APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

UPH Gandeng Alumni Berikan 5 Tips Kelola Keuangan Pribadi di Tengah Pandemi

avatar penulis

UPH IMPACTS LIVES

30 July 2020

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Mengelola keuangan saat pandemi seperti sekarang menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah masyarakat karena membutuhkan cara yang berbeda dari yang biasa dilakukan. Melakukan langkah-langkah kecil secara finansial seperti menabung dan melakukan investasi, menjadi segelintir cara yang dapat dilakukan untuk bisa mempersiapkan skenario keuangan pasca pandemi COVID-19.

Universitas Pelita Harapan (UPH) peduli dengan situasi yang terjadi saat ini dan ingin berbagi kepada komunitas UPH maupun publik melalui program Alumni Insight Sharing Series atau yang biasa disingkat sebagai Alumni I-Share Series, sebuah program yang dirancang departemen Alumni Relations UPH sebagai sarana para alumni untuk berbagi, melalui keahlian di bidang mereka masing-masing.

Kali ini Alumni I-Share series mengundang Ferry Irawan, seorang financial consultant di MRT Group Agency dan alumni Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) 2004 berbagi Tips Kelola Keuangan Pribadi di Tengah Pandemi. Sebagai Praktisi Perencana Keuangan, Ferry tidak hanya sudah menjadi seorang registered financial planner yang memiliki lebih dari 100 partner, tetapi juga seorang business mentor di industri asuransi.

Menurut Ferry, di tengah situasi seperti saat ini sangat diperlukan kemampuan cepat beradaptasi sehingga bisa terus berkreasi dan berinovasi. Hal ini disampaikan Ferry dalam webinar I-Share series yang diselenggarakan UPH pada 18 Juli 2020 melalui Zoom meeting.

Situasi sekarang ini memang penuh ketidakpastian, sehingga kita perlu memprioritaskan pengaturan keuangan. Lalu, bagaimana sih caranya mengelola keuangan di tengah situasi pandemi seperti saat ini? Yuk kita simak tips-nya!

Adjust and Re-Calculate

Karena kondisi keungan yang tidak stabil, kita harus bisa berhemat dengan membedakan antara kebutuhan atau sekedar keinginan. Pastikan kita juga mencatat pemasukan dan pengeluaran, atau meninjau kembali alokasi anggaran lalu melakukan penyesuaian. Untuk memudahkannya, kita bisa menggunakan pola “bertambah dan bekurang”

“Selama pandemi, karena aktivitas di luar jadi jarang pengeluaran kita seperti untuk bensin, tol, atau nongkrong pasti akan berkurang. Tapi pasti pengeluaran di dalam rumah untuk sembako, tagihan listrik dan air, vitamin bahkan internet akan bertambah. Jangan sampai lengah dan usahakan untuk tetap mencatat. Bila ada kelebihan jangan dialokasikan ke pengeluaran baru,” Jelas Ferry.

Emergency Fund

Kondisi saat ini mengajarkan kita satu hal, yakni pentingnya memiliki dana darurat. Seperti diketahui, tidak sedikit karyawan yang mengalami unpaid leave hingga lay off, yang berdampak pada hilangnya pemasukan. Oleh sebab itu, dalam perencanaan keuangan penting untuk memiliki dana darurat yang bisa digunakan disaat kondisi terdesak.

“Kita perlu punya emergency fund untuk saving yang kuat kira-kira 3-6 bulan ke depan kemudian diaplikasikan ke instrumen liquid berupa deposito berjangka bulanan atau emas yang pencairannya tidak butuh waktu lama. Jikalau mendesak, kita boleh menggunakan dana emergency fund tapi sekali lagi pastikan untuk kebutuhan bukan keinginan,” Kata Ferry.

Consider Your Decision         

Ingat, dalam kondisi krisis seperti sekarang kita harus bisa mengatur keuangan dengan bijak. Simpan baik-baik uang yang dimiliki agar kita tetap punya pegangan kalau skenario terburuk terjadi. Termasuk hindari hutang konsumtif yang akan menjadikan kondisi keuangan semakin sulit.

“Hindari yang namanya menambah hutang baru, menambah hal-hal besar terkait keuangan atau investasi nominal besar, dan kita bisa memulai bisnis bermodal tapi untuk di kondisi saat ini lebih baik mulai menjadi reseller terlebih dahulu. Pokoknya, setiap kali ada pengeluaran ingat ini cuma buat kesenangan belaka atau kebutuhan?” Ungkap Ferry.

New Normal, New Zone

Mulai berbisnis di tengah pandemi? Kenapa tidak? Salah satu solusi agar kondisi keuangan stabil, adalah dengan mencari uang tambahan lewat berbisnis. Kalau selama ini kita punya keahlian seperti memasak, membuat kue, dan lainnya yang masih dibutuhkan orang banyak, tidak akan sulit untuk membuat bisnis sampingan yang menghasilkan. Optimalkan pula penggunaan media sosial untuk mempromosikan produk dan berkoneksi dengan orang banyak.

Temukan Kesenangan Baru

Gunakan kesempatan stay at home untuk mencari alternatif baru untuk hiburan. Tentunya selain pikirkan kegiatan atau aktifitas yang bisa menghibur, juga bermanfaat dan menghemat pengeluaran.

“Usahakan kita cari alternatif baru untuk hiburan yang biasanya suka pergi atau nongkrong pasti akan keluarin duit, kan. Nah, bandingkan bila kita berada di rumah sambil mencari aktifitas baru yang bermanfaat seperti belajar masak, ikut kelas online, dan menghabiskan waktu di rumah bersama dengan keluarga. Ini dinilai efektif untuk tetap berhemat, loh!” Seru Ferry.

Yuk kita tetap berusaha sama-sama melakukan yang terbaik dalam mengelola keuangan kita dan sama-sama berharap krisis ini segera usai. Tetap semangat!