APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

DIRJEN DIKTIRISTEK BERI ORASI ILMIAH PADA DIES NATALIS KE-60 UNJ

avatar penulis

Kartika Putri

18 May 2024

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Prof. Abdul Haris beri orasi ilmiah dalam “Prosesi Sidang Terbuka Puncak Acara Pembukaan Dies Natalis ke-60 Universitas Negeri Jakarta Tahun 2024”. Kegiatan ini bertempat di Aula Latief Hendraningrat lantai 2 UNJ, Kampus A.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ, Ketua dan Sekretaris Senat, para Wakil Rektor, para ketua lembaga, para dekan dan direktur pascasarjana dan para pejabat lainnya di lingkungan UNJ, para mantan Rektor UNJ dan para undangan.

Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Transformasi UNJ dalam Membangun Masyarakat Ilmiah Menuju Indonesia 2045“, Prof. Abdul Haris menyampaikan bahwa UNJ mempunyai posisi strategis di DKI Jakarta dan mahasiswanya berasal dari berbagai penjuru Nusantara, yang tentu turut menjadi peluang dan kekuatan, sehingga proses pembelajaran, riset, dan pengabdian masyarakat di jantung UNJ akan bermagnitudo luas dan berpijar ke sudut-sudut tanah air. Guna memastikan agar para calon pemimpin dan calon pendidik yang mengenyam ilmu di UNJ memperoleh bekal yang memadai dan mumpuni dalam menyelesaikan persoalan, kampus harus bertransformasi dan beroperasi di ujung tombak perkembangan intelektual dan ilmu, sebagaimana diakui masyarakat global atau dalam kata lain menjadi “Universitas Berkelas Dunia”, ucap Prof. Abdul Haris.

Prof. Abdul Haris menambahkan bahwa ingatlah bahwa tujuan awal didirikannya UNJ merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan masyarakat, dan mewujudkan kesejahteraan. Jangan sampai UNJ kehilangan jati diri sebagai kampus pendidik dan pembentuk karakter. Ikhtiar-ikhtiar para pemimpin UNJ, dosennya, tenaga kependidikannya, alumninya, dan mahasiswanya Insya Allah akan membawa dampak baik bagi banyak orang, khususnya anak-anak Indonesia yang akan menjadi murid dari para guru yang dihasilkan oleh UNJ; anak-anak Indonesia yang sedang belajar di sekolah-sekolah dari Sabang sampai Merauke; dan anak-anak Indonesia yang nasibnya ditentukan oleh para akademisi, praktisi, wirausahawan, dan para pemimpin yang lulus dari UNJ. Anak-anak Indonesia yang sedang mempersiapkan diri untuk menyambut Indonesia 2045 dan menghadapi masa depan bangsa yang mungkin saja kita tidak akan pernah lihat. Anak-anak tersebut mungkin saja sepanjang hidupnya tidak akan pernah mengenal kita sekalian, tapi kesungguhan dan dedikasi kita semua berdampak besar bagi mereka, melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas, tambah Prof. Abdul Haris.

Prof. Abdul Haris menambahkan bahwa jika UNJ adalah seorang manusia, pada umur 60 tahun biasanya manusia mulai mengalami tanda-tanda penuaan dan penurunan performa organ tubuh. Kemampuan fisik cenderung melemah dan regenerasi sel kian melambat. Manusia mulai mengalami pikun dan disorientasi dengan lingkungan sekitarnya. Namun tentu bukan demikian yang kita harapkan dari kiprah 60 tahun UNJ. Sebaliknya, UNJ semakin lama kian dihargai dan disegani karena aktif berkontribusi melalui karya dan inovasi, menjadi pusat pembangunan peradaban Indonesia, serta menghasilkan lulusan-lulusan yang berjiwa nasional, berkompetensi handal, dan berwawasan global, ungkapnya.

Sementara itu Prof. Komarudin dalam sambutannya mengatakan bahwa “Menjadi Universitas Kelas Dunia” ini adalah visi besar UNJ ke depan. Sesuai dengan time frame (milesstone) yang telah ditetapkan, dan upaya mewujudkan visi tersebut telah didukung oleh berbagai kemajuan dan prestasi, diantaranya: Pertama, Kemajuan dan Prestasi Bidang Kelembagaan, Infrastruktur, dan IT. Kedua, Kemajuan dan Prestasi Bidang Akademik; Ketiga, Kemajuan dan Prestasi bidang SDM; dan Keempat, Kemajuan dan Prestasi bidang Kerja Sama, ungkap Prof. Komarudin.

Prof. Komarudin menambahkan bahwa berbagai kemajuan dan prestasi tersebut, kita tidak boleh terlena dan berpuas diri. UNJ harus terus maju ke depan, membulatkan tekad, tingkatkan mutu dan inovasi, serta mempercepat langkah menuju visi universitas kelas dunia. Jika kita hanya mampu meniru atau menjadi pengikut, kita pasti hanya berada di belakang. Dan karenanya, gelaran Dies Natalis ke-60 ini hendaknya menjadi momentum untuk melakukan refleksi sekaligus evaluasi diri agar dapat menghadirkan prestasi yang lebih banyak dan lebih baik lagi.
Selanjutnya, ke depan UNJ diharapkan semakin meneguhkan karakternya sebagai kampus pendidikan yang mampu membangun kelembagaan berstandar internasional; menciptakan SDM bereputasi global; mengembangkan infrastruktur dan IT yang terdepan; semakin meluaskan kontribusi dan misi kemanusiaan sebagai tanggung jawab sosial perguruan tinggi; serta meluaskan jejaring kerja sama internasional sebagai upaya menuju Kampus yang berkelas dunia, tambah Prof. Komarudin.

“Untuk mendukung hal ini, kita harus menggesar mindset dan paradigma manajemen kampus dari yang bersifat kolegial-konvensional ke kolegial-profesional. Dari individual ke institusional, dari sistem manual ke sistem digital, dari yang parsial ke universal. Semoga Allah SWT meridhoi niat dan ikhtiar kita mewujudkan UNJ sebagai Kampus yang bereputasi di Indonesia dan Dunia. Amiiin. Dirgahayu ke-60 Universitas Negeri Jakarta, ” Bertransformasi Menuju Universitas Kelas Dunia”, tutup Prof. Komarudin.

Sementara itu Prof. Usep Suhud selaku Ketua Pelaksana Dies Natalis ke-60 UNJ yang juga Dekan Fakultas Ekonomi (FE) UNJ mengatakan UNJ perlu membuat milestone-milestone untuk menandai pencapaian-pencapaian maupun target-target yang ingin dicapai. Dies natalis ke-60 UNJ harus menjadi milestone kebangkitan baru kampus mantan IKIP yang lebih adaptif pada perubahan global. Terutama, karena tahun ini UNJ bersiap menjadi PTNBH, ungkap Prof. Usep Suhud.

 

Sumber : https://www.unj.ac.id/dirjen-diktiristek-beri-orasi-ilmiah-pada-dies-natalis-ke-60-unj/