APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

TIM UINSA RAYA SABET JUARA III KOMPETISI DESAIN CIVIL FESTIVAL 2019

avatar penulis

Azrul Prayoga

3 April 2020

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional melalui mahasiswa-mahasiswa berprestasinya. Mereka adalah mahasiswa dan mahasiswi dari Program Studi Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) yaitu Abdullah Indra Pratama, Himatul Faiqoh, dan Jarot Andi Saputra. Di bawah bimbingan Qurrotul A’yun, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng, selaku Dosen Arsitektur FST UINSA, mereka berhasil membawa pulang gelar Juara III pada Lomba Perancangan Gedung Serbaguna berkonsep “Sustainable Design” yang diadakan Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan pada November 2019 lalu.

Tim UINSA telah berupaya dengan keras sejak penyusunan proposal, pembuatan desain, hingga puncak acara yakni presentasi hasil desain pada 28 November 2019, di Auditoriun Universitas Islam Lamongan. Lomba ini melibatkan juri-juri yang kompeten di bidangnya. Mereka adalah Wira Eka Permana dari PT. Petrokimia Gresik, Siti Zulkhah, ST., dari PUPR Kabupaten Lamongan, Sugeng Dwu Hartantyo, ST., MT., yaitu Wakil Dekan Fakultas Teknik dan Hammam Rofiqi Agustapraja, ST., MT., Dosen Teknik Sipil, Universitas Islam Lamongan.

Pada kompetisi tingkat nasional tersebut, panitia menjaring seluruh hasil karya peserta yang berasal dari berbagai Universitas di Indonesia hingga tersisa 6 finalis. Tim UINSA, yang menyebut dirinya sebagai ‘Tim UINSA Raya’, menjadi salah satu di antaranya. Tim lainnya yakni, Dipo pilars dari Universitas Diponegoro, Keuneubah Endatu dari Universitas Syiah Kuala, Civil team dari Universitas Islam Malang, Sapu Bersih dari Universitas Kediri, dan Unika Soegijo dari Universitas Katolik Soegijapranata.

Dengan mengusung konsep dasar Sustainable Design, peserta diwajibkan untuk dapat membuat desain yang memenuhi 3 (tiga) aspek yaitu aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Tim UINSA Raya pun berupaya mengakomodasi aspek-aspek tersebut dalam desain yang dibuat. Pada aspek lingkungan, diupayakan bangunan dapat menggunakan energi seminimal mungkin melalui pemilihan bahan bangunan yang ramah lingkungan. Didukung juga dengan penataan ventilasi yang memaksimalkan sirkulasi udara sehingga mengurangi penggunaan penghawaan dan pencahayaan buatan. Green wall juga diaplikasikan pada fasade bangunan untuk meningkatkan penyediaan O2 di sekitar bangunan. Tak lupa air hujan pun ditampung dan diproses dalam sistem filtrasi penampung yang dapat digunakan untuk kebutuhan pengairan gedung.

Hal-hal tersebut selanjutnya akan bermuara pada efisiensi energi yang didukung dengan konfigurasi utilitas bangunan yang tepat. Dari aspek sosial, pemanfaatan gedung juga akan dimaksimalkan. Gedung ini tidak hanya digunakan sebagai sarana konvensi dan eksibisi, melainkan juga dapat disewa masyarakat maupun kelompok sebagai tempat kegiatan olahraga. Terakhir, aspek ekonomi, biaya tata kelola bangunan akan ditekan semurah mungkin melalui konsep efisiensi energi yang sebelumnya diupayakan.

“Kompetisi adalah salah satu cara kami menguji dan mencaritahu sejauh mana kemampuan kami berkembang. Kalau jadi juara ya Alhamdulillah, itu menjadi pemacu agar kami terus belajar dan menjadi lebih baik lagi,” ujar Indra, Anggota Tim UINSA Raya yang merupakan mahasiswa semester lima di FST UINSA. Selanjutnya, mereka pun berkeinginan untuk dapat mengikuti lebih banyak kompetisi guna mengasah dan menambah pengalaman.

(uinsby.ac.id)