APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

STIKes Kepanjen Mendapatkan Dua Penghargaan

avatar penulis

Fikha Ardiani

1 October 2018

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

KEPANJEN – Awal bulan ini, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) mendapatkan penghargaan Indonesia Enterpreneur and Education Award sebagai The most innovative university. Oleh Sembilan Bersama Media (SBM), kolompok yang menggelar even penghargaan ini, Stikes dinilai banyak mengembangkan inovasi pelayanan kepada masyarakat.

Ketua Stikes Kepanjen dr Abdurrachman Mkes mengungkapkan, penghargaan the most innovative university ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, selama ini Stikes telah melakukan banyak terobosan. Diantaranya, mengembangkan kolaborasi dengan berbagai satuan dan asosiasi kesehatan. Selain itu, membentuk iklim belajar mandiri dengan terus merangsang mahasiswa mendapatkan resferensi ilmu kesehatan masyarakat dan keperawatan seluas-luasnya melalui pemanfaatan internet di kampus.

Ditambahkan ia, Stikes juga memiliki program unggulan pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD). Dalam program ini, setiap tahun setidaknya 100 mahasiswa Stikes diterjunkan ke tengah-tengah masyarakat di desa-desa selama tiga bulan. mereka banyak melakukan kegiatan penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, serta melakukan kunjungan ke rumah-rumah (home-care) untuk mengobati pasien yang tidak bisa berobat ke luar.

“Melalui PKMD, data kesehatan termasuk masyarakat yang tidak terlayani masalah kesehatannya dapat diketahui sebagai database untuk pemerintah,” kata Abdurrahman.

Inovasi unggulan lainnya, tambahnya, adalah membekali setiap mahasiswa kemampuan tanggap darurat. Mereka dilatih bagaimana menangani pertolongan pertama pada saat yang tepat untuk mengurangi resiko keselamatan pasien atau korban (life-saving). “Perawat menjadi tenaga terdepan dalam menangani masalah kesehatan masyarakat. Dalam kondisi darurat, peran seorang perawat sangat penting sebelum pasien atau korban ditangani pertolongan dokter,” kata abdurrahman.

Karena itu pula, tambahnya, setiap mahasiswa keperawatan harus diuji kompetensinya sebelum mendapatkan sertifikat keahlian dan surat ijin keperewatan (SIK). Mendatang, Stikes akan mengembangkan inovasi baru dengan membuka prodi sekolah nurse dengan perkuliahan praktik selama setahun.

“Apalagi, kecenderungan penyakit masyarakat sudah bergeser, dari penyakit infeksi ke degeneratif,” demikian pria asli Gresik ini. min-KP

 

http://stikeskepanjen-pemkabmalang.ac.id/articles273-Penghargaan-kedua.html?pilih=news&modul=yes&aksi=lihat&id=271