Peran Guru Dalam Mengatasi Siswa yang Kesulitan Dalam Belajar
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada proses belajar yang dialami siswa. Guru memiliki peran yang besar supaya siswa mengalami proses pembelajaran yang bermakna dan bermanfaat dalam kehidupan siswa. Dalam prosesnya, tidak semua siswa mengalami proses belajar yang lancar. beberapa siswa mengalami kesulitan dalam belajar sehingga tidak dapat mencapai target pembelajaran secara optimal.
Suhito mengatakan bahwa kesulitan merupakan suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam kegiatan mencapai suatu tujuan, sehingga memerlukan usaha yang lebih keras untuk dapat mengatasinya. Kesulitan dalam belajar yang siswa hadapi dapat menyebabkan ketidakmampuan siswa dalam memecahkan masalah yang ditandai adanya kesalahan. Secara otomatis, kesulitan belajar akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang diraih siswa. Oleh karena itu, untuk memperoleh prestasi yang baik siswa perlu memperoleh perlakuan belajar yang tepat baik di sekolah maupun diluar sekolah dan tentu saja atas ketentuan serta usaha siswa dalam belajar.
Menurut Munirah (2018:113), kesulitan belajar merupakan bentuk gangguan faktor fisik dan psikis yang mendasar yang meliputi pemahaman atau gangguan bahasa, lisan maupun tulisan yang dengan sendirinya muncul berbagai kemampuan tidak sempurna untuk mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis atau membuat perhitungan matematika. Termasuk juga kelemahan motorik ringan, gangguan emosional akibat gangguan ekonomi, budaya atau lingkungan yang tidak menguntungkan.
Adanya kesulitan dalam belajar yang dialami oleh siswa dapat Guru Pintar deteksi dengan tingkat seringnya siswa membuat kesalahan-kesalahan dalam mengerjakan tugas maupun soal-soal tes. Hal ini dapat diartikan kesulitan siswa akan dapat dideteksi oleh guru melalui jawaban-jawaban siswa yang salah dalam mengerjakan suatu soal. Mulyono Abdurrahman,1999:7-8 mengutip dari Hammill et al.,1981:336 menjelaskan bahwa kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok kesulitan yang dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan penggunaan kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar, atau kemampuan dalam bidang studi matematika. Gangguan seperti ini disebabkan oleh faktor intrinsik dan juga diduga disebabkan oleh adanya disfungsi sistem saraf pusat.
Meskipun demikian, suatu kesulitan belajar mungkin saja terjadi bersamaan dengan adanya kondisi lain yang mengganggu misalnya gangguan sensori, tunagrahita, hambatan sosial dan emosional atau berbagai pengaruh lingkungan seperti perbedaan budaya, pembelajaran yang tidak tepat. Berikut ini adalah gejala yang dapat dijadikan sebagai pertanda adanya kesulitan dalam belajar yang dialami oleh siswa menurut Rochman Natawidjaja (1984:20):
Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels
1. Siswa menunjukkan hasil belajar yang rendah (di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompok kelas).
2. Hasil belajar yang dicapai siswa tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan. Misalnya ada seorang siswa yang selalu berusaha untuk belajar dengan giat tetapi nilai yang dicapai selalu rendah.
3. Siswa lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar.
4. Siswa menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh, menentang, berpura-pura, berbohong dan sebagainya.
5. Siswa menunjukkan tingkah laku yang tidak wajar, seperti membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di dalam atau di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, mengasingkan diri, tersisihkan tidak mau bekerja sama, dan sebagainya.
6. Siswa menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu, misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan adanya perasaan sedih atau menyesal.
Cara mengatasi kesulitan belajar pada masing-masing siswa tidak dapat disamaratakan. Guru Pintar harus mengetahui faktor-faktor kesulitan belajar siswa. Dengan demikian, Guru Pintar dapat mengidentifikasi masalah dalam belajar dan cara mengatasinya. Kemudian dapat mengambil langkah langkah mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.
Banyak hal yang menjadi sebab siswa menghadapi hambatan dalam belajar sehingga menggangu kemajuan belajarnya atau bahkan dapat menyebabkan siswa terjadi suatu kegagalan. Zainal Aqib (2002:62-67) menuliskan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar dapat dikelompokkan menjadi dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor Intern yang membuat siswa terkendala dalam belajar antara lain: faktor biologis, kesehatan, faktor Psikologis, Intelegensi, perhatian, minat, bakat, emosi. Sedangkan faktor ekstern yang mengganggu siswa dalam belajar meliputi lingkungan, faktor suasana rumah, faktor ekonomi keluarga, faktor Lingkungan Sekolah, faktor lingkungan Masyarakat.
Â
Seorang guru memiliki peranan yang besar dalam membantu siswanya mengatasi kesulitan belajar. Cara mengatasi kesulitan belajar antara siswa satu dengan siswa lainnya bisa jadi berbeda-beda. Oleh karena itu Guru Pintar harus memiliki trik-trik dalam mengidentifikasi masalah pembelajaran dan solusinya seperti berikut ini:
Untuk mengetahui contoh kesulitan belajar dan cara mengatasinya, Guru Pintar dapat melakukan tes diagnostik. Hasil tes diagnostik yang didapatkan dapat dijadikan acuan dalam mengatasi permasalahan belajar yang dihadapi siswa.
Ketika kesulitan belajar yang dialami siswa tidak berkaitan dengan masalah syaraf, kesehatan, atau genetik, Guru Pintar dapat melakukan sesuatu untuk membantu siswa dalam mencapai keberhasilan dalam belajar. Dengan mengetahui karakteristik masing-masing siswa, Guru Pintar dapat merancang solusi yang tepat dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.
Prior knowledge atau pengetahuan awal yang sudah dimiliki oleh siswa dari pengalaman atau pengetahuan yang didapat sebelumnya dapat menjadi sebuah metode pendekatan oleh Guru Pintar agar dapat membantu mengatasi kesulitan belajar siswa di sekolah. Cara seperti ini bermanfaat juga untuk membantu siswa dapat dengan mudah menerima materi baru selanjutnya. Contoh penggunaakan prior knowledge misalnya meminta siswa membaca terlebih dulu materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya.
Salah satu cara mengatasi kesulitan belajar siswa adalah dengan mengajak siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Cara ini membutuhkan kesabaran dan keuletan dari Guru Pintar sehingga semua siswa dapat aktif selama mengikuti kelas. Supaya siswa dapat aktif dalam pembelajaran, Guru Pintar tidak boleh bertindak atau mengucapkan kata-kata yang menurunkan mental siswa. Sebaliknya, arahkan siswa untuk menyadari potensinya.
Cara mengatasi kesulitan siswa dalam belajar selanjutnya adalah dengan membiasakan siswa untuk membuat catatan atau mind mapping. Banyak siswa tidak memiliki strategi belajar yang cukup baik sehingga mereka bingung dalam merangkum atau mencerna isi pelajaran. Dengan membuat catatan atau membuat mind mapping, dapat memudahkan siswa untuk mempelajari dan mengulang materi yang telah diajarkan.
Tidak semua penanganan kesulitan belajar siswa dapat diatasi secara klasikal atau kelompok. Terkadang menangani kesulitan belajar siswa perlu dilakukan dengan pendekatan personal atau individual antara guru dan siswa. Pendekatan personal dapat Guru Pintar lakukan dengan cara berdialog atau berkomunikasi secara langsung dan terbuka dengan siswa. Guru Pintar dapat bertanya untuk menggali informasi terkait proses pembelajaran dan apa saja yang menghambat siswa dalam memahami pelajaran.
Guru sangat berperan dalam membantu siswa mengatasi kesulitannya dalam belajar. Meskipun demikian, tidak ada salahnya juga jika Guru Pintar bekerjasama dengan orang tua sehingga siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dapat mendapatkan solusi yang tepat.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog