Udah pada tahu belum, kalau proses seleksi masuk sekolah pilot tuh panjang banget? Tes masuk yang harus dilalui nggak cukup satu atau dua saja, jadi persiapan untuk menjalaninya juga cukup menyita waktu. Mari cari tahu lebih jauh tentang tes-tes masuk ini.

Tak Bisa Dihindari: Tes Kesehatan atau Medical Examination

Pernah mikir kenapa pilot punya tampang kece? Satu alasannya karena pilot pasti lulus tes kesehatan. Pada tes ini, calon siswa sekolah pilot nggak cuma diukur tinggi dan berat badan.

Prosedur tes kesehatan yang harus dilalui meliputi cek laboratorium, tes audimetri, cek gigi, cek mata, rontgen, tes jantung, cek fisik, dan elektro ensefalografi. Dalam cek laboratorium, urine dan darah diperiksa untuk mengetahui kadar asam urat, kolesterol, haemogoblin, trigliserida, dan lain-lain. Familiar dengan istilah audimetri? Ini adalah tes untuk memeriksa pendengaran. Kalau gigi, jangan sampai ada gigi lubang saat diperiksa, ya. Bagaimana dengan para pengguna kacamata? Apa masih bisa lolos dalam cek mata? Sebenarnya diperbolehkan menggunakan kacamata, kok. Hanya saja, ada batasan-batasan tertentu yang harus dipatuhi. Keadaan paru-paru juga diperiksa pada tes rontgen, sedangkan jantung diperiksa dengan ECG. Saat cek fisik, calon siswa sekolah pilot akan ditanya-tanya tentang riwayat kesehatan maupun kecelakaan. Yang terakhir, keadaan otak juga diperiksa melalui EEG.

Harus Bisa: Bahasa Inggris

Kalau kamu pingin jadi pilot, tapi nggak suka sama Bahasa Inggris, kudu mulai dibenahi sedari sekarang ya, Sobat Pintar. Pasalnya, saat masih sekolah pilot, seluruh materi dan buku panduan menggunakan Bahasa Inggris. Kemudian, saat bekerja sebagai pilot, seluruh komunikasi dengan ATC juga menggunakan Bahasa Inggris.

Meskipun kamu menjadi pilot di dalam negeri, penggunaan Bahasa Inggris ini tetap wajib. Kamu nggak ingin duduk di kursi pilot dan tak tau musti ngapain, kan? Atau, gagal berkomunikasi dengan petugas ATC? Wah, risiko nggak menguasai Bahasa Inggris dalam profesi ini bisa berakibat fatal, lho.

Jadi, lolos TOEIC dengan skor minimal 600 tuh harusnya gampang banget. Sebabnya? Yak, ada yang jauh lebih penting saat kamu menjadi calon pilot dan tengah bekerja sebagai pilot.

Kemampuan Akademik: Seberapa Cakap sebagai Calon Pilot

Pesawat terbang adalah salah satu produk teknologi peradaban kita saat ini. Meskipun sekedar sebagai pengguna, seorang pilot punya tanggung jawab besar dalam mengendalikan sebuah pesawat terbang – beda jauh dibanding gadget user. Maka, wajar bila kecakapan akademik juga menjadi salah satu tolok ukur bagi calon pilot.

Bagaimana supaya kamu bisa lolos dalam tes akademik ini? Matematika dan Fisika adalah dua matapelajaran penting yang wajib kamu kuasai dengan baik – terutama topik-topik yang berkaitan dengan hitungan dalam persen maupun penggunaan bahan bakar terkait dengan waktu tempuh, kecepatan, dan jarak.

Kemampuan Terbang: Bakat untuk Menjadi Seorang Penerbang

Butuh bakat untuk jadi pilot? Ya, tentu! Tapi perlu diingat, profesi ini nggak cukup mengandalkan bakat saja. Sebaliknya, memperoleh skor tinggi pada tes-tes lain juga nggak cukup meloloskan seseorang untuk menjadi calon pilot.

Ujian bakat dalam kemampuan terbang calon siswa sekolah pilot bisa berupa tes daya bayang ruang dan penggunaan simulator. Beda dari flight simulator game, tes simulator memerlukan kecakapan mengolah informasi tentang speed, altitude, heading, dan lain-lain berbarengan dengan merespon perintah. Sementara dalam tes bayang ruang, yang dibutuhkan adalah kecakapan dalam mengolah informasi yang didengarkan dan menyelesaikan soal yang diberikan secara verbal. Pada intinya, kecepatan pemrosesan otakmu sangat diperlukan sembari mendengarkan, dengan atau tanpa melihat instrumen.

Kualitas Calon Pilot: Psikotes dan Wawancara

Kalau berkendara di jalan raya saja gampang uring-uringan, sepertinya kamu nggak akan lolos psikotes calon pilot, deh. Sebabnya, tes ini menguji kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi demi keamanan dan keselamatan pekerjaan.

Eitts... tes ini nggak cuma mengukur seberapa pemarahnya kamu, ya. Pada intinya, psikotes dan wawancara adalah untuk menguji kelayakan calon pilot – mencakup motivasi, pengalaman pribadi, pengetahuan akademik, maupun pengetahuan dasar tentang pesawat.

Apakah masuk sekolah pilot adalah langkah pendidikanmu berikutnya? Jika demikian, persiapkan diri sebaik mungkin, ya – mulai dari fisik, psikis, hingga kemampuan akademikmu. Tetap semangat, Sobat Pintar!