Pernahkah Sobat menimbang-nimbang seberapa besar atau kuat rasa percaya dirimu? But wait, was it confidence or arrogance? Nah, pernah memikirkan perbedaan keduanya, tidak? Saat Sobat Pintar memasuki ruangan, kira-kira kesan apa yang diperoleh orang-orang? That you're confident or... that you're arrogant? Let's find out!

1. Apa Topik Pembicaraanmu?

Orang yang sombong lebih suka membicarakan dirinya sendiri – apa saja yang telah dilakukannya, apa saja pencapaian atau prestasinya, bahkan seringkali dilebih-lebihkan. Jadi, ketika sedang bersama dengan orang lain, baik kawan-kawan dekat atau orang yang baru dikenal, apa yang Sobat bicarakan?

Orang yang percaya diri selalu lebih tertarik untuk mendengarkan tentang orang lain dengan tulus. Apa perlunya membicarakan prestasi diri sendiri? Tanpa dibicarakan sekalipun, kenyataan bahwa prestasi itu terukir takkan berubah. Bahkan tanpa diketahui orang lain pun, prestasi yang telah dicapai itu takkan jadi lebih buruk.

2. Haruskah Menjadi yang Terkeren?

Arrogance roots in insecurity. Semakin tak nyaman dan merasa ada yang harus ditutupi atau dijaga, semakin sombong kesan yang ditampilkan seseorang. In fact, an arrogant person usually fails to acknowledge someone else's success – they feel insecure, threatened by the achievement.

Itulah sebabnya, seseorang yang sombong cenderung menjatuhkan orang-orang yang membuatnya merasa terancam – baik dalam percakapan maupun sikap. And at the same time, an arrogant person wants to be the only one under the limelight – being the center of attention is the basic need for them.

Sebaliknya, rasa percaya diri dapat membuat kita merasa nyaman dengan diri sendiri, apa adanya. Karena tak merasa ada ancaman dari siapapun, rasa percaya diri membuat kita mampu merangkul orang lain. Tak menjadi pusat perhatian? Tak apa-apa, tak jadi soal!

3. Bagaimana Caramu Mengutarakan Pendapat?

Kita semua memiliki ide, pendapat, argumen, atau apapun yang sekali waktu perlu disampaikan – dan dipertahankan. Nah, bagaimana cara kita mempertahankan apa yang kita yakini tersebut?

Karena butuh untuk terus-menerus diakui dan dihargai, seseorang yang sombong mungkin sekali mempertahankan sesuatu yang diyakininya dengan berlebihan – misalnya, dengan membentak-bentak. A confident person, on the other hand, is willing to share his or her views without aggression or violence.

4. Bagaimana Penghargaanmu atas Orang Lain?

Bagi seseorang yang sombong, yang terpenting dan yang dapat melakukan segalanya dengan benar hanyalah dirinya sendiri. It's a 'me against everyone' mentality.

Sementara itu, seseorang yang percaya diri dapat menghargai orang lain disekitarnya. A confident person acknowledges the support he or she receives from friends and family. It's a 'we did it' mentality.

5. Bagaimana Sikap Badanmu?

Pernah melihat seseorang yang memasuki ruangan dengan sikap yang rileks, raut wajah yang ramah, dan kesan yang hangat? Bahkan boleh jadi, kita merasakan daya tarik dari orang tersebut, yang membuat kita menanti-nanti apa yang akan dilakukan atau dikatakannya. That is confidence.

Sebaliknya, seseorang yang sombong cenderung menunjukkan sikap badan yang terlalu tegang, terlalu kaku. Somehow, we may feel how hard he or she tries to impress everyone in the room. Bahasa tubuh atau pembawaan yang keliru dapat memberi kesan seseorang sangat sombong.

Lantas, bagaimana jawabanmu atas kelima pertanyaan diatas, Sobat? Regardless of your answer, don't be too hard on yourself. A deep rooted confidence does take time and practice to develop. But once you have it, your self confidence will go beyond your look, your body language, and the way you speak to others.