Tips Agar Guru Tidak “Introvert”
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Max Fischer dari Pexels
Introvert merupakan salah satu jenis kepribadian dimana seseorang lebih senang menghabiskan waktu sendirian atau bersama satu dan dua orang teman terdekat mereka dibandingkan berada dalam keramaian. Orang dengan kepribadian introvert identik dengan sifat pendiam dan pemalu. Padahal, orang introvert hanya membutuhkan waktu menyendiri untuk memulihkan energi setelah berada dalam keramaian atau lingkungan sosial. Kebalikan dari kepribadian introvert adalah kepribadian ekstrovert. Introvert dan ekstrovert adalah istilah yang berasal dari seorang psikolog bernama Carl Gustav Jung. Carl Gustav Jung meyakini bahwa beberapa orang diberi energi yang berasal dari luar yakni ekstrovert, sedangkan beberapa orang diberi energi dalam dirinya atau disebut introvert.
Apakah introvert itu berbahaya? Bagaimana cara menghilangkan sifat introvert? Jawabannya adalah introvert tidak berbahaya. Dan seseorang tidak perlu berusaha mati-matian untuk menjadi ekstrovert. Karena keliru jika introvert dianggap kelemahan dan ekstrovert adalah kelebihan. Masing-masing kepribadian tersebut memiliki kelebihannya masing-masing.
Foto oleh Mikhail Nilov dari Pexels
Apakah seorang introvert bisa jadi guru? Tentu saja bisa! Keguruan juga merupakan salah satu jurusan kuliah untuk orang pendiam dan pemalu, lho. Guru bertipe kepribadian Introvert ternyata juga dapat menjadi guru hebat yang dicintai siswa-siswanya. Hal ini dikarenakan guru introvert memiliki beberapa kelebihan yaitu:
Seseorang dengan kepribadian introvert jarang sekali bersikap impulsif. Mereka cenderung untuk berhati-hati dalam bertindak karena terbiasa berpikir sebelum bertindak. Hal ini membuat guru introvert lebih bijak dalam menyikapi segala sesuatu termasuk segala perilaku siswa di kelas.
Salah satu kelebihan kepribadian introvert adalah mampu menjadi pendengar yang baik. Tidak jarang siswa-siswa ingin sekali mencurahkan pendapat mereka di kelas. Guru introvert akan menyimak dengan tulus sehingga siswa merasa nyaman ketika menyampaikan segala sesuatu kepada gurunya.
Kelas memang hidup jika semua siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan mengangkat tangan dan mengekspresikan pemikiran mereka. Tidak mengherankan jika siswa yang sering mengangkat tangan dianggap sebagai anak yang pintar. Padahal di kelas ada siswa yang jenius yang enggan untuk menunjukkan dirinya di depan teman-temannya. Guru yang introvert yang mudah dalam memahami situasi dan kondisi sekelilingnya menjadikannya seseorang yang peka dan pengertian. Mereka tidak akan mudah menghakimi siswa yang pendiam, justru sebaliknya pasti akan memikirkan cara untuk membuat siswa-siswa yang pendiam dan pemalu untuk dapat lebih percaya diri dengan menerapkan berbagai strategi atau metode mengajar yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan siswanya.
Menjadi guru introvert bukanlah dosa besar. Memang segala kegaduhan dan keramaian yang kerap terjadi di kelas akan cepat menguras tenaga seseorang yang introvert. Oleh dibutuhkan tips bagi guru introvert untuk mengatasi “kelelahannya” dan bertahan dari stres di kelas seperti berikut ini:
Sekali sifat introvert bukanlah sebuah aib atau kelemahan yang harus dihilangkan. Guru-guru yang introvert tidak perlu meniru apa yang dilakukan para guru ekstrovert. Sesekali boleh saja berusaha untuk bercanda dengan siswa atau teman kerja. Akan tetapi hal ini bukanlah suatu keharusan dan ujung-ujungnya akan tampak dipaksakan. Dengan berusaha menjadi ekstrovert justru akan membuat guru introvert mengalami kelelahan lebih cepat, bahkan stres.
Seorang introvert menjadi guru memerlukan waktu untuk recharge energi. Guru Pintar yang introvert tidak perlu memaksakan diri untuk selalu terlibat interaksi dengan siapa saja. Pada saat memiliki jam kosong, guru Pintar dapat memanfaatkan waktu untuk recharge. Bagaimana caranya? Cari tempat tenang seperti perpustakaan, mushola, atau ruangan yang sepi untuk menemukan kedamaian. Begitupun ketika kelas usai, terkadang sesampai di rumah masih ada wali murid yang menghubungi untuk bertanya ini dan itu. Dari awal buat kesepakatan cara berkomunikasi di luar sekolah. Misalnya dengan membatasi jam atau metode komunikasi.
Seorang yang introvert bukan berarti tidak mau sama sekali untuk berbicara dengan orang lain. Bedanya dengan orang ekstrovert adalah seseorang yang introvert lebih nyaman berinteraksi dengan satu orang atau beberapa orang saja. Untuk itu, tetap dibutuhkan teman dekat yang dapat saling memberikan dukungan dan juga saling mengisi ulang energi yang terkuras dengan segala hiruk pikuk sekolah. Hal ini dapat meminimalisir potensi terjadinya stres pada guru introvert.
Menjadi guru di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, Guru Pintar juga memiliki tugas selain mengajar siswa di kelas. Sebagai guru dan juga karyawan di suatu lembaga ada tugas dan fungsi lain yang harus dikerjakan seperti mengikuti program-program sekolah. Dan tidak jarang Guru Pintar akan mendapatkan tanggung jawab lain selain menyampaikan materi pelajaran di kelas. Oleh karenanya, Guru Pintar harus fleksibel untuk melakukan tanggung jawab yang berbeda, seperti menjadi panitia suatu kegiatan. Tidak perlu panik, jika tiba-tiba diminta melakukan sesuatu yang menurut Guru Pintar akan sulit untuk ditangani seperti menjadi MC kegiatan agustusan. Sampaikan baik-baik mengapa Guru Pintar tidak dapat melakukan hal tersebut dan tawarkan di bagian mana yang paling tepat dapat berpartisipasi. Tetapi hal ini bukan menjadi alasan untuk lari dari tanggung jawab, ya.
Sudah bukan zamannya lagi seorang guru hanya menyampaikan materi dengan cara ceramah di depan kelas. Saat ini Guru Pintar harus mampu menjalankan berbagai peran yang salah satunya adalah sebagai fasilitator. Guru Pintar dapat mengatur strategi supaya siswa mampu belajar tanpa harus “disuapi” terus menerus oleh guru. Guru Pintar dapat membuat kelompok kecil dan memberi kesempatan siswa untuk belajar satu sama lain. Lalu apa yang Guru Pintar lakukan? Amati jalannya diskusi, beri bantuan pada kelompok yang membutuhkan, dan jangan lupa memberikan umpan balik yang sesuai. Hal ini akan mengurangi potensi lelah berlebihan karena harus terus-menerus cuap-cuap di depan siswa. Bagi siswa, tentu belajar lebih menyenangkan karena tidak hanya disuruh mengerjakan soal-soal setiap waktu.
Demikianlah beberapa tips untuk tetap menjadi bahagia menjalankan tugas sebagai seorang guru bagi guru-guru yang berkepribadian introvert. Tidak perlu takut dan canggung karena dengan pengalaman dan jam terbang yang Guru Pintar lalui, maka canggung, malu, dan gugup dalam berbicara di depan kelas akan dapat diatasi.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog