Prestasi Akademik atau Non-Akademik? Ini 5 Cara Menggenjotnya
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
peluang untuk berprestasi, Photo by Guille Álvarez on Unsplash
Kita mengenal istilah prestasi akademik dan prestasi non-akademik di sekolah. Kedua istilah ini terutama penting banget buat Sobat Pintar yang bakal mengikuti SNMPTN. Apakah kamu jago di keduanya, atau salah satunya saja?
Eits, tapi yang mana sih, yang dibilang prestasi akademik itu? Apa pula yang dimaksud dengan prestasi non-akademik? Terus, bagaimana cara mengembangkan potensi diri untuk berprestasi? Yuk, kita kepoin perbedaan keduanya dan tips tokcer buat menelejitkan prestasimu.
Photo by NASA on Unsplash
Sebagai pelajar, kita sering banget mendengar kata ini: prestasi. Dari asal katanya (dalam Bahasa Belanda), prestasi berarti hasil atas usaha yang kita kerjakan. Jadi pada dasarnya, apapun yang kamu peroleh setelah berusaha dengan sungguh-sungguh, itulah prestasi. Oleh karenanya, jangan batasi prestasi hanya pada nilai rapor ya, Sobat Pintar. Rapor memang penting, tapi jangan menutup diri dari begitu banyak peluang untuk berprestasi di berbagai bidang.
Photo by Eunice De Guzman on Unsplash
Kamu pasti bisa menebak bahwa prestasi akademik berkaitan dengan pendidikan formal di kelas. Ilmu pengetahuan, kemampuan, kecakapan yang diperoleh dari proses belajar adalah prestasi akademik kita. Contoh prestasi akademik misalnya menguasai seluruh materi pelajaran, mendapatkan nilai sempurna, dan menjadi juara kelas (wow!).
Sementara itu, prestasi non-akademik kita peroleh melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler atau organisasi di sekolah. Cakupan prestasi non-akademik jauh lebih luas daripada prestasi akademik karena kegiatan non-akademik juga sangat beragam.
Memimpin organisasi, menghafal kitab suci, mengikuti kejuaraan, atau menjadi anggota tim inti bola basket adalah beberapa contoh kegiatan non-akademik yang dapat kamu kerjakan selama sekolah. Meskipun tak menghasilkan prestasi yang luar biasa, kegiatan non-akademik tetap bermanfaat karena dapat mengembangkan bakat dan kemampuanmu di bidang tertentu.
Apakah berarti kegiatan non-akademik boleh dikerjakan dengan asal-asalan? Tentu tidak, Sobat. Ingat, bukankah kita tak boleh menutup diri bila ada peluang untuk berprestasi? Ya udah, gas pol jangan kasih kendor, do your best at whatever you're doing.
Lagipula, prestasi non-akademik dapat meningkatkan peluangmu lolos di SNMPTN. Beberapa contoh prestasi non-akademik misalnya:
- Juara favorit debat Bahasa Inggris tingkat nasional
- Juara II pidato Bahasa Inggris tingkat provinsi
- Juara II karate tingkat provinsi
- 10 besar bintang radio tingkat provinsi, dll.
Tentunya, ada berbagai contoh prestasi akademik dan non-akademik yang lain. Kamu bisa mengeksplorasi tentang perbedaan akademik dan non-akademik lebih jauh bareng Kania Irianty dan Chikita Handriana di Battle Pintar yang akan live di @akupintar.id pada Kamis, 16 Desember 2021, pukul 20.00 WIB – 20.50 WIB. Battle seru ini akan didampingi oleh Psikolog Klinis dan Konselor Sekolah Cikal Serpong, Kak Zahrani, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
© Aku Pintar
Photo by Mikel Parera on Unsplash
Bagaimana cara untuk berprestasi sembari kita sekolah? Ini dia, beberapa tips untuk pelajar seperti kamu, Sobat Pintar.
Sebagai pelajar, kita harus tahu bagaimana cara belajar dan menguasai materi pelajaran tanpa menghabiskan waktu berlarut-larut. Gunakan waktu belajar bersama guru di kelas semaksimal mungkin, misalnya.
Efektivitas dan efisiensi belajar terkait erat dengan manajemen waktumu. Jika pemahaman materi selesai di kelas, kamu bisa menggunakan waktu belajar di rumah untuk mengerjakan PR, mengerjakan tugas-tugas rumah, atau menekuni hobi.
Your friends are 100% your choice. Kalau kata Vladimir Lenin, "Show me who your friends are, and I will tell you what you are." Punya teman-teman yang ambis bakal membuatmu punya ambisi yang sama kuatnya untuk berprestasi, Sobat.
Orang-orang yang sukses dan berprestasi adalah mereka yang memiliki keyakinan terhadap kemampuan dirinya sendiri. Mereka mampu mendengarkan suara dari dalam dirinya sendiri untuk berprestasi dan mencapai sesuatu – bukan suara orang lain.
Pada umumnya orang menghindari melakukan sesuatu yang berpeluang besar untuk gagal. Namun jika kamu berani mengambil risiko, berani keluar dari zona nyamanmu, di situlah kamu akan berkembang dan menjadi siswa berprestasi.
Pada tahun 2021, ketika menutup bincang-bincang beliau dengan para siswa berprestasi, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim berujar, "Prestasi sebenarnya adalah Anda sudah mengambil risiko..., keberanian untuk menerima kegagalan atau kemenangan. Itu sebenarnya prestasi yang terpenting.”
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog