Sobat Perempuan Tangguh: Lejitkan 5 Kualitas Ini
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Sobat Perempuan Tangguh, image via www.japantimes.co.jp
Mengutip R.A. Kartini, "Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya." Maka Sobat Pintar, khususnya kaum perempuan, cerdaskanlah dirimu, perluaslah pandangan pikiranmu agar dapat menjalani hidup yang lebih baik daripada kehidupan nenek moyangmu dulu.
Kartini pada era kita sekarang ini sudah berkiprah diberbagai bidang – sebutlah, Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani, Walikota Surabaya Ibu Tri Rismaharini, jurnalis Kak Najwa Shihab, dan masih terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu. Kita pun memiliki sosok tangguh di rumah, yaitu ibu.
Tangguh sudah menjadi kata sifat yang lekat dengan perempuan – bahkan mungkin jauh sebelum masa R.A. Kartini. Tapi karakter tangguh seperti apa sih, yang dapat kita bangun sejak sekarang?
Â
1. Mandiri, Bukan Tentang Melakukan Segalanya Sendiri
Kita sering mendapat pemahaman bahwa mandiri berarti dapat mengerjakan sesuatu sendiri. Memang tak ada salahnya perempuan dapat melakukan sesuatu sendiri, seperti berkendara, bekerja, dan lain sebagainya. Tapi lebih jauh lagi, mandiri juga berarti memiliki suara, pendapat, selera, prinsip, keinginan, dan pemikiran sendiri.
Tak hanya memiliki saja, tapi kita juga berani untuk menunjukkan dan menyuarakannya. Pendapatmu berbeda dari kebanyakan orang? It's okay, just say it. Yang penting, kita tetap mampu menerima dan menghargai bahwa orang lain tak selalu sama dengan kita – baik pendapatnya, prinsipnya, seleranya, dan lain-lain. Being different is okay!
2. Bertanggung Jawab dan Memiliki Integritas
Sungguh-sungguh mengerjakan tugas dan mengumpulkan sesuai tenggatnya merupakan salah satu bentuk tanggung jawab. Belajar dan berlatih soal-soal UTBK, mempersiapkan diri sebaik-baiknya, juga menjadi bentuk tanggung jawab kita pada diri sendiri dan orang tua.
Merantau, tinggal jauh dari orang tua dan tetap sanggup menjaga kepercayaan keluarga juga adalah bentuk tanggung jawab. Tak perlu diawasi atau dipantau 24 jam. Cukup diri kita sendiri, dengan sadar memilih dan mampu untuk melakukan sesuatu yang benar – meskipun tak selalu mudah.
3. Cerdas, Bukan Hanya Intelegensi
Menjadi juara kelas, atau bahkan juara umum, tidak serta-merta menunjukkan betapa tangguhnya kita. Selain intelegensi, manusia juga dibekali dengan kecerdasan emosi. Memiliki empati pada keadaan orang lain dan mampu beradaptasi dengan perubahan keadaan merupakan wujud tangguhnya kita.
Lagipula, masing-masing kita memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Terus mengembangkan kelebihan dan memperbaiki kekurangan diri pun menunjukkan betapa tangguhnya kita. Masih ingat apa saja kelebihan dan kekuranganmu? Coba lihat lagi hasil Tes Kepribadian-mu, Sobat.
4. Menghargai, Punya Waktu untuk Diri Sendiri
Para introvert dan ambivert biasanya memiliki kesadaran untuk meluangkan waktu sendiri. Sebaliknya, ekstrovert mungkin kurang menyadari pentingnya memiliki waktu untuk diri sendiri. Saat sendiri, kita punya waktu untuk mengenal diri lebih baik, menemukan kelemahan dan kekuatan kita, bahkan mengenali sisi baik dan buruknya diri kita.
Banyak keputusan penting dalam hidup yang dapat kita renungkan saat sendiri, seperti jurusan kuliah. Misalnya, ternyata kita kurang sabar menghadapi berbagai macam tipe orang. Jadi, kuliah Psikologi sepertinya bukan ide yang bagus! Keputusan yang diambil berdasarkan pemahaman diri yang baik adalah juga bentuk bagaimana kita menghargai diri sendiri.
5. Mampu Berpikir dan Melihat Sisi Positif
Life isn't always sunshine and butterflies. Tapi mereka yang tangguh adalah yang sanggup untuk terus menjalani dan melalui masa-masa sulit tersebut. Barangkali SNMPTN, SBMPTN, bahkan Seleksi Mandiri seluruhnya gagal, misalnya, tapi seorang yang tangguh akan tetap tegak menghadapi kenyataan dan menjalani hidupnya.
Melalui cara pandangnya sendiri, seorang yang tangguh mampu melihat sisi positif dari setiap keterpurukan. Selalu ada hikmah yang bisa dipelajari – mungkin kuliah di PTS, mungkin mengikuti SBMPTN tahun depan, mungkin saatnya memulai bisnis sendiri, mungkin memanfaatkan waktu dengan belajar keterampilan tertentu.
Kita bukan Raden Bandung Bondowoso yang sanggup membangun seribu candi dalam semalam. Jadi, wajar saja bila kita butuh waktu untuk terus memperbaiki diri demi menjadi sosok yang lebih tangguh, pribadi yang lebih baik. It takes a process; it takes a journey. Lanjutkan saja perjalananmu, Sobat – asalkan jangan berhenti ditengah jalan untuk rebahan, ya!
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog