Baru dibuka pada tahun 2015, Jurusan Teknologi Pasca Panen Institut Teknologi Bandung adalah terobosan baru didunia pendidikan tinggi. Apa sebabnya? Sebelum adanya Strata 1 ITB, Teknologi Pasca Panen adalah jurusan yang hanya ditawarkan pada jenjang Strata 2. Namun karena pentingnya penanganan dan pengolahan pangan, akhirnya ITB membuka Jurusan Teknologi Pasca Panen pada jenjang Strata 1. Sebegitu pentingnyakah jurusan ini hingga harus lebih banyak lagi generasi muda yang tahu tentang teknologi dan pengolangan pangan setelah dipanen? Ya udah deh, kita cari tahu lebih banyak tentang jurusan ini.

Pemanfaatan Ilmu Teknik pada Kegiatan Pasca Panen

Tak hanya produk pertanian, pasca panen sebenarnya adalah istilah yang bisa diterapkan pada produk perikanan maupun hasil hutan. Panen yang diperoleh dari pertanian, perikanan, dan kehutanan bisa berupa sayur mayur, ikan segar, maupun kayu dan berbagai produk hutan lainnya. Bagaimana supaya, misalnya, ikan segar yang baru ditangkap bisa sampai di meja dapur rumahmu dalam keadaan sama segarnya untuk kemudian diolah menjadi gulai yang sedap? Nah, disinilah peran Teknologi Pasca Panen diperlukan.

Teknologi Pasca Panen meliputi pemanenan, penyimpanan, hingga transportasi hasil panen pertanian, perikanan maupun kehutanan. Dalam keseluruhan prosesnya, diusahakan agar hasil panen tersebut tidak berubah drastis baik wujud fisiknya maupun susunan kimiawinya.

Teknologi untuk Melindungi Kualitas Produk yang Dipanen

Nenek moyang kita sebenarnya telah mengajarkan teknik pengolahan pangan dan komoditas pokok setelah dipanen. Misalnya, mengasap ikan untuk mengawetkannya atau mengolah buah menjadi manisan. Akan tetapi, pengolahan semacam ini membuat kualitas hasil panen tersebut menurun – ikan dan buah tersebut menjadi tidak segar.

Pada Jurusan Teknologi Pasca Panen inilah dipelajari bagaimana supaya kualitas hasil panen tidak menurun sampai tiba diujung rantai konsumsi. Untuk itu, mahasiswa Teknologi Pasca Panen wajib menguasai matakuliah Fisika Dasar, Kimia Dasar, Sifat Fungsional Biproduk, Neraca Massa dan Energi, Mikrobiologi Pasca Panen, Fisiologi Pasca Panen, Peristiwa Perpindahan, Analisis Instrumentasi Kimia, Teknologi Kilang Hayati/ Biorefinery, Penyusutan Produk Pasca Panen, Teknologi Penyimpanan Produk Pasca Panen, Teknologi Pengemasan Produk Pasca Panen, Pengetahuan Pasca Panen Tradisional, hingga Manajemen Agribisnis dan Kewirausahaan, dan matakuliah-matakuliah lainnya.

Disiplin Ilmu Pendukung Ketahanan Pangan Masa Depan

Alumni Jurusan Teknologi Pasca Panen memiliki peran penting dalam bidang pangan. Itulah sebabnya kenapa industri pertanian, perkebunan, peternakan, benih, hingga kesehatan dan farmasi membutuhkan lulusan Teknologi Pasca Panen. Jika kamu memiliki minat pada bidang ketahanan pangan ini, boleh juga mempertimbangkan jurusan kuliah lain yang serupa – tapi tak sama – dengan Teknologi Pasca Panen ITB, seperti Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Teknik Pertanian dan Biosistem, atau Teknologi Industri Pertanian di Universitas Gadjah Mada.

Selain kedua perguruan tinggi terkemuka tersebut, kamu masih bisa kuliah di kampus lain pada Jurusan Mikrobiologi Pertanian, Teknologi Hasil Hutan, Teknologi Hasil Perikanan, Agribisnis/ Sosial Ekonomi Pertanian, atau Teknologi Industri Benih. Tentunya, ada perbedaan fokus dan matakuliah, tapi jurusan-jurusan tersebut sama-sama bermanfaat dalam membangun daya tahan pangan kita dimasa depan.

Namun jika kamu memang udah keukeuh ingin kuliah di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati – Program Rekayasa ITB pada Program Studi Teknologi Pasca Panen, persiapkan diri sebaik-baiknya untuk bersaing ketat dengan peminat lain. Pasalnya, estimasi peminat Teknologi Pasca Panen ITB sekarang ada ribuan pelajar, sedangkan daya tampung jurusan hanya sekitar 100-an kursi. Meskipun demikian, jangan patah semangat menciptakan peluangmu, ya!