Azrul Prayoga, 04 March 2020

Mahasiswa Ilmu Hukum UIN Suska Riau Raih Medali Perak

Mahasiswa Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau sabet medali perak pada lomba Debat Konstitusi Tingkat Nasional Olimpiade 9 PPKn di Universitas Riau. Acara yang di gelar 24-29 Februari ini diikuti oleh 12 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia. Adapun Tim Debat UIN Suska Riau tersebut adalah M. Nanda Kusuma, mahasiswa Ilmu Hukum semester 6 , Nanang Nurhadi, Mahasiswa Ilmu Hukum semester 6 dan Yori Irvan mahasiswa Ilmu Hukum semester 2. Seperti diungkapkan M. Nanda Kusuma selaku Ketua Tim, untuk pesiapan mengikuti kompetisi ini, mereka telah melakukan latihan uji tanding selama satu bulan bersama Forum Debat Riau. “Alhamdulillah berkat latihan yang sungguh-sungguh, kami bisa persembahkan medali perak untuk UIN Suska Riau”. Ungkap Nanda. Pada tahap penyisihan tim debat UIN Suska Riau berhadapan dengan Universitas Jambi dan Universitas Andalas. Kemudian di semifinal kembali berhadapan dengan Universitas Andalas, setelah berhasil mengalahkan Universitas Andalas, tim debat UIN Suska Riau harus berbesar hati kalah dari Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur. Banyak prestasi yang telah di raih oleh Nanda dan timnya. Setidaknya mereka telah menyumbangkan 16 piala sejak tahun 2017. Diantara prestasinya di tahun 2019 yaitu Juara 3 Debat Hukum Islam IAIN Batu Sangkar, Sumatera Barat, Juara 2 Lomba Debat Nasional Riau Law Fair, Juara 2 Best Speaker Lomba Debat Nasional Sharia Event, Medan, Juara 1 Lomba Debat Suska Nasional Indistrial Creative dan Juara 1 Debat Hukum se-Sumatera. Kedepannya Nanda berharap agar pihak kampus lebih memberikan support dan dukungan penuh, terutama terkait pendanaan.”Sering kali kami menggunakan uang pribadi untuk pendaftaran dan akomodasi”. Imbuhnya. InsyaAllah tanggal 12 s.d. 14 Maret 2020 mendatang, Tim Debat Ilmu Hukum Ini akan mengikuti Event Debat Hukum Libertas di Unilak. (uin-suska.ac.id)

Azrul Prayoga, 30 January 2020

UIN SUSKA Riau Raih Peringkat Pertama Webometrics di Lingkungan PTKIN

Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau terus berbenah dalam meningkatkan kualitas layanan informasinya. Salah satunya, melalui situs resminya uin-suska.ac.id. Ternyata, hal ini mulai menimbulkan dampak positif. Salah satunya dibuktikan dengan naiknya peringkat UIN Suska Riau di perankingan versi Webometrics di awal tahun 2020, dari peringkat ke 3 menjadi peringkat ke-1 di lingkungan PTKIN dan dari peringkat 48 menjadi peringkat ke 44 dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. Webometrics merupakan lembaga internasional yang melakukan penilaian terhadap perguruan tinggi di seluruh dunia berdasarkan website-nya setiap enam bulan sekali pada bulan Januari dan Juli. Peringkatan Webometrics sendiri dimulai pada tahun 2004 oleh Laboratorium Cybermetric milik The Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC) di Spanyol yang didasarkan pada gabungan indikator yang memperhitungkan baik volume maupun isi Web, visibilitas dan dampak dari publikasi web sesuai dengan jumlah pranala luar yang diterima. Pendekatan yang mempertimbangkan berbagai kegiatan ilmiah diwakili di situs akademik yang sering diwakilkan dengan penggunaan indikator bibliometrik. Seperti diungkapkan kepala PTIPD UIN Suska Riau Benny Sukmanegara, ST, MT, Ranking Webometrics UIN Suska Riau saat ini merupakan kerja dari seluruh civitas akademika dalam memproduksi dan mengelola web baik dari sisi volume ataupun konten dan tentu saja akan memberikan image yang positif bagi masyarakat dan seluruh stakeholder. “Bersyukur sekali atas pencapaian Webometrics UIN Suska yang terus meningkat secara konsisten dari tahun ketahun dan tentu ini harus kita tingkatkan lagi”. Pungkasnya. (uin-suska.ac.id)

Azrul Prayoga, 15 October 2019

Ahmad Solehudin, Mahasiswa TI, Raih Juara III Kejuaraan Internasional/Nasional Wirabraja Open dan Speed Classic Extreme Games Silo 10.000

Ahmad Solehudin, Mahasiswa Teknik Industri, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau berhasil meraih peringkat tiga untuk kategori umum dalam kejuaraan Internasional/Nasional Wirabraja Open dan Speed Classic Extreme Games Silo 10.000 di kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Speed Classic merupakan kategori speed climbing dengan dua pemanjat beradu cepat unuk menepuk top atas yang telah juri pasang untuk finish mencapai top atau puncak. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari (6-9 September 2019) ini digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI yang ke– 74 sekaligus HUT Kota Sawahlunto ke 131. Ahmad Solehudin merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Ia mulai menggeluti Panjat Tebing di tahun 2015 mengikuti jejak saudaranya yang juga seorang atlit Panjat Tebing. Kemudian, setelah kuliah di UIN Suska Riau tahun 2016 , ia tetap melanjutkan latihan dibawah binaan Yelvi Fitriani, dosen di prodi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau dan juga Sekretaris Umum Federasi Panjat Tebing Kota Pekanbaru. Latihan demi latihan rutin dilakukan Ahmad walaupun harus menumpang di kampus tetangga, Universitas Riau. Hal ini dikarenakan belum ada sarana latihan Panjat Tebing di UIN Suska Riau. Banyak prestasi yang telah ditorehkan Ahmad diantaranya Juara 1 Panjat Tebing pada Pionir tahun 2017 di Aceh, Juara Dua pada Kejurnas KU di Bangka Belitung Tahun 2018, Juara 1 pada Polda Cup Medan, memperoleh 7 medali di Kejurda Riau tahun 2018, Juara Tiga pada Porprov Sumbar cabang Speed Record dan Classic dan Juara 1 Panjat Tebing pada Pionir tahun 2019 di Malang. Mendapatkan peringkat ketiga dalam Wirabraja Open dan Speed Classic Extreme Game Silo 10.000 di kota Sawahlunto merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Ahmad. “Suatu kebanggan bagi saya, mahasiswa bisa bertanding di kancah nasional dan alhamdulillah dapat peringkat tiga”. Ungkap Ketua UKM Olahraga Panjat Tebing UIN Suska ini. Ahmad menambahkan, selain dirinya ada beberapa anggota UKM Olahraga Panjat Tebing lainnya yang diutus dari UIN Suska diantaranya Prengki Yuranda, Rizki Fauzan, dan Aris Maini. Saat diwawancara oleh tim Humas, Yelvi Fitriani yang mendampingi Ahmad dalam sesi wawancara ini mengungkapkan rasa terimakasih kepada UIN Suska Riau. “Saya sebagai pembina olahraga Panjat Tebing UIN Suska Riau mengucapkan terimakasih kepada pihak kampus, walau bagaimanapun ditengah keterbatasan kita tetap disupport, dapat izin dan didanai untuk berangkat mengikuti perlombaan”. Ungkapnya. Selain itu, Yelvi yang juga akrab dipanggil dengan nama Pipit ini juga berharap kepada pihak kampus agar melengkapi sarana latihan Panjat Tebing di UIN Suska Riau. Hal ini menjadi sangat perlu digesa karena UKM Olahraga Panjat Tebing UIN Suska Riau akan segera melakukan Open Recruitment dan pembibitan atlit Panjat Tebing baik putra maupun putri. Senada dengan “bunda”, Sapaan Ahmad terhadap Yelvi, Ahmad juga berharap agar UKM Olahraga Panjat Tebing di UIN Suska Riau lebih berkembang lagi dan menghasilkan atlit-atlit yang berprestasi. “Pengennya atlit-atlit Panjat Tebing yang hebat-hebat itu lahirnya dari UIN Suska Riau”. Ungkapnya. Prestasi Mahasiswa-mahasiswa UIN Suska di cabang Panjat Tebing ini cukup membanggakan. Hampir disetiap kompetisi mereka menyumbangkan medali. Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan riset (Pionir) contohnya, Sejak Pionir tahun 2015 hingga sekarang, mahasiswa UIN Suska Riau selalu menyumbangkan medali walau ditengah keterbatasan fasilitas yang ada. Kepala Bagian Kemahasiswaan UIN Suska Riau, M. Nasir , S. Ag merasa bangga dengan prestasi yang diraih oleh Ahmad. “Selamat untuk prestasi yang diraih, InsyaAllah kedepan akan kita upayakan untuk melengkapi fasilitas yang dibutuhkan, agar mahasiswa bisa berlatih maksimal,” ujar M. Nasir. Kedepan Yelvi dan Ahmad memiliki keinginan kuat agar regenarasi atlet olahraga alam ini di UIN Suska Riau dapat terus berlanjut. Hal ini tentunya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. “Kami optimis, karena hal ini sepertinya sudah tertanam dihati setiap atlit panjang tebing. Regenerasi itu mutlak kami lakukan.” Ujarnya. (uin-suska.ac.id)

ifaroh ifaroh, 07 September 2020

Pioner 6 : Peraih emas untuk Kontingen UIN Suska Riau pada Pionir ke 9 di Malang

 Kontingen UIN Suska Riau telah mendapatkan medali emas dari cabang Karya Tulis dan Karya Inovatif Mahasiswa. Mahasiswa Teknik elektor UIN Suska Riau  yang berhasil membuat alat untuk  pemantau kesehatan pasien epilepsi dengan menggunakan kecerdasan buatan. Mahasiswa ini telah mampu membuat karya yang layak untuk di beri HKI (Hak Kekayaan Intelektual) dan paten. Bersaing dari seluruh PTKIN memang merupakan seleksi yang sudah cukup mapan untuk mendapatkan pengakuan. Oleh karena raihan medali itu, UIN Suska Riau mendapatkan peringkat ke 7 sampai hari ini jam 9.15 pagi tanggal 17 Juli 2019. STAIN Bengkalis Menduduki  peringkat 5. Jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa UIN Suska Riau, hal ini cukup mengejutkan.  UIN Suska Riau yang jumlah mahasiswanya  32 ribu hanya berada di bawah STAIN Bengkalis. Pembinaan mahasiswa harus terus ditingkatkan, apalagi Rektor mencanangkan UIN Suska Riau menjadi tuan rumah PIONIR yang ke- 10. Untuk menjadi tuan rumah PIONIR itu tidak hanya  mampu dana saja, tetapi mampu dalam hal pelaksanaan, dan prestasi.  Cabang  Karya Tulis dan Karya Inovatif Mahasiswa menurut oficialnya memang banyak memiliki potensi. Tinggal dikembangkan dan di beri kesempatan untuk lebih berkembang. Terutama dukungan kampus dalam memperoleh HKI dan paten. Sumber:https://uin-suska.ac.id