Hey, sekarang nih udah 2018, lho. Udah didekade kedua pada milenium ketiga, tapi kamu masih males baca? Enggak banget, deh. Ada banyak banget media baca, baik cetak maupun online yang masing-masing menawarkan daya tariknya sendiri. Coba lihat, setidaknya pasti ada satu yang cocok sama kamu.

1. Koran

Yup, baca koran – tabloid atau majalah cetak juga bisa. Mungkin saja kamu nggak banyak menemukan informasi berbobot, tapi tergantung koran, majalah, atau tabloidnya sendiri, sih. Kalau sekedar mengusir bosan, baca-baca ringan koran, majalah, atau tabloid apapun nggak ada ruginya, kok.

2. Komik

Komik sekalipun, kamu nggak tertarik? Tulisannya kan, nggak banyak. Masih banyakan gambarnya, sampai-sampai kamu bisa paham jalan ceritanya meskipun nggak baca dialognya. Cobain deh, kalau nggak percaya.

Sekarang udah banyak macamnya komik. Komik bergenre humor sampai medis bisa kamu temukan di jajaran rak toko buku. Masih males ke toko buku? Ya udah, download Webtoon aja di ponselmu dan baca komik yang kamu inginkan disitu.

3. Aplikasi Buku

Masih tentang bahan bacaan di ponsel, kamu bisa coba download aplikasi buku seperti iPusnas, iJakarta, atau Novel Nusantara. Kalau iPusnas dan iJakarta udah mirip banget seperti perpustakaan di ponselmu, Novel Nusantara sistemnya beda lagi. Alih-alih menyediakan ebook berbagai genre dengan masa peminjaman buku untuk dibaca seperti layaknya perpustakaan, Novel Nusantara menawarkan hak istimewa memberi rating penulis ketika kamu sudah mencapai level tertentu.

Mau aplikasi buku bikinan luar negeri? Boleh-boleh aja, kamu bisa coba Amazon Kindle atau Wattpad.

4. Online Platform

Kalau kamu masih angot-angotan lihat buku, mulai baca yang pendek-pendek aja – dalam bentuk artikel, misalnya. Masih menggunakan ponsel, kamu bisa baca artikel-artikel yang ditawarkan oleh platform favoritmu. Sesuaikan saja dengan preferensi pribadimu, mulai tentang sekolah, otomotif, kecantikan, kesehatan, kebugaran, atau yang lain.

5. Novel

Kalau kamu udah suka baca, menikmati ratusan halaman novel nggak bakalan terasa. Tapi kalau belum terbiasa, kamu bisa mulai dengan buku kumpulan cerita pendek, atau novel yang nggak terlalu panjang.

Jika novel fiktif udah mulai kurang menarik, kamu bisa naik level baca buku-buku serius – apapun itu. Buku-buku ekonomi, psikologi, sejarah, dan masih banyak lagi genre yang menawarkan segudang harta karun pengetahuan. Semakin sering kamu bergaul dengan berbagai buku, semakin mahir nantinya kamu memilih bacaan yang berkualitas.

6. Laporan Penelitian Ilmiah

Sejujurnya, jurnal ilmiah adalah bacaan yang susah – abisnya, ngebosenin banget! Tapi, mau nggak mau, kamu harus membaca jurnal ilmiah saat menjadi mahasiswa. Iyalah, nggak mungkin kamu nulis karya ilmiah atau tulisan akademik lain tanpa referensi, dan jurnal ilmiah adalah referensi yang paling banyak digunakan. Sejenis dengan jurnal ilmiah, skripsi atau tugas akhir adalah bacaan 'berat' berikutnya yang wajib kamu kenal.

Meskipun awalnya laporan-laporan penelitian ini tampak nggak menarik sama sekali, pada akhirnya nanti kamu akan berterimakasih pada dirimu sendiri karena kegigihanmu membaca. Tahu kenapa? Yup, karena kamu nggak akan pusing nyari ide penelitianmu sendiri dan tahu kemana musti mencari referensi – dua hal yang akan sangat menghemat waktu dan tenagamu.

So, mulailah melatih dirimu sendiri untuk membaca. Mungkin awalnya emang kudu ditega-tegain, sih. But it's okay. Kalaupun kamu masih skeptis bahwa membaca itu menyenangkan, percayalah bahwa membaca itu bermanfaat – banget!