redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Informasi Seputar Berita Kampus

Informasi spesial untuk menambah wawasan Sobat Pintar tentang Universitas Gadjah Mada (UGM)

Berita Kampus

Azrul Prayoga, 16 January 2020

DIES NATALIS ke-V, ISBI Papua Tingkatkan Kemampuan Mahasiswa dan SDM

Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua, I Wayan Rai, memasuki usia yang kelima tahun, ISBI Tanah Papua bertekad menciptakan sumber daya manusia (SDM) Papua dalam bidang seni untuk menyelamatkan budaya Papua. Menurut I Wayan, untuk mendukung program itu, pihaknya meningkatkan SDM dengan menyekolahkan 7 orang dosen yang masih bergelar strata satu (S1) kejenjang megister (S2) di Jogja dan Surakarta, serta juga menggalakan penelitian. “Semoga 2 tahun lagi kami punya 7 master bidang seni,” katanya disela Dies Natalis ke-5 tahun ISBI Tanah Papua, di Ekspo Waena, Kota Jayapura, Kamis, 10 Oktober 2019. Peringatan HUT ke-V atau disebut Lustrum I ini, ditandai dengan pemotongan kue oleh Rektor ISBI Papua, I Wayan Rai yang disaksikan langsung oleh perwakilan Dosen Universitas Cenderawasih, Perguruan tinggi Negeri Seni, Perguruan tinggi Negeri, Perguruan tinggi Swasta dan Seniman Budayawan. Kepada wartawan, Rektor ISBI Papua I Wayan Rai, mengatakan, peringatan Lustrum I ISBI tanah Papua ini untuk merenungkan kembali apa yang telah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. Dimana lima tahun yang lalu ISBI berdiri dengan penuh tantangan dan rintangan sehingga kini membuahkan hasil. Terbukti, di lima tahun ini ISBI telah melahirkan sebanyak 438 mahasiswa dan 75 persen merupakan Orang Asli Papua (OAP). I Wayan merasa bersyukur karena jebolan alumni ISBI Papua ini diketahui 14 orang kini lolos Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan sebagian lolos lewat CV data. “Kami juga mengirim 7 Dosen melanjutkan ke jenjang Riset di Jogjakarta, dan ISI Surakarta Solo” ucapnya. Dengan perjalan yang sudah di lewati itu, lanjut I Wayan, pihaknya akan terus meningkatkan kemampuan mahasiswa dan peningkatan SDM sehingga ISBI semakin dan mampu bersaing baik secara lokal. Mengenai pendidikan, I Wayan menyebutkan, bahwa ISBI lebih mengutamakan pembangunan karakter dalam bidang seni budaya. “Hal ini kami sudah mengambil langkah-langkah. Contohnya, selain pendidikan di Kampus, kami turun lapangan di SD, SMP, SMA dan masyarakat melalui kuliah kerja nyata,” paparnya. Bahkan ISBI menanamkan pondasi maya yang tidak kelihatan melalui seni budaya sejak awal atau sejak dini kepada mahasiswa sebagai penerus bangsa terutama kepada anak-anak yang memiliki nilai-nilai budaya luhur dari Papua. “Saya berharap ke depan dengan fondasi yang kokoh mereka mampu menghadapi erupsi yang ada,” tukasnya. Sementara itu, menurut I Wayan, acara Ulang Tahun Lustrum yang pertama harusnya jatuh pada tanggal 6 Oktober 2019 namun karena bertepatan dengan hari Minggu (Ibadah Raya), sehingga ditunda dan dilaksanakan pada hari ini, Kamis (10/10/2019)-red. Dalam kegiatan Lustrum I ISBI Papua ini dirangkaikan berbagai perlombaan, yakni lomba seni, lomba lukis, lomba DKV dan seminar dengan tema “ISBI tanah Papua di era revolusi Industri”. Selain itu, ISBI Papua menampilkan berbagai karya-karya terbaik oleh mahasiswa, sekaligus orasi ilmiah yang disampaikan Dr. Bernada Meteray. Pada kesempatan itu, I Wayan berharap ISBI yang berusia 5 tahun ini mendapat dukungan serta bantuan dari semua pihak. “Mudah-mudahan ISBI akan tetap eksis di era erupsi yang penuh dengan tantangan,” pungkasnya. (isbi-tanahpapua.ac.id)

Baca Selengkapnya

Berita Kampus

ISBI Tanah Papua Gelar Kegiatan Luar Biasa

Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua mengakhiri agenda akhir tahun 2016 dengan mengadakan kegiatan yang luar biasa. "Berbagai kegiatan tersebut antara lain pameran dan pementasan akhir tahun 2016 melibatkan mahasiswa ISBI Tanah Papua, seniman Papua yang berkolaborasi dengan dosen ISI Denpasar serta seniman Bali," kata Rektor ISBI Tanah Papua, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A, Minggu. Kegiatan tersebut berlangsung di kampus ISBI Tanah Papua, Expo Waena Papua. Pameran dan pementasan tersebut sebagai hasil dari workshop lima bidang seni yakni seni rupa murni, seni kriya, seni tari, seni musik dan desain komunikasi visual. Workshop lima bidang seni yang diadakan sebelas hari, 29 November hingga 9 Desember 2016 dibagi dalam sembilan workshop yakni workshop penulisan naskah video, workshop tari, workshop tata rias dan busana. Selain itu workshop teknik mengeksplorasi karya seni rupa tradisional dengan bahan lokal, workshop kriya membuat patung cendrawasih berbahan baku lokal, workshop DKV cetak saring dan website, workshop komposisi musik Papua, workshop tari, workshop desain pembelajaran bagi dosen serta workshop penulisan proposal. Menurut Prof Wayan Rai S workshop yang digelar tersebut berbasis lulusan sehingga materi perkuliahan selama setahun dikolaborasikan dalam satu kegiatan akhir tahun ISBI Tanah Papua yang dapat disaksikan oleh publik. Sebanyak 50 seniman dan 200 mahasiswa ISBI Tanah Papua terlibat dalam kegiatan tersebut. Acara diawali dengan melukis bersama pada kain yang telah dibentangkan di sepanjang kampus ISBI Tanah Papua. Semua undangan, seniman Papua dan Bali bahkan masyarakat umum terlibat dalam aksi melukis exspresi bersama tersebut. Acara dilanjutkan dengan meninjau pameran seni lukis , kriya dan DKV. Menariknya mahasiswa jurusan DKV ISBI Tanah Papua selain memamerkan hasil cetak saring berupa kaos yang tersablon desain para mahasiswa ISBI Tanah Papua, meraka juga menayangkan hasil workshop penulisan naskah video dalam bentuk iklan layanan masyarakat dengan tema akibat meludah pinang sembarangan. Iklan layanan masyarakat ini menarik Staf Khusus Gubernur Bidang Kemasyarakatan, Sonny Krisivu untuk menayangkan iklan tersebut di kantor pemerintahan Papua. Acara kemudian dilanjutkan dengan pementasan yang diawali dengan peragaan busana hasil karya seniman Bali dan Papua, karya musik dan tari oleh seniman Papua berjudul Tersesat dan Spirit of Tifa. Dilanjutkan dengan garapan kolaborasi musik, tari dan lukis oleh seniman Bali dengan Papua yang mampu melahirkan karya fenomenal dan mengukir sejarah kesenian Papua, karena seniman Papua dan Bali berbaur untuk melahirkan satu karya yang luar biasa. Pertunjukkan ditutup dengan tari Yospan Papua yang merupakan tari pergaulan masyarakat Papua. Tak hanya penari dari ISBI yang terlibat tapi juga mengajak seluruh seniman dan pecinta seni baik dari Bali maupun Papua berbaur manarikan tari Yospan. Ketua Lembaga Ekologi Papua, Titus Pekei yang turut hadir memberi apresiasi tinggi kepada ISBI Tanah Papua karena sebagai benteng yang harus diperhatikan pemerintah karena ikut menjaga dan melestarikan seni dan budaya Papua. (bali.antaranews.com)

Baca Selengkapnya