5 Tips SMART Membuat Resolusi
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Tips SMART Membuat Resolusi, image via helpmenaomi.com
Dalam hitungan hari, kita akan tiba di tahun 2023. Sebagian orang ada yang memandang pergantian tahun sebagai kesempatan untuk membuka lembaran baru atau memulai sesuatu yang baru. Sobat Pintar punya cara berbeda dalam menghadapi pergantian tahun?
Apa yang ingin dimulai tahun depan? Biasanya kita menuangkannya ke dalam resolusi tahun baru. Meskipun memiliki akar pada budaya pagan dan ritual agama tertentu, resolusi tahun baru dianggap sebagai tradisi sekuler khususnya di dunia Barat.
Lantas, apakah kita harus memiliki resolusi tahun baru juga? Kembali kepada pilihan masing-masing, Sobat. Bila kamu sudah terbiasa membuat resolusi, pertanyaan berikutnya adalah sudah tepatkah caramu beresolusi? Bagaimana resolusi pada tahun-tahun sebelumnya – banyak yang tercapai atau banyak yang gagal?
Resolusi yang dicanangkan pada pergantian tahun, sayangnya, banyak yang gagal. Kenapa begitu? Salah satu sebabnya, resolusi tersebut ternyata sulit dilakukan! Jadi, bagaimana seharusnya kita membuat resolusi? Ada lima rumusnya, Sobat: SMART.
Â
1. Specific – Sensible, Significant, Simple
Tujuan yang kita tetapkan harus jelas dan spesifik. Setidaknya kita punya jawaban tentang: (1) apa yang ingin dicapai; (2) kenapa tujuan tersebut penting; (3) siapa saja yang akan terdampak, dan (4) apakah ada batasan-batasannya?
Misalnya, resolusi tahun 2020 adalah menjadi lebih langsing. Enggak cukup sependek itu, Sobat! Kita harus memperjelasnya lagi, misalnya dengan menyebutkan berat badan turun 10 kilogram. Tapi kita harus punya alasan yang tepat kenapa berat badan harus turun dan kenapa muncul angka 10 kilogram.
Bila tinggal bersama keluarga, siapkah mereka dengan perubahan pola makan kita demi target tersebut? Bila merantau, cukupkah uang saku kita untuk merencanakan menu-menu sehat khusus untuk menurunkan berat badan?
2. Measurable – Motivating, Meaningful
Resolusi yang kita buat haruslah terukur. Itulah sebabnya, pada contoh diatas, kita harus menentukan dengan jelas berapa kilogram berat badan harus turun dan dalam jangka waktu berapa lama.
Kita bisa mengacu pada jarum atau angka pada timbangan untuk mengetahui seberapa banyak kemajuan yang telah diperoleh. Jangan lupa memperhatikan kemajuan tersebut diperoleh dalam kurun waktu berapa lama. Misalnya, setelah tiga bulan mengatur pola makan, berat badan kita turun sebanyak tiga kilogram. Itu pun sudah merupakan suatu kemajuan.
Jangan membuat resolusi menjadi lebih rajin tahun depan, misalnya. Kita akan mengalami kesulitan sendiri dalam mengukur kriteria rajin tersebut. Gantilah dengan, misalnya, menyimpan sepatu di rak setiap pulang sekolah.
3. Achiavable – Attainable, Agreed
Masih pada contoh program penurunan berat badan, kita perlu menjabarkan upaya apa saja yang akan dikerjakan agar berat badan turun 10 kilogram. Misalnya, kita menyusun menu makanan sehat rendah kalori setiap pekan. Maka, berat badan turun satu kilogram setiap bulan masih terhitung target yang masuk akal.
Bagaimana kalau berat badan turun 10 kilogram dalam satu bulan? Kudu dihitung dan dipertimbangkan dengan cermat, Sobat. Kalau tujuannya ngga masuk akal, ngga bakal tercapai juga, kan?
4. Relevant – Realistic, Reasonable
Menetapkan target juga harus kira-kira, Sobat. Pertimbangkan kemampuan kita - yang realistis, gitu. Habisnya, ketika setengah jalan kita merasa target tersebut terlalu jauh di awan, biasanya kita akan mudah menyerah. "Ah, buat apa dikerjain terus, nggak bakal kesampaian."
Telah disebutkan sebelumnya, inilah salah satu penyebab kenapa banyak resolusi berakhir sebagai sekadar resolusi tanpa eksekusi. Suatu target atau resolusi tahun baru dikatakan relevan bila: (1) layak diperjuangkan; (2) ditetapkan pada waktu yang tepat; dan (3) sesuai dengan kebutuhan atau target yang lain.
Contoh sederhananya, Sobat Pintar sedang duduk dikelas XII dan akan menghadapi UTBK dibulan April tahun depan. Menetapkan target di bulan Maret 2023 mengalahkan the queen monster pada level terakhir game yang baru saja dimulai saat ini sepertinya kurang relevan.
5. Time-Bound – Time/Cost Limited, Timely, Time-Based
Jangan lupakan kerangka waktu. Seperti namanya sendiri: kerangka waktu. Kita diberi kerangka atau batasan dalam menyusun rencana atau langkah-langkah yang diperlukan agar mampu mencapai target pada waktu yang ditetapkan.
Bukan berarti kejam bila kita memberi diri sendiri tenggat waktu atau deadline. Justru, tenggat waktu itulah yang memberi kita kerangka perencanaan dan pengukuran yang baik. Misalnya kita ingin menurunkan berat badan sebanyak 10 kilogram, berapa lama waktu yang kita butuhkan?
Bila kita menetapkan waktu satu bulan turun satu kilogram, kerangka waktunya boleh dibilang sudah masuk akal. Berikutnya, langkah-langkah apa saja yang akan kita lakukan dalam waktu satu bulan tersebut? Bagaimana kita membuat variasi menu makanan setiap pekannya selama sebulan?
Namun bagaimana bila Sobat Pintar kurang tertarik membuat resolusi tahun baru? Apakah teknik SMART ini menjadi tak berarti?
Justru sebaliknya, Sobat. Kelima kriteria di atas masih bisa diterapkan kapanpun kita ingin mencapai suatu tujuan tertentu. Misalnya kita ingin menguasai skill baru secara otodidak, teknik SMART bisa memberi kita arah dan panduan belajar. Ingin mencobanya, Sobat Pintar?
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog