APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Fakultas Farmasi USD Selenggarakan Continuing Professional Development bagi Apoteker RS se-DIY

avatar penulis

ifaroh ifaroh

12 June 2019

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

akultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (FF USD) merupakan salah satu institusi yang melahirkan para apoteker baru profesional yang nantinya akan mengabdi dan melayani masyarakat. Para apoteker ini nantinya akan terus dituntut untuk selalu melakukan pengembangan dan peningkatan diri terhadap ilmu yang didapat. Hal ini sejalan dengan salah satu isi dari Seven Star Pharmacist yaitu Long Life Learner. Oleh karena itu dalam rangka peningkatan ilmu yang didapat maka pada hari Kamis, 23 Mei 2019, bertempat di ruang K 202 Kampus 3 USD telah diadakan Continuing Professional Development (CPD) bagi para apoteker khususnya yang bekerja di instalasi kefarmasian rumah sakit. Acara yang diselenggarakan oleh Pusat Informasi dan Pelayanan Obat (PIPO) FF USD ini merupakan salah satu dari rangkaian acara dalam rangka memperingati Dies Natalis FF USD yang ke XXIV. Acara yang bekerja sama dengan Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia wilayah DIY ini, mengambil topik “Pharmaceutical and Patient Care Proccess dalam Penanganan Pasien ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas)”.

Alasan pemilihan topik ini adalah agar dapat memberikatan terapi yang optimal bagi pasien, seorang apoteker dituntut untuk mampu menguasai aspek farmasetis dan kimiawi dari sediaan farmasi yang akan diberikan kepada pasien. Aspek farmasetis dan kimiawi yang dimaksud disini adalah mulai dari saat skrining resep dari resep yang diterima dari dokter serta saat apoteker diminta untuk meracik sediaan farmasi tersebut maka kemampuan untuk mengetahui adanya inkompatibilitas serta ketidakstabilan secara fisik maupun kimia merupakan pengetahuan yang penting yang harus dikuasai oleh apoteker. Sedangkan patient care procces lebih dimaksudkan penekanannya kepada pemantauan dan monitoring dari penggunaan obat yang diberikan kepada pasien. Selain itu, kemampuan apoteker untuk mencari solusi atas terjadinya sebuah permasalahan dan kemampuan komunikasi dengan tenaga kesehatan lain juga sangat ditekankan pada patient care procces.

Sementara pada sesi siang, acara dipandu oleh Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt. dan materi mengenai peran apoteker dalam risk assesmen lingkungan yang mendukung proses penyembuhan ISPA disampaikan oleh Prof. Dr. Sri Noegrohati, Apt. Materi kedua yang disampaikan pada sesi siang yaitu mengenai sediaan herbal pada penanganan ISPA dan dibawakan oleh Dr. Erna Triwulandari, Apt. serta materi terakhir yang disampaikan pada sesi siang yaitu mengenai penguasaan ketrampilan pelayanan kefarmasian berdasar standar kompentensi apoteker Indonesia dan materi terakhir ini dibawakan oleh Dr. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. Acara diakhiri setelah tanya jawab pada sesi siang dan dilakukan acara penutupan oleh Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt. selaku ketua panitia acara.

Source:https://www.usd.ac.id/berita