APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

AMI Medan Siap Go International

avatar penulis

nurzubai ca

22 August 2018

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

AKADEMI Maritim Indonesia (Medan) meru­pakan lem­baga pendidikan avokasi yang akan menjadi unggulan pendi­dikan kemaritiman. “Akademi ini juga telah siap go international karena telah memenuhi stan­dar yang ditetapkan Maritime Orga­ni­sation (IMO). Kare­nanya AMI Medan harus terus me­ning­katkan dan menyiapkan  kualitas sumber daya manusia yang siap bersaing di dunia inter­nasional,” ujar Men­teri Perhu­bu­ngan Budi Karya Sumadi, saat berkunjung ke kampus AMI Medan Jalan Brigjend Bejo/Per­tem­puran Pulo Brayan Me­dan, baru-baru ini.

Dalam acara yang dikemas temu dengan civitas akademika AMI Medan, Menteri juga ber­janji akan mempermudah segala sertifi­kat atau izin yang dibutuh­kan pen­di­dikan avokasi. “Se­mua birokrasi yang meng­ham­bat kemajuan pen­di­di­kan akan kita evaluasi,” tegas Menteri, seraya menya­takan pe­me­rin­tah siap untuk menyiap­kan in­pra­s­truk­tur agar dunia pendidikan avo­kasi mam­pu meningkatkan daya saing.

Sebelumnya Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Maritim, Dr Yuris Danilwan SE MSi menyam­pai­kan, AMI yang didi­ri­kan pada 24 Nopember 1960 telah me­ngem­bangkan reputasi­nya dibi­dang pen­didikan dan pe­latihan pe­la­yaran dalam mem­ba­­ngun ke­ja­ya­an sum­ber daya ma­nusia pelayaran na­sio­nal dari Sumatera Utara.

Wujudnya AMI mendapat­kan pengesahan/pengakuan baik nasio­n­al maupun dari Inter­national Ma­ri­time Organization (IMO) mela­lui Direktorat Jende­ral Perhubu­ngan Laut Kemen­trian Perhubu­ngan.

Dikatakan, AMI yang didiri­kan Yayasan Pendidikan Mari­tim di Medan awanya bernama Akademi Pelayaran Niaga Indonesia (AP­NI).

Posisi geografis Indonesia di an­tara dua benua yakni Asia dan Austra­lia sebagai urat nadi per­da­garan serta perkenomian du­nia de­ngan wilayah 70 persen kelau­tan yang menyatukan 17­000 lebih pulau-pulau.

“Inilah salah satu pertimba­ngan didirikan AMI dalam men­yahuti kebutuhan dunia ke­mari­timan,” ujar Yuris Danil­wan, sera­ya me­nyam­paikan teri­­ma­ka­sih kepada ma­­sya­rakat yang telah mem­per­ca­ya­kan anak-anak­nya dididik di AMI Medan.

Diketahui lautan  sebagai  kesa­tu­an yang berkaitan erat satu sama lai­n­nya. Peningkatan per­dagangan, industri pelayaran lebih 90 per­sen total arus perda­gangan melalui trans­portasi laut, den­gan jumlah arma­da kapal yang semakin besar dan jumlah kebutuhan pasokan laut juga semakin besar.

Penuhi kebutuhan

Dalam memenuhi kebutuhan itu, lanjut Yuris yayasan terus be­ker­ja keras agar seluruh program stu­di di AMI Medan mem­pe­roleh Akre­ditasi “A”  dari Ba­dan Akre­di­tasi Nasional Pergu­ruan Ting­gi.

Direktur AMI Medan Capt Da­fid Ginting M MAr,  menam­bah­kan, untuk menghadapi tanta­ng­an ke de­pan, alumni AMI Me­dan harus memiliki kompe­tensi, me­ngua­sai komunikasi dan me­mi­liki karakter yang baik.

Sebagai upaya untuk meme­nu­hi standart internasional dalam pe­ngem­bangan pendidi­kan, AMI Me­dan telah melengkapi fasilitas ku­liah yakni Full Mission Engi­ne Room Simulator yang ter­ko­neksi de­ngan Full Mission Brid­ge Simulator. Pengadaan simula­tor ini se­ba­gai imple­men­tasi STCW 2010.

Full Mission Engi­ne Room Simu­lator adalah me­nam­bah fasi­litas yang sudah ada yakni Full Mis­sion Bridge Si­mu­lator. Alat ini akan lebih mem­berikan pe­ma­ha­man ke­pada taruna da­lam meng­ope­­­rasio­nalkan kapal, dan satu-sa­tunya di Sumatera. Sehi­­ng­ga ke de­pan mampu ber­sa­ing dengan ta­runa asing.

AMI Medan juga telah me­me­­nuhi syarat sebagai seko­lah mari­tim setelah melewati audit untuk me­menuhi ketentuan Standards of Trai­ning Certification and Watch­kee­ping (STCW), dan standar na­sional berda­sar­kan peraturan Ke­men­trian Per­hu­bungan nomor 70. Se­hingga calon pelaut yang dilahir­kan AMI Medan memenuhi stan­dar yang ditentukan.

Selain itu AMI Medan juga te­lah menggelar Ujian Keah­lian Pe­laut (UKP) secara mandiri berbasis kom­puter  atau Compu­ter Based Asses­ment (CBA). Pro­ses UKP man­­diri dengan sis­tem CBA ini se­belumnya dila­kukan oleh Dewan Pe­nguji Keahlian Pelaut (DPKP) di Ja­karta. Dengan sistem ujian ber­basis CBA, proses UKP berjalan le­bih cepat dan efisien. Karena semua sudah sis­tem kom­puterisasi.

AMI Medan mengasuh Program Studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepela­buhan, Prodi Teknika, dan Prodi Nautika. Akan ditambah dua prodi untuk me­nyong­song peru­ba­han akademi men­jadi poli­teknik.