maknanya bersifat konotatif atau tidak sebenarnya. Contoh: Hakim dilarang menerima ‘amplop’ dari terdakwa Selain itu, tanda petik dipakai untuk mengapit makna kata yang memang dicantumkan dalam kalimat.
Tanda Kutip (“…”) Tanda baca yang satu ini sebenarnya adalah penggunaan ganda dari tanda petik. Namun, fungsinya berbeda dari tanda petik. Beberapa pemakaian tanda kutip (“…”) yang tepat menurut kaidah bahasa Indonesia adalah sebagai berikut. Pertama, tanda kutip dipakai untuk mengapit judul rubrik, judul makalah, bab buku, atau judul karangan lain yang berlum diterbitkan. Contoh: Skripsinya berjudul “Analisis Perbandingan Lagu Anak Dulu dan Sekarang”. Kedua, dipakai sebagai pengapit kalimat langsung. Contoh: Pak RT menyampaikan, “Mulai bulan depan, besar iuran keamanan akan ditingkatkan menjadi dua kali lipat dari bulan lalu”
Tanda Garis Miring (/) Tanda baca yang satu ini memiliki peran penting dalam persuratan, yaitu menjadi pembatas dalam nomor surat. Selain itu, pada dasarnya fungsi tanda baca ini adalah menggantikan kata tiap dan atau
Tanda Kurung ((...)) Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Contoh: Para mahasiswa sibuk mempersiapkan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) tahun ini.
Tanda Kurung Siku ([ ]) Tanda kurung siku berfungsi untuk mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Contoh: Sang Harimau mulai memang[g]il anak-anaknya.
Tanda Baca Apostrof (‘) Tanda baca ini digunakan untuk menuliskan nama serta kata khusus dari serapan bahasa asing. Contoh: -Ahmad Syafi’i (bukan ‘Syafi i’ atau ‘Syafii’) Selain itu, tanda apostrof juga dipakai untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau angka dalam tahun. Contoh: 19 Desember ’22 (’22 = 2022)
Nah, Segitu dulu ya, Sobat! untuk kelengkapan materinya, sobat bisa cek di fitur Belajar Pintar
Writer : Khusnia
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog