APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

UPH Beri Pengenalan Prinsip Desain Interior Dalam Menghadapi “New Normal”

avatar penulis

UPH IMPACTS LIVES

7 July 2020

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Kondisi ‘New Normal’ mendorong terjadinya perubahan gaya hidup masyarakat. Sebagian besar pola aktivitas masyarakat modern dilakukan di dalam ruang. Hal ini membuat seluruh ruang dan pola aktivitas didalamnya perlu ditelaah ulang menyesuaikan dengan tuntutan ‘New Normal’. Dalam hal ini ilmu desain sangat penting, khususnya Desain Interior.

Desain Interior adalah ilmu yang bertanggung jawab mempertemukan aktivitas masyarakat modern apapun dengan ruang yang mewadahinya. Desain Interior harus dapat menjamin bukan hanya kenyamanan atau keindahan ruang, namun juga keamanan beraktivitas semua penggunanya.

“Kondisi ‘New Normal’ yang memunculkan perubahan ini menuntut pendekatan yang sesuai, tidak terkecuali dalam ilmu Desain Interior. Untuk senantiasa sanggup mengakomodir kebutuhan atau kebiasaan baru di masyarakat ini, 3 prinsip utama ini perlu diterapkan agar ruang dan bangunan apapun mampu beradaptasi dengan tuntutan hidup ‘New Normal’. Tiga prinsip ini yaitu human centered design, historicity culture tradition, dan interdiscipline sustainability technology,” jelas Elya Ekurniawan – Dosen Desain Interior UPH pada webinar bertajuk ‘Interior Design in New Normal’ yang diadakan UPH pada 27 Mei 2020 via ZOOM Meeting.

Human Centered Design, merupakan prinsip yang menekankan bahwa desain interior bukan hanya soal menata, tapi harus bertolak dan berpusat pada segala aspek kehidupan manusia pengguna utamanya. Prinsip pertama ini didukung oleh prinsip kedua, yaitu Historicity-Culture-Tradition - dalam prinsip ini, desain interior apapun selalu mempelajari sejarah dan pola budaya manusia sebelumnya, hanya dengan demikian seorang desainer dapat membuat sebuah desain yang sepenuhnya sesuai dengan pola khas masyarakat tertentu. Mempelajari secara spesifik nilai-nilai dan kebiasaan yang ada mutlak dibutuhkan agar solusi ruang dan antisipasi aktivitas yang diberikan cocok dengan keunikan penggunanya. Ketiga, yaitu prinsip Interdiscipline-Sustainability-Technology. Desain Interior harus dipelajari secara interdisiplin, dengan menekankan sustainability atau keberlanjutan, dan sanggup mengadopsi teknologi yang tersedia. Maksudnya adalah ketika mendesain selalu dimulai dan dipusatkan pada memahami kebutuhan manusianya, maka Desain Interior bebas mengambil segala keunggulan ilmu-ilmu lain untuk dipadukan menjadi solusi ruang yang dirancangnya.

“Jika kita sepenuhnya memahami apa yang dibutuhkan individu atau kelompok manusia tertentu, kita bisa menyelesaikan masalah virus misalnya dengan menghadirkan teknologi. Kita bisa memilih teknologi tertentu, mengatur aliran udara atau cahaya yang masuk ke ruangan sedemikian rupa agar menghasilkan kondisi paling aman buat kelompok manusia yang akan menggunakannya,” Jelas Elya.

Prinsip-prinsip dasar yang disampaikan dalam webinar ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan wawasan tentang desain interior di era new normal, tetapi juga memberikan pengenalan tentang studi Desain Interior di UPH kepada para peserta yang umumnya siswa SMA dari berbagai daerah.

Program studi Desain Interior UPH mempunyai tiga fokus utama yaitu Human Centered Design, Design Sustainability, dan Redemptive Impact. Tiga nilai ini menjadi dasar kuat membangun keahlian interior yang sanggup menghasilkan solusi di tengah kondisi yang baru ini. Mahasiswa akan dibekali dengan berbagai workshop, praktik lapangan, dan kesempatan mengikuti beragam kompetisi sehingga lebih terampil dalam menghadapi kebutuhan nyata di masyarakat.

Contohnya Greta Elsa Nurtjahja - alumni Desain Interior UPH 2014 yang hadir di webinar ini dan berbagi pengalamannya ketika meraih Gold Winner Asian Young Designer Award, juga pengalamannya selama berkuliah. Ia mengungkapkan di UPH, mahasiswa dituntut untuk tidak hanya menggambar saja tetapi harus mampu mempertanggungjawabkan apa yang ia buat. Jadi, kemampuan berpikir komprehensif dan kebiasaan yang terlatih selama kuliah sangat membantu dirinya menjalani profesi sebagai desainer.

Melalui paparan ini, diharapkan dapat membantu para siswa/i dalam memahami studi desain dan lebih mengenal prodi Desain Interior UPH. Info ini diperkuat dengan prestasi mahasiswa dan para lulusan yang sukses berkarier di bidang desain serta industri kreatif. Bagi siswa/i yang tertarik di bidang desain interior, UPH bisa menjadi pilihan yang tepat! Yuk bergabung di School of Design UPH dan jadi desainer profesional yang mampu menjawab kebutuhan dan tantangan di era industri terkini dan masa depan.