APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Alumni Universitas Musamus Merauke Ini Harumkan Indonesia di Luar Negeri

avatar penulis

tisya tisya

3 August 2019

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Universitas Musamus Merauke bisa dibilang masih muda. Perguruan tinggi ini baru diresmikan sebagai PTN pada 2010. Artinya, umur dari perguruan tinggi ini baru 7 tahun. Walaupun masih terbilang muda, namun universitas ini telah mencetak alumni-alumni yang berprestasi.

Quipperian mungkin kurang mengetahui bahwa salah seorang alumni yang berasal dari Universitas Musamus Merauke telah membawa nama baik Indonesia ke pentas internasional. Sosok ini bernama Desy Eva, alumni Universitas Musamus Program Studi Bahasa Inggris angkatan 2010.
 

Hal yang paling menakjubkan dari pencapaian Desy Eva adalah meskipun ia merupakan angkatan pertama mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris dari Universitas Musamus Merauke, namun di tahun pertama perkuliahan program studi ini, ia mampu mencetak prestasi hingga tingkat internasional.

Desy Eva adalah seorang debater bahasa Inggris. Bersama rekannya, Hastuti Dwi Virgita, Desy Eva berhasil lolos dalam kompetisi debat NUDC (National University Debating Championship). NUDC merupakan kompetisi debat antaruniversitas yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti).

Untuk lolos ke tingkat nasional saja, jalan yang ditempuh Desy Eva begitu terjal. Desy harus menang di tingkat universitas dan di fase Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah XIV (Kopertis) yang membawahi wilayah Papua dan Papua Barat. Desy Eva mengalahkan perwakilan universitas dari Papua dan Papua Barat baru bisa melangkah ke tingkat nasional.

Di tingkat nasional, persaingan makin ketat. Tim dari Universitas Musamus bersaing dengan universitas terbaik di Indonesia seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan perguruan tinggi terbaik lainnya.

Hasil dari kompetisi skala nasional ini adalah terpilihnya 10 tim terbaik untuk mengikuti WUDC (World Universities Debating Championship) di Berlin, Jerman. Universitas Musamus yang diwakili oleh Desy Eva dan Hastuti Dwi Virgita, salah satu universitas yang maju ke babak internasional.

Ke-9 universitas lain yang ikut berkompetisi adalah: IPB, ITB, UI, Binus International, Universitas Gadjah Mada, Universitas Atma Jaya, Universitas Padjajaran, Binus University, dan Universitas Negeri Yogyakarta. WUDC adalah turnamen debat internasional terbesar dan menjadi event tahunan terbesar di kalangan mahasiswa internasional. WUDC ini diselenggarakan oleh World Universities Debating Council.

Setiap tahun World Universities Debating Council selalu menunjuk universitas yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan WUDC. Pada 2013, saat Universitas Musamus ikut serta, penyelenggaraan WUDC berada di Technische Universitat Berlin, German.

Setidaknya lebih dari 350 tim bertanding dalam kompetisi ini. Ajang debat ini terbagi dalam tiga kategori yaitu ESL (English as Second Language), EFL (Engllish as Foreign Language), dan kategori Open Break.Pencapaian dari tim Indonesia dalam kompetisi ini yakni, dua tim dari Indonesia berhasil masuk ke perempat final dalam kategori ESL.

Setelah Desy Eva kembali dari kompetisi, ia menularkan prestasi ini kepada juniornya. Universitas Musamus Merauke menjadi langganan lolos hingga tingkat nasional selama dua tahun berturut-turut untuk kompetisi serupa. Saat ini ada UKM yang mewadahi tim-tim debat bahasa Inggris di Universitas Musamus Merauke, yaitu English Debating Society. Mahasiswa yang punya kemampuan bahasa Inggris di atas rata-rata dapat bergabung di UKM ini.