Mengajar Siswa dengan Metode Storytelling/Bercerita Untuk Melatih Siswa Berbicara
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Yan Krukov dari Pexels
Kata storytelling disusun dari dua kata yaitu story dan telling. Jika dialihbahasakan ke Bahasa Indonesia, storytelling adalah menceritakan cerita. Dan ternyata, kegiatan bercerita/storytelling tidak hanya menyenangkan untuk dilakukan di rumah. Guru Pintar dapat juga menerapkan metode pembelajaran storytelling di sekolah, terutama untuk melatih siswa berbicara.
Berbicara adalah salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa dalam pembelajaran bahasa. Keterampilan berbicara ini memiliki kedudukan yang penting karena merupakan cerminan kemampuan komunikatif siswa. Dan kemampuan dalam berbicara ini tidak hanya berperan besar dalam pembelajaran bahasa saja, tetapi juga berperan penting pula dalam pembelajaran yang lainnya. Keterampilan berbicara pada dasarnya adalah kemampuan untuk mengeluarkan ide, gagasan, atau pikiran kepada orang lain melalui bahasa lisan. Meskipun tampaknya sepele, tetapi berbicara yang merupakan sebuah keterampilan, tidak akan berkembang apabila tidak diasah secara terus-menerus. Dapat disimpulkan bahwa kepandaian berbicara siswa tidak akan berkembang baik tanpa dilatih.
Mengapa Storytelling bagus untuk melatih kemampuan berbicara siswa? Mengajar siswa dengan storytelling/bercerita sangat baik untuk diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa karena alasan berikut ini:
1. Dengan bercerita, Guru Pintar dapat memberikan pengalaman psikologis dan linguistik pada siswa sesuai minat, tingkat perkembangan, dan kebutuhan siswa.
2. Kegiatan Storytelling/bercerita dapat mengembangkan potensi kemampuan berbahasa siswa melalui pendengaran kemudian menuturkan/ menceritakannya kembali dengan tujuan melatih keterampilan siswa dalam bercakap-cakap untuk menyampaikan ide dalam bentuk lisan.
3. Kegiatan storytelling/bercerita merupakan kegiatan yang menyenangkan dan tidak membosankan.
4. Kegiatan storytelling/bercerita memberikan pengetahuan dan pengalaman yang merupakan model dari pengalaman di dunia nyata.
Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels
Kegiatan storytelling tidak hanya dianjurkan untuk dilakukan di rumah oleh orang tua kepada anak-anaknya. Di dalam dunia pendidikan, storytelling atau menceritakan kisah/cerita juga sangat dianjurkan karena banyak sekali manfaatnya. Kegiatan bercerita ini selain membantu anak untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berbicara mereka, ada banyak lagi manfaatnya. Berikut ini adalah manfaat dari kegiatan mendongeng ini :
Tujuan story telling kepada anak-anak salah satunya adalah untuk menumbuhkan minat baca siswa. Melalui cerita-cerita yang didengarkan, akan timbul rasa penasaran pada siswa sehingga mereka menjadi ketagihan dan mulai mencari cerita untuk dibaca sendiri.
Guru mengajar dengan bercerita akan membuat suasana belajar lebih menyenangkan. Siswa merasa aman dan nyaman saat belajar sehingga secara otomatis kedekatan dan keharmonisan antara guru dan siswa dapat terbangun. Keharmonisan hubungan antara guru dan siswa sangat berpengaruh pada kesuksesan belajar dan tercapainya tujuan pembelajaran.
Teknik storytelling yang menyenangkan menjadi salah satu hal yang Guru Pintar harus kuasai. Mengapa? Karena ternyata cerita dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Misalnya ketika belajar tentang karakter baik seperti kejujuran, sopan santun, kerja keras, dan lainnya, media pembelajaran yang cocok adalah cerita.
Sudah bukan rahasia lagi jika cerita dapat mengembangkan daya pikir dan imajinasi anak. Penggambaran tokoh dan setting cerita yang apik dari Guru Pintar dapat menstimulasi siswa untuk berimajinasi.
Bagaimana storytelling dapat mengembangkan kemampuan anak berbicara? Melalui cerita, siswa dapat memiliki kosakata yang kaya. Selain itu, mereka juga dapat mempelajari bagaimana menggunakan ungkapan tertentu dan juga bagaimana menyusun kalimat yang baik. Hal tersebut sangat penting supaya siswa dapat menyampaikan ide atau pendapat mereka dengan baik dan mudah dimengerti oleh lawan bicaranya. Hal lainnya adalah saat dibacakan cerita, Guru dapat merangsang rasa ingin tahu siswa dan mendorong mereka untuk berani bertanya dan mengungkapkan pendapat mereka.
Foto oleh Anastasia Shuraeva dari Pexels
Metode pembelajaran storytelling di kelas menekankan pada aktivitas siswa. Sedangkan peran Guru Pintar adalah sebagai fasilitator, motivator, dan mediator. Dalam melakukan metode storytelling ini ada beberapa yang tips yang dapat Guru Pintar terapkan:
Cara storytelling yang menyenangkan salah satunya dengan cara menyiapkan media. Media dapat berupa teks bacaan bergambar, puppet, gambar, dan lain sebagainya.
Kegiatan storytelling tidak akan berjalan dengan menyenangkan jika Guru Pintar bercerita dengan ekspresi dan intonasi yang datar-datar saja. Sebaliknya siswa akan merasa bosan dan tidak bersemangat dalam mendengarkan.
Pemilihan cerita harus sesuai dengan usia siswa karena diksi yang digunakan dan juga alur yang diceritakan pada cerita untuk setiap jenjang pendidikan berbeda-beda.
Supaya storytelling lebih bermakna, Guru Pintar harus pandai-pandai memilih tema cerita. Akan lebih baik jika cerita yang diceritakan memiliki kaitan dengan tema-tema pelajaran yang sedang dipelajari siswa. Hal ini memudahkan siswa untuk menerima materi yang akan Guru Pintar sampaikan karena siswa sudah memiliki informasi atau gambaran tentang hal yang akan diajarkan.
Supaya siswa lebih terlibat dan cerita yang Guru Pintar ceritakan lebih berkesan, ajak siswa untuk berinteraksi selama kegiatan. Guru Pintar dapat mengajak siswa berdiskusi atau memberikan pertanyaan-pertanyaan pancingan.
Guru Pintar tidak selalu harus menjadi tokoh utama yang menjadi pusat perhatian siswa. Sesekali libatkan siswa dalam bercerita. Guru Pintar dapat meminta siswa bercerita secara sukarela ataupun dengan menjadwalkan setiap siswa untuk bercerita secara bergilir. Dengan demikian, setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan kebolehannya dalam storytelling.
Demikianlah manfaat dan tips storytelling dalam pembelajaran. Jangan lupa untuk menyisipkan cerita dalam pembelajaran ya Guru Pintar.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog