APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

IKIP PGRI Jember Ubah Nama Jadi Universitas Sains Teknologi

avatar penulis

Anita cahyaningrum

19 March 2018

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Jember (beritajatim.com) - Tahun depan, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP PGRI) Jember, Jawa Timur, mengajukan diri berubah status menjadi universitas. Perguruan tinggi ini akan berubah nama menjadi Universitas Sains dan Teknologi (UST) Jember.

Hal ini dikemukakan Rektor IKIP PGRI Jember Fadil Djamali, di tengah wisuda sarjana perguruan tinggi tersebut, Sabtu (30/12/2017). IKIP PGRI Jember akan membuka program studi non guru yakni Teknik Kelautan, Teknik Lingkungan Pesisir, Teknik Geomatika, Matematika, Fisika, Biologi, dan Statistika.

"Tujuh program studi baru ini untuk saya gabung dengan yang lama menjadi universitas, sehingga rekrutmen mahasiwa baru tahun depan lebih fleksibel," kata Fadil.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi memberikan waktu Januari dan Februari 2018 untuk mendaftarkan diri dalam jaringan (online). "April akan ada visitasi. Tim asesor akan datang ke Jember untuk mengecek apakah benar data-data yang dikirim via online itu. Hasil verifikasi diumumkan pada Juni 2018," kata Fadil.

Perubahan status menjadi universitas ini merupakan bagian dari ikhtiar mempertahankan eksistensi IKIP PGRI Jember. "Di sini ada 250 dosen dan karyawan. Kalau IKIP PGRI tidak segera mencari terobosan, saya khawatir stganan terlalu lama. Ini mumpung jumlah mahasiswa kami masih mencukupi, yakni 5.555 orang," kata Fadil.

Jika permohonan perubahan status disetujui, Fadil memiliki waktu hingga September 2018 untuk memulai promosi menarik mahasiswa baru. Ia berharap setidaknya ada dua ribu orang mahasiswa baru yang masuk ke universitas tersebut.

Persyaratan menjadi universitas tak mudah. Dari aspek dosen, menurut Fadil, setiap program studi mutlak harus ada enam dosen yang memiliki keilmuan linier. "Ada beberapa program studi kami yang memiliki lima dosen yang linier. Sisanya kami akan tambahi dengan dosen serumpun," katanya.

Namun Fadil cukup percaya diri. Apalagi IKIP PGRI Jember kali ini memperoleh akreditasi B. "Perubahan status membutuhkan persyaratan akreditasi minimal C. Mendapat akreditasi B membuat kami lebih bersemangat," jelasnya.

IKIP PGRI mendapat nilai bagus untuk pengelolaan administrasi berbasis teknologi informasi dan audit eksternal keuangan. Selain itu, para dosen juga aktif melakukan penelitian. "Setahun rata-rata ada 20-40 judul penelitian, sehingga kami mendapat predikat klaster madya dan berhak mendapat hak mengelola biaya penelitian Rp 7 miliar per tahun dari pusat," kata Fadil. IKIP PGRI juga sudah bisa mengirimkan para dosen belajar program doktoral. Tahun ini ada 28 dosen yang dikirim ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk meraih program doktoral. [wir/suf]

 

Sumber : beritajatim.com