APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Informasi Seputar Berita Kampus

Informasi spesial untuk menambah wawasan Sobat Pintar tentang Universitas Gadjah Mada (UGM)

Berita Kampus

Kartika Putri, 29 April 2024

Kedutaan Besar Inggris Perkuat Kerja Sama Pendidikan dengan USK

Kedutaan Besar Inggris siap untuk memperkuat kerja sama khususnya di bidang pendidikan politik dengan Universitas Syiah Kuala. Komitmen ini disampaikan oleh Penasihat Politik Kedutaan Besar Inggris Sam Perkins saat mengunjungi USK. (Banda Aceh, 24 April 2024). Dalam kunjungan tersebut, Sam Perkins hadir bersama Timnya yaitu Pejabat Politik Ramon Sevilla dan Asisten Politik Aviva Nababan. Delegasi Kedubes Inggris ini kemudian disambut oleh Direktur Direktorat Perencanaan dan Kemitraan dr. Iflan Nauval, M. ScIH, Sp.GK (K), Sp.KKLP, AIFO-K, Wakil Ketua OIA Prof. Dr. Mailizar, M.Ed di Ruang Mini Rektor USK. Pada kesempatan itu, Dr. Iflan dalam sambutannya mengatakan USK sangat tertarik dan terbuka untuk menjalin kerja sama dengan semua pihak, termasuk dengan Kedubes Inggris . Apalagi terkait pendidikan politik, sebab politik di Aceh sangatlah menarik untuk dikaji. “Ada banyak isu-isu politik di Aceh yang menarik untuk dikaji. USK siap bekerja sama dengan Kedubes Inggris untuk riset-riset di bidang politik tersebut,” ucap Iflan. Sementara itu, Sam Perkins sangat menyambut baik kemitraan yang terbangun dengan USK ini. Menurutnya, USK merupakan salah satu institusi pendidikan tertua di Aceh sehingga kampus ini memiliki peran yang sangat penting bagi pembangunan Aceh. Oleh karena itu, Perkins mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengkaji dan mempertimbangkan sejumlah peluang kerja sama yang potensial terjalin dengan USK.  Dalam pertemuan itu, pihak USK juga mengungkapkan rencana peringatan 20 tahun Gempa dan Tsunami. USK berharap, pihak Kedubes Inggris bisa terlibat atau memberikan dukungan melalui berbagai kegiatan khususnya terkait mitigasi bencana dalam rangka memperingati bencana besar yang pernah terjadi di Bumi Aceh tersebut.   Sumber : Berita USK

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Kartika Putri, 23 April 2024

Kolaborasi USK-PLN Aceh Sukseskan PON Aceh-Sumut 2024

Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Ir. Marwan menerima kunjungan General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh, Mundhakir beserta jajarannya. Pertemuan ini berlangsung di ruang Rektor, Kamis, 18 April 2024. Sebagai GM yang baru beberapa bulan bertugas di Aceh, Mundhakir mengaku terkesan dengan provinsi paling barat di Indonesia. Suasana agamis dengan keindahan alam dinilai begitu terasa. “Kami baru dan alhamdulillah bisa silaturahmi dengan USK secara langsung. Bisa diskusi tentang bagaimana layanan kami terhadap perguruan tinggi,” kata Mundhakir. Sejak lama, hubungan dan kerjasama antara USK dengan PLN UID Aceh berlangsung hangat. Beberapa kegiatan dan perhatian juga telah dilaksanakan untuk atau bersama USK. Seperti CSR, MBKM, bantuan mobil listrik untuk mahasiswa teknik, bantuan ruang podcast untuk FISIP, sejumlah beasiswa, dan lainnya. “Salah satu fokus utama kita di USK dalam waktu dekat adalah PON. Di USK ada beberapa venue pertandingan, kita ingin memastikan listrik aman, agar PON Aceh-Sumut tidak adanya mati lampu,” jelasnya. Selain itu, dirinya juga memaparkan kondisi pelayanan listrik ke USK. Dengan menampilkan Denah Data Penyulang Teknis, Peta Pohon Lokasi USK, dll. Banyaknya pohon dengan ketinggian menjulang menjadi catatan bagi PLN UID Aceh dan USK untuk sama-sama berkolaborasi agar Kampus Hijau terus lestari, di saat yang sama sarana kelistrikan di Kopelma juga tak terganggu. “Sejumlah kondisi harus kita sikapi bersama, USK dan PLN UID Aceh saling memelihara. Kalau PLN bisa memberikan support, kami welcome sekali. Apalgi sebentar lagi PON, ini juga butuh dukungan khusus. Terutama di Geulanggang serta stadion,” sebut Rektor USK. Lebih jauh, Prof Marwan juga mengingatkan pelayanan listrik terhadap desa di seputaran kampus USK juga perlu perhatian. Wakil Rektor IV, Prof. Dr. Ir. Taufiq Saidi, M.Eng.,IPU turut menambahkan, perlunya Perjanjian Kerja Sama (PKS) lebih detil terkait MBKM yang selama ini telah berjalan bersama PLN. Serta kolaborasi dengan dosen untuk mendapatkan sertifikasi tertentu.   Sumber : Berita USK

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Kartika Putri, 02 April 2024

USK Hadiri Pertemuan Ke 17 IMT-GT untuk Bahas Rencana Strategis

Universitas Syiah Kuala menghadiri rangkaian Pertemuan Strategic Planning Meeting IMT-GT ke-17 yang dilaksanakan pada 24 – 25  Maret 2024 di Tangerang. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendengarkan laporan perkembangan kerja sama dan rencana program kerja tahun berjalan dari semua kelompok kerja, Joint Business Council (JBC), dan UNINET. Pada pertemuan tersebut, USK sebagai Permanent Secretariat IMT-GT dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kemitraan, dan Bisnis Prof. Dr. Ir. Taufiq Saidi, M.Eng serta di dampingi oleh Kepala Kantor Urusan Internasional Dr. Muzailin Affan M.Sc. Rangkaian pertemuan tersebut dimulai dengan Rapat Nasional Sekretariat, dilanjutkan pertemuan konvergensi beberapa Kelompok Kerja dan diakhiri dengan Rapat Pleno Pejabat Senior. Taufiq Saidi dalam forum IMT-GT UNINET ini mempresentasikan laporan tentang pertemuan dengan pemangku jabatan UNINET yang membahas tentang IB (Implementation Blueprint) 2022-2026 dan UNINET SAP 2022-2026, peran UNINET sebagai Think Tank dan dukungan bagi semua anggota IMT-GT Working Group, perekrutan anggota universitas baru, dan agenda meeting selanjutnya terkait UNINET Council Meeting ke 4. Selama presentasi, Prof. Taufiq menyebutkan 14 proyek yang sedang ditangani oleh UNINET. Proyek itu mencakup IMT-GT UNINET Superfruit Project, IMT-GT Varsity Carnival, UNINET Internship Program, IMT-GT UNINET Webinar and Conference, IMT-GT UNINET Students Mobility, UNINET to develop Halal Curriculum through EDU-Halal Project, Reverse Linkage Halal Blockchain Program, UNINET Council Meeting, IMT-GT UNINET Summer Camp, Patchouli Oil Collaboration, Agricultural Research Collaboration, IMT-GT UNINET Community Engagement, dan IMT-GT UNINET Find Grads Initiative Program. Dilanjutkan dengan update tentang IMT-GT Varsity Carnival, Prof. Taufiq melaporkan 12 anggota universitas, sekaligus laporan kegiatan Varsity Carnival. Kegiatan Varsity Carnival ini sukses diselenggarakan tahun lalu dengan USK sebagai tuan rumah dan dihadiri lebih dari 600 mahasiswa lokal dan internasional. Prof. Taufiq juga melaporkan hasil dari beberapa Coordination Meeting yang telah dilaksanakan tahun lalu di Thailand dan Malaysia. Untuk kedepan, IMT-GT UNINET akan fokus pada beberapa poin yang mencakup perekrutan anggota universitas baru dari perguruan tinggi swasta dan non-swasta, integrase kegiatan varsity carnival dalam UNINET, kerjasama Halal Blockchain & Halal Collaborations antara tiga negara; Indonesia, Malaysia, dan Thailand, inisiatif QS Ranking universitas anggota UNINET, riset, dan sebagainya. Secara umum, saat ini kerja sama IMT-GT sedang dalam proses pelaksanaan 140 proyek, termasuk 36 proyek infrastruktur (Physical Connectivity Projects/PCPs). IMT-GT juga akan melakukan peninjauan Blueprint Implementation 2022-2026, yang akan dilaporkan pada Pertemuan Tingkat Menteri pada bulan September 2024 mendatang. Pertemuan IMT-GT juga mendiskusikan tiga proyek lintas sektoral, yaitu Visit IMT-GT Year 2023-2025 initiative yang fokus pada dukungan sektor transportasi, khususnya pembukaan jalur untuk menjangkau destinasi wisata di kawasan IMT-GT, IMT-GT Rubber Cities Cooperation, yang membahas upaya kolaboratif untuk mempercepat hilirisasi industri karet demi stabilitas dan upaya kolektif untuk menangani dampak Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR) terhadap sub-kawasan., dan IMT-GT E-Commerce Platform yang membahas tentang pengembangan IMT-GT Digital Mall, dimana Platform e-commerce Indonesia “PADI UMKM” menyatakan kesiapannya untuk berintegrasi dengan platform tersebut. Disamping itu, topik BIMP-EAGA & IMT-GT Blue Economy Strategy 2030 juga dibahas diforum IMT-GT. Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah Senior Official, Hon. Dr. Edi Prio Pambudi, Deputi Menteri Kerjasama Ekonomi Internasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Indonesia, Hon. Datuk Dr. Zunika binti Mohamed, Wakil Sekretaris Jenderal, Kementerian Perekonomian, Malaysia, Hon. Dr. Wanchat Suwankitti, Wakil Sekretaris Jenderal, Kantor Dewan Pembangunan Ekonomi & Sosial Nasional, Thailand, Sekretariat Nasional Indonesia, Sekretariat Nasional, Netty Muharni, Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Asian Development Bank (ADB), dan Center of IMT-GT (CIMT) selaku Sekretariat Bersama IMT-GT. Delegasi Indonesia terdiri dari perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, seluruh Kementerian Sektoral, Kementerian Luar Negeri, Pemerintah Daerah, dunia usaha, perguruan tinggi, dan sebagainya.   Sumber : Berita USK

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Kartika Putri, 06 March 2024

USK Tampil di Expo Pendidikan EURIE Turki

Universitas Syiah Kuala (USK) menjadi salah satu universitas dari Indonesia yang ditunjuk oleh Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek untuk berpartisipasi dalam Eurasia Higher Education Summit (EURIE) 2024 di Istanbul, Turki, yang berlangsung pada tanggal 26 hingga 29 Februari 2023. EURIE adalah konferensi dan pameran pendidikan tinggi internasional tahunan, yang menghubungkan sektor pendidikan tinggi yang dinamis di kawasan Eurasia dengan dunia. Euria juga membahas isu-isu terkini dalam internasionalisasi pendidikan tinggi dan topik-topik utama dalam manajemen pendidikan tinggi dengan partisipasi para pembicara terkemuka dan pemimpin sektor. Melalui berbagai panel, sesi pleno, roundtables dan workshop, para peserta mempunyai kesempatan untuk mengeksplorasi tren, praktik terbaik dan solusi inovatif dalam pendidikan internasional. Dalam kegiatan ini Wakil Rektor bidang Perencanaan, Kemitraan, dan Bisnis USK, Prof. Dr. Ir. Taufiq Saidi, M.Eng hadir langsung untuk memperkenalkan USK kepada pengunjung, yang ditemani oleh Dr. Mirza Tabrani, SE, M.BA, mewakili MWA, serta Dr. Muzailin Affan, Kepala Kantor Urusan Internasional dan satu stafnya, Ria Ervilita. “Melalui kegiatan ini USK bisa lebih dikenal dan bersaing di tingkat global yang sejurus dengan akselerasi USK menjadi World Class University,” sebut Prof Taufiq. Dalam pameran ini, USK mempromosikan diri dengan menampilkan berbagai informasi diantaranya profil universitas, profil Research, profil TDMRC, profil sejumlah kelas internasional seperti Kedokteran, Kedokteran Hewan, Program IBEP, Magister Ilmu Kebencanaan dan lainnya. Kemudian program summer camp, program exchange student, penerimaan mahasiswa asing, profil dan produk ARC. Pada pameran tersebut, booth USK dikunjungi oleh berbagai pihak dari mulai mahasiswa, praktisi, akademisi dan bisnis sector. Produk ARC (Atsiri Research Center) mendapatkan perhatian yang sangat baik dari peserta dan pengunjung pameran dimana hampir semua pengunjung yang datang tertarik mencoba produk tsb. Pada momen acara Eurie ini booth USK juga dikunjungi oleh Presiden Dewan Pendidikan Tinggi Turki, Prof. Dr. Erol Ozvar. Ia menyampaikan bahwa antara Aceh dan Turki merupakan sahabat yang baik dan perlu untuk dilanjutkan. Konjen Istanbul, Darianto Harsono juga mengunjungi stand USK dan menyampaikan apresiasi atas kehadiran USK pada ajang EURIE kali ini dan diharapkan untuk dapat menambah kerjasama dengan berbagai institusi pendidikan tinggi di Turki khususnya, dan di kawasan Eurasia pada umumnya. Prof Taufiq menerangkan, target utama pada ajang EURIE ini adalah membangun jejaring international. USK berhasil menjalin kerjasama dengan beberapa universitas dan institusi pendidikan tinggi yang hadir pada acara EURIE kali ini. “Dari 3 target MoU yang ingin ditandatangani, USK berhasil mendapatkan 14 MoU dengan berbagai universitas, dimana 8 diantaranya ditandatangani di tempat acara, dan 5-nya akan diproses setelah acara,” ungkapnya. 8 MoU yang ditandatangani di tempat acara yaitu Istanbul Aydin University, Turki,  Duzce University, Turkey, Navoiy Innovation University, Uzbekistan, Eurasian National University, Kazakhstan, Superior University, Pakistan, Al-Mustaqbal University, Iraq, An-Najah National University, Palestina dan Cyprus Science University, Cyprus. Sedangkan 6 lagi yaitu dengan Marmara University, Turkey, Altinbas University, Alanya University, University Of Agronomic Sciences And Veterinary Medicine Of Bucharest, Belarusian University, Belarus, dan Azerbaijan National University. “Yang lebih penting lagi adalah follow-up dari MoU tersebut, dimana masing-masing universitas sepakat untuk segera melakukan kegiatan bersama, seperti mobility staff dan student, join conference, join research dan kegiatan akademik lainnya,” pungkasnya. Sumber : Berita USK

Baca Selengkapnya

Berita Kampus

USK Kampus Terbaik di Sumatra versi Webometrics

Awal tahun 2024, Universitas Syiah Kuala (USK) sukses menjadi kampus nomor satu terbaik di Sumatra, kedua terbaik di luar Pulau Jawa setelah Unhas Makassar, dan peringkat ke-13 di terbaik di Indonesia versi Webometrics, per 22 Februari 2024. Berdasarkan informasi tersebut, maka USK berada pada peringkat 1.366 dunia. Adapun peringkat pertama kampus terbaik di Indonesia saat ini yaitu: Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Institute Teknologi Bandung, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga. Kemudian diikuti oleh IPB University, Universitas Sebelas Maret UNS Surakarta, Universitas Diponegoro, Institute Teknologi Surabaya, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Hasanuddin (Unhas), Telkom University, dan USK. “Alhamdulillah USK berhasil menjadi kampus no 1 di Pulau Sumatra dan Aceh. Yang paling kita syukuri, USK sukses naik 68 peringkat dari sebelumnya posisi 81 secara nasional, dan kini ada di posisi ke-13,” ungkap Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan. Untuk diketahui Webometrics Ranking adalah sebuah inisiatif dari Cybermetrics Lab, yaitu sebuah kelompok penelitian milik Consejo Superior de Investigaciones Científicas (CSIC), badan penelitian public terbesar di Spanyol. Lembaga ini dikhususkan untuk melakukan analisis kuantitatif internet dan web content. Khususnya, yang berkaitan dengan proses generasi dan komunikasi ilmiah dari pengetahuan ilmiah. Secara lebih detail tujuannya adalah mendukung inisiatif akses terbuka (open access), akses elektronik untuk publikasi ilmiah dan materi akademik lainnya. Indikator pemeringkatan web di sini, tidak saja didasarkan pada jumlah kunjungan atau desain halaman tapi yang lebih penting adalah kinerja global dan visibilitas dari universitas itu sendiri. “Sejauh ini USK terus konsisten berada di jajaran top universitas di Indonesia. Kolaborasi dan kerja keras, menjadi modal berharga bagi kami untuk terus menapaki World Class University,” pungkas Rektor.   Sumber : Berita USK

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

USK Lanjutkan Kerjasama dengan Badan Informasi Geospasial

Universitas Syiah Kuala (USK) dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) telah melakukan penandatanganan perpanjangan kerjasama (PKS), pada tanggal 5 Februari 2024, di Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. PKS ini bermaksud untuk melaksanakan nota kesepahaman antara BIG dan USK tentang pemanfaatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terkait informasi geospasial, dengan tujuan perjanjian kerjasama adalah Optimalisasi Pusat Pengembangan Infrastruktur Informasi Geospasial (PPIIG) di Badan Informasi Geospasial. Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh Dr. Ibnu Sofian, M. Eng., Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial (IIG) BIG, dan Prof. Dr. Ir. Taufiq Saidi, M. Eng., IPU, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kemitraan, dan Bisnis Universitas Syiah Kuala yang disaksikan langsung oleh Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Prof. Dr.rer.nat. Muh Aris Marfai, S.Si, M.Sc. Penandatanganan ini merupakan kelanjutan dari PKS sebelumnya yang telah berakhir pada tahun 2023, sedangkan MoU yang ditandatangani pada tahun 2022 masih berlaku sampai 2026. “Banyak kegiatan yang sudah dilakukan bersama terkait pengembangan IG di Provinsi Aceh, dan selalu didukung penuh oleh BIG, terutama pasca Tsunami Aceh tahun 2004,” kata Prof Taufik. Ia meneruskan bahwa, bantuan dan kerjasama ini terus berlanjut dengan adanya bantuan server untuk PPIDS USK pada tahun 2015, yang masih terus dimanfaatkan untuk penyebarluasan informasi melalui geoportal Palapa. WR USK ini berharapan, kerjasama tersebut akan memungkinkan BIG untuk menyediakan dukungan yang akan menguatkan USK. “Termasuk memberi akses yang lebih luas terhadap data geospasial untuk keperluan penelitian dan pengabdian masyarakat, yang secara langsung juga akan berkontribusi pada dukungan terhadap pemerintah  Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh, serta menyediakan peluang bagi mahasiswa untuk melakukan magang di BIG,” ujarnya. Prof Taufiq turut memaparkan, bahwa IG sangat penting karena dapat memberikan informasi secara detail mengenai suatu lokasi. Akan tetapi, disadari masih adanya gap antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam pemahaman dan pemanfaatan tentang IG. “Oleh karena itu, USK mendorong untuk melanjutkan kerja sama dengan BIG guna optimalisasi pengembangan infrastruktur IG di Provinsi Aceh,” sebut Prof Taufiq. Sementara itu, Kepala BIG, Prof. Dr.rer.nat. Muh Aris Marfai, S.Si, M.Sc, dalam sambutannya menyampaikan, BIG tidak mempunyai cabang di daerah, maka perlu bekerja sama dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia. “Perguruan tinggi ini diharapkan mampu menjadi lembaga yang merupakan perpanjang tangan BIG dalam memaksakan layanan Sistem Informasi Geografis (SIG) termasuk data dari BIG. Dengan memperkuat perguruan tinggi maka akan mampu mendukung pemerintah daerah dalam pengembangan SDM di bidang IG,” jelas Prof Aris. “BIG memiliki dan mengelola data geospasial yang sangat banyak dan besar, sehingga mendorong kalangan perguruan tinggi untuk melakukan riset menggunakan data-data yang tersedia di BIG. Berkaitan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, BIG siap menerima mahasiswa untuk magang di BIG,” tambahnya. Aris, demikian Ia biasa disapa, menjelaskan bahwa BIG dengan bekerja sama dengan perguruan tinggi akan mendukung penuh kebutuhan dan peningkatan kualitas SDM di bidang IG. Kepala BIG juga mengingat bahwa kebutuhan SDM IG saat ini sekitar 40 ribu di seluruh Indonesia, maka dari itu, BIG mendorong pembinaan atau pembentukan program-program studi dan Lembaga Sertifikasi Profesi yang berkaitan yang Jabatan Fungsional Survei Pemetaan untuk kebutuhan Provinsi Aceh maupun provinsi lain di Indonesia. Setelah PKS, di momen yang sama dilanjutkan dengan diskusi yang dimoderatori oleh Kepala Pusat Penelitian, Promosi dan Kerja Sama, Dr. Suprajaka, MT. Dalam memoderatori diskusi Dr. Suprajaka melaporkan terkait Bhumandala Award yang pernah diterima provinsi Aceh. Suprajaka melaporkan bahwa tahun  2014 Kota Banda Aceh, tahun 2016 Kota Banda Aceh dan Kabupaten Pidie dan 2022 Provinsi Aceh pernah menang Bhumandala Award. PPIDS USK tentunya ikut andil dalam membina simpul jaringan kab/Kota atau provinsi Aceh. Namun mohon ditingkatkan untuk tahun-tahun depan. Acara diskusi dilanjutkan paparan dari Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial (IIG) BIG, Dr. Ibnu Sofian, M. Eng.  Bapak Deputi menggaris bawahi beberapa hal dan peran dari PPIDS USK seperti misalnya terkait dengan RTRW/RDTR, BIG ingin PPIDS sebagai hub BIG dengan daerah dalam asistensi RTRW/RDTR. Menurut Deputi IIG, BIG ingin data RTRW/RDTR Provinsi atau kabupaten/kota yang dibawa saat asistensi ke BIG sudah final dan sudah melalui beberapa tahap asistensi di PPIDS USK. Terkait Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN), BIG ingin PPIDS membina JIGN merata tidak hanya di tingkat provinsi tapi juga di tingkat kabupaten/kota. Ibnu juga mengharapkan agar PPIDS dapat menjadi perpanjang tangan BIG dengan pememerintah daerah dalam pembinaan SDM juga membuat peraturan daerah terkait Informasi geospasial. Kepala PPIDS USK, Dr, Nizamuddin, dalam laporannya menyebutkan hubungan baik dan kerja sama antara BIG dulunya Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) dengan USK telah berlangsung lama yaitu dari tahun 2006 ketika Bakosurtanal membentuk tim Satuan Tugas BRR-Bakosurtanal untuk membantu layanan dan Informasi Geospasial dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh Nias. Tim Satgas yang dikepalai oleh Dr. Insinyur Mulyanto Darmawan, beranggota 4 orang dimana salah satu  anggotanya adalah bapak Dr. Nizamuddin, M.Info. Setelah itu saat awal-awal BIG membentuk Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial (PPIDS) periode tahun 2005 s/d 2011, PPIDS USK menjadi 8 pusat pertama yang dibentuk oleh BIG. PPIDS USK menjadi pusat ke 5 yang dibentuk tahun 2011. Terkait bantuan server dari BIG yang diberikan sekitar tahun 2015, hampir sepuluh tahun server BIG tersebut masih tersimpan dan terawat rapi setelah dipindahkan ke ICT center pada tahun 2018. Saat ini digunakan untuk menyimpan Informasi geospasial dan digunakan untuk website ppids dan geoportal Palapa BIG. Adapun layanan yang telah diberikan oleh ppids adalah Pembangunan dan Pengembangan Simpul Jaringan Informasi Geospasial di wilayah Provinsi Aceh,  Konsultasi, Supervisi dan Asistensi Pemetaan Tata Ruang  (RTRW/RDTR) bekerjasama dengan Pusat Tata Ruang dan Atlas BIG. Pembangunan, Pengembangan dan pemeliharaan Webgis/Geoportal Kabupaten/Kota dan Provinsi Aceh,  Sosialisasi dan Diseminasi Pembinaan Simpul Jaringan Daerah (Prov/Kab/Kota), Bimbingan Teknis Server GIS dan Web GIS, Pelatihan Penginderaan Jauh, Pelatihan Sistem informasi Geografis tingkat dasar dan Lanjut.   Sumber : Berita USK

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

USK Siap Dirikan Prodi Hubungan Internasional

Universitas Syiah Kuala melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik siap untuk mendirikan Program Studi Hubungan Internasional. Hal ini disampaikan oleh Dekan FISIP USK Dr. Mahdi Syahbandir, S.H., M.Hum pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pengguna Lulusan Prodi Hubungan Internasional FISIP USK di Balai Senat USK. (Banda Aceh, 1 Februari 2024). Mahdi mengatakan, FISIP USK telah melakukan sejumlah tahapan untuk  pembentukan prodi HI ini. Termasuk pula kegiatan FGD ini yang bertujuan untuk mendapatkan masukan berbagai pihak. Rencananya, fokus dari Prodi HI FISIP USK ini nantinya adalah diplomasi humaniter yang berupaya mengatasi isu-isu kemanusiaan dan mempromosikan prinsip-prinsip kemanusiaan dalam hubungan internasional. “Seiring berkembangnya isu-isu internasional, kami menilai prodi Hubungan Internasional ini sangat penting. Prodi tersebut akan menambah prodi di FISIP, yang saat ini memiliki empat prodi,” ucapnya. Pada kesempatan itu, Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan mengatakan pimpinan Universitas akan memberi dukungan penuh agar prodi HI ini bisa segera terbentuk. Apalagi saat ini USK berstatus sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN BH), sehingga memiliki kewenangan sendiri untuk membentuk prodi baru. Selain itu, Rektor juga  menilai secara historis Aceh memiliki relasi yang kuat dengan dunia internasional. Di mana pada masa lalu masyarakat Aceh sudah terbiasa membangun diplomasi atau jejaring dengan negara luar baik itu Turkiye, Eropa bahkan sampai Amerika. “Melalui prodi HI ini kita bisa menggali nilai-nilai sejarah itu, serta menyiapkan SDM Aceh yang lebih berkompeten untuk mengisi berbagai posisi terkait hubungan internasional,” ucap Rektor. Selanjutnya, Staf Khusus Wali Nanggroe Rustam Effendi, S.E., M.Econ  mengatakan pihaknya turut menyambut baik rencana USK untuk mendirikan prodi HI ini. Dirinya berharap, lulusan HI dari USK ini nantinya bisa memberikan kontribusi yang besar dibandingkan prodi HI lainnya di Indonesia. “Maka kami kira perlu untuk terlebih dahulu meramu visi dan misi yang pas dan sesuai dengan konteks Aceh,” ucapnya. Dalam FGD ini turut hadir pula perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Aceh. Salah satu gagasan yang muncul dalam kegiatan ini adalah, prodi HI USK diharapkan bisa menyentuh sisi-sisi hubungan internasional yang lebih luas. Baik itu dari isu dunia islam serta tidak lupa memasukan isu-isu digital dalam konteks hubungan internasional.

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

USK dan Griffith University Sepakat Perkuat Layanan Kesehatan Inklusif

Universitas Syiah Kuala dan Griffith University beserta pemangku kepentingan sepakat untuk bersama-sama memperkuat layanan kesehatan primer yang Inklusif,  dan siap menghadapi iklim. Komitmen ini ditandai melalui penandatangan Sertifikat Komitmen (certificate of commitment) pada rangkaian Knowledge Sharing Visit pada  5-9 Februari 2024 di Griffith University, Australia. Penandatanganan ini juga melibatkan mitra lainnya, di antaranya Universitas Pattimura Ambon, Universitas Mataram, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Dinas Kesehatan Kota Ambon, Dinas Kesehatan Kota Mataram, Cerdas Antisipasi Risiko Bencana (CARI!), ICLEI Indonesia, dan Yayasan Lappan. Dengan ditandatanganinya sertifikat tersebut, Universitas dan lembaga yang terlibat  berkomitmen mendukung kemajuan solusi inovatif berbasis pengetahuan dalam membangun sistem layanan kesehatan primer yang inklusif dan siap menghadapi perubahan iklim. Seluruh Universitas dan Lembaga yang terlibat memiliki tekad kuat dan semangat kolaborasi untuk terus mendukung penelitian yang berjudul” CORE STEP: Solusi Berbasis Pengetahuan yang Inovatif untuk Sistem Layanan Kesehatan Primer yang Inklusif dan Siap menghadapi Perubahan Iklim”  (www.core-step.corescience.id) ini dilaksanakan di Banda Aceh, Ambon dan Mataram. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan dampak positif, meningkatkan ketahanan dan aksesibilitas dalam layanan kesehatan, dan bersama-sama berkontribusi demi menciptakan masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi semua individu. Penelitian CORE STEP ini didanai oleh Pemerintah Australia melalui KONEKSI. Penandatanganan ini dihadiri langsung Wakil Rektor Bidang Akademik USK Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si), ketua proyek penelitian CORE STEP (Dr. Rina Suryani Oktari), research advisor (Prof. Dr. Taufik Fuadi ABidin dan Prof. Dr. M. Yani) dan tim dari Indonesia berjumlah 17 orang. Mitra lain yang turut menandatangani termasuk Kementerian Kesehatan, ICLEI Indonesia, CARI!, Universitas Pattimura dan Universitas Mataram. Para stakeholder kesehatan juga turut hadir untuk menandatangani komitmen ini di antaranya Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon yaitu drg.Wendy Pelupessy, M.Kes, Kepala Dinas Kota Mataram yaitu dr.H. Emirald Isfihan, MARS., MH.,CMC.,FISQua, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh diwakili Kabid Kesmas yaitu Syukriah, SKM.,MKM. Griffith University, yang terletak di Gold Coast dan Brisbane, menjadi tuan rumah untuk kegiatan ini. Penyambutan dilaksanakan di Kampus Gold Coast, Griffith University dan turut dihadiri Dosen dan Mahasiswa dari Planetary Health, School of Medicine and Dentistry, Griffith University. Dalam sambutannya, Dr. Connie Cai Ru Gan selaku lead researcher dari Griffith University untuk proyek ini menyatakan   rasa bangganya karena dapat menyambut rombongan di kampus Gold Coast, dan berharap peserta dapat menikmati kegiatan selama di Gold Coast dan Brisbane serta dapat mengambil pelajaran penting yang dapat menjadi bekal dalam mensukseskan Proyek Core Step dan dapat memajukan wilayah masing-masing terutama dalam peningkatan pelayanan kesehatan yang inklusif terhadap perubahan Iklim. Kegiatan sambutan ini juga diisi dengan pidato dari Dr Hai Phung MD, MPH, PhD yang memperkenalkan Griffith University dalam presentasi yang menarik, beliau  juga sangat bersemangat terkait kolaborasi ini dan siap untuk mensukseskan Proyek CORE STEP secara bersama sama dan juga membuka berbagai peluang kerja sama baru lainnya. Prof. Agussabti juga turut memperkenalkan USK. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan terkait prestasi USK y saat ini dan juga berbagai kolaborasi yang telah dilaksanakan bersama berbagai kampus yang berasal dari Australia. Kegiatan knowledge sharing menjadi fokus utama kunjungan ini, di mana Tim CORE STEP Indonesia berbagi pengalaman, ide, dan temuan terbaru mereka sehubungan dengan proyek CORE STEP. Pertukaran gagasan antara tim Indonesia dan komunitas akademis Griffith University diharapkan dapat memperkaya wawasan dan memperluas cakupan proyek penelitian ini. Selain diskusi dan presentasi, tim CORE STEP Indonesia juga mengadakan sesi workshop dan sesi berbagi pengetahuan dengan para ahli di Griffith University. Hal ini memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk bekerja sama secara langsung, memecahkan tantangan, dan mengembangkan solusi inovatif. “Kunjungan ini bukan hanya tentang berbagi pengetahuan, tetapi juga membangun jaringan kerja yang kuat antara Tim CORE STEP dan komunitas akademisi di Australia. Ini diharapkan dapat membuka pintu untuk lebih banyak kerja sama di masa depan dan memperkuat posisi Universitas Syiah Kuala sebagai pemimpin kolaborasi inovasi dengan berbagai mitra di dunia,”  tutup Dr. Rina Suryani Oktari dalam wawancara terpisah.  Beliau juga mengucapkan terim akasih yang sebesar besarnya atas keterlibatan banyak pihak terutama kepada pihak Griffith University yang telah bersedia berkolaborasi dan bersedia menyambut tim CORE STEP Indonesia dengan sambutan yang luar biasa. Sumber : Universitas Syiah Kuala

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

USK Sosialisasikan Program Pendanaan Riset Matching Fund Kedaireka

Universitas Syiah Kuala melakukan kegiatan sosialisasi program dana pandanan (matching found) kolaborasi dunia industri dengan perguruan tinggi melalui platform Kedaireka tahun 2024. Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kemitraan dan Bisnis USK Prof. Dr. Ir. Taufiq Saidi, M.Eng di Balai Senat USK. (Banda Aceh, 8 Januari 2024). Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah peneliti USK. Adapun narasumber untuk kegiatan sosialisasi ini adalah Tim Ahli Dana Pandanan 2024 Prof. Chan Basaruddin, Ph.D. Pada kesempatan ini, Taufiq Saidi dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya menyambut baik terselenggaranya kegiatan sosialisasi ini. Sebab menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk memberikan pemahaman bagi para peneliti USK yang ingin terlibat dalam program riset ini. Dirinya berharap, pada tahun ini jumlah peneliti USK yang proposalnya bisa lolos pada program hibah riset ini jumlahnya bisa meningkat dari tahun sebelumnya. “Kita berharap tahun ini, bisa lebih banyak lagi peneliti USK yang lolos. Jadi ini kesempatan yang baik bagi kita semua untuk bertanya, agar kita bisa menyiapkan proporsal riset ini dengan baik,” ucapnya. Sementara itu, Basaruddin dalam paparannya mengatakan, ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian dalam menyiapkan proporsal hibah riset ini. Di antaranya adalah, memperhatikan dengan baik pilihan skema riset. Lalu adanya kesulitan dalam menterjemahkan bentuk luaran pada masing-masing skema, khususnya di bidang non saintek. Selanjutnya, berkaca dalam tahun sebelumnya, hal lain yang patu menjadi perhatian adalah kapasitas mitra dalam mendukung kebutuhan sumber daya  yang diperlukan dalam pengembangan rekacipta harus menjadi pertimbangan dalam mencari mitra. Selanjutnya, ia juga mengingatkan calon penerima hibah riset ini untuk memperhatikan dengan baikk mekanisme seleksi, yang salah satu syaratnya adalah pengusul harus memasukan proporsal secara lengkap sejak awal pengusulan.

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

UNSYIAH Terima Serambi Award 2020

Harian Serambi Indonesia menganugerahkan penghargaan kepada Universitas Syiah Kuala sebagai perguruan tinggi yang berhasil memperoleh akreditasi fantastis, pada acara malam anugerah Serambi Award 2020, di Hermes Palace Hotel, Jumat (28/2/2020). Penghargaan itu diterima langsung oleh Wakil Rektor Unsyiah IV, Dr. Hizir dari Pimpinan Umum Serambi Indonesia, Sjamsul Kahar. Hizir berharap penghargaan ini dapat menjadi penyemangat bagi civitas akademika Unsyiah untuk terus membangun dan meningkatkan kualitas perguruan tinggi tertua di Aceh ini. Terlebih lagi, dalam waktu dekat Unsyiah juga akan kembali melakukan reakreditasi. Acara penganugerahan ini turut dihadiri langsung oleh Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, para walikota/wakil walikota, bupati/wakil bupati seluruh Aceh. Ada juga tarian tradisi dan kreasi Aceh Ratoh Jaroe oleh Sanggar Seni Seulaweut UIN Ar-Raniry serta hentakan musik dari Tangke Band dan penyanyi Aceh, Acha. Pemberian Serambi Award 2020 ini diberikan kepada 31 lembaga di Aceh yang memiliki prestasi, program kerja unggulan, dan terobosan yang menginspirasi. Ke 31 lembaga tersebut meliputi Pemerintah Aceh, Tim Penggerak PKK Aceh, dua Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA), satu bank, dua perusahaan swasta, 19 pemerintah kabupaten/kota, empat perguruan tinggi negeri (PTN), dan satu perguruan tinggi swasta atau PTS. (unsyiah.ac.id)

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Komisi X DPR Jaring Aspirasi Terkait Pendidikan dan Olah Raga di UNSYIAH

Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Komisi X melakukan kunjungan ke Universitas Syiah Kuala, dalam rangka menjaring aspirasi seputar dunia pendidikan dan olah raga. Rombongan ini dipimpin oleh Dr. H. Abdul Fikri Faqih, MM dan disambut oleh Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng di Balai Senat Unsyiah. (2/28/2020). Abdul Fikri Faqih mengatakan, kunjungan Komisi X DPR ini bertujuan untuk mendapatkan penjelasan secara langsung terkait implementasi UU dan kebijakan yang dilakukan Pemerintah, menggali dan menyerap aspirasi dari daerah. Secara umum, ungkap anggota DPR Fraksi PKS ini, kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan berupa data faktual dan berbagai persoalan tentang pelaksanaan kebijakan pembangunan nasional dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, pendidikan tinggi, pariwisata, pemuda dan olah raga, perpustakaan, dan ekonomi kreatif. “Kita ingin mendapatkan masukan terkait pokok-pokok substansi pembangunan nasional yang dapat dijadikan rujukan dalam pengambilan kebijakan sesuai dengan tugas dan fungsi Komisi X DPR RI,” ucapnya. Pada kesempatan ini, Rektor Unsyiah menyempaikan beberapa hal penting yang turut menjadi permasalahan bersama oleh perguruan tinggi lainnya di Aceh. Di antaranya adalah alokasi Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) untuk setiap perguruan tinggi belum memiliki acuan yang jelas. Untuk itulah, Rektor berharap ada kriteria atau pedoman yang jelas, sehingga alokasi dana operasional tersebut diberikan kepada setiap perguruan tinggi secara berkadilan. Begitu pula terkait penggunaan dana Otonomi Khusus (Otsus) di Aceh. Setelah puluhan tahun Aceh menerima dana Otsus, yang jumlahnya telah puluhan triliun rupiah, namun Unsyiah tidak mendapatkannya. Hal ini akibat adanya dari Peraturan Menteri Dalam Negeri, yang menegaskan bahwa instansi vertical di daerah tidak bisa menerima hibah dana Otsus. “Masalah ini telah saya sampaikan berulang kali, maka saya harap melalui kunjungan Komisi X ini kita bisa mendapatkan titik terang, sehingga Unsyiah bisa turut mendapatkan dana Otsus tersebut,” ucap Rektor. Selain itu, pada perhelatan Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2024 yang akan digelar di Aceh dan Sumut nanti, Rektor menawarkan tanah Unsyiah yang luasnya 1500 hektar untuk mendirikan venue PON. Berkaca pada venue PON sebelumnya, di mana setelah PON usai venue tersebut terbengkalai atau kurang diperhatikan oleh Pemerintah Daerah. Padahal fasilitas tersebut menelan biaya yang cukup besar. “Oleh karena itu, jika venue tersebut dibangun di Unsyiah, maka setelah PON usai fasilitas ini bisa dimanfaatkan Unsyiah untuk dunia pendidikan, karena Unsyiah memiliki Program Studi Penjaskes dan Olah Raga,” ucap Rektor. Selain Unsyiah, pertemuan ini turut dihadiri oleh sejumlah Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Aceh. Kepala Dinas Pendidikan Aceh serta pejabat penting lainnya. (unsyiah.ac.id)

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Dubes Uni Eropa Bertemu Mahasiswa Kelas Internasioal UNSYIAH

Duta Besar Uni Eropa Vincent Piket melakukan kunjungan kerja ke Universitas Syiah Kuala. Dalam pertemuan itu Piket bertemu dengan sejumlah mahasiswa kelas internasional Unsyiah. Dubes Uni Eropa ini disambut oleh Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng IPU di Balai Senat Unsyiah. (Banda Aceh, 4/3/2020). Rektor dalam sambutannya mengatakan, Unsyiah berterima kasih atas peran Uni Eropa selama ini dalam mendukung penguatan institusi Unsyiah, khususnya dalam upaya Unsyiah untuk meningkatkan kompetensi dosen serta mahasiswanya. Uni Eropa telah membuka peluang bagi dosen Unsyiah untuk menempuk pendidikan di Eropa dalam berbagai jenjang pendidikan. “Termasuk pula program pertukaran mahasiswa yang telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa Unsyiah, sebuah pengalaman dan pengetahuan yang sangat berarti bagi masa depan mereka,” ucap Rektor. Piket mengungkapkan, bahwa kunjungan kerjanya ke Unsyiah ini adalah dalam rangka untuk meninjau sejauh mana realisasi kesepakatan kerja sama antara Unsyiah dan Uni Eropa dalam bidang pendidikan dan penelitian. Di mana salah satunya adalah program pertukaran mahasiswa. Pertemuan ini turut dihadiri oleh sejumlah mahasiswa Unsyiah yang telah menerima beasiswa Erasmus yaitu program pendidikan yang didanai oleh Uni Eropa untuk berbagai bidang. Seperti pendidikan, pelatihan, pemuda dan olah raga. Turut hadir pula Wakil Rektor I Unsyiah Prof. Dr. Marwan sebagai moderator, serta beberapa Dekan di lingkungan Unsyiah Piket juga mengapresiasi atas komitmen Unsyiah dalam upaya-upaya peningkatan mutu akademiknya. Peneliti Unsyiah juga memiliki peran penting baik dalam proses perdamaian ataupun pembangunan di Aceh. Piket menilai, selama ini Uni Eropa memiliki peranan penting dalam proses perdamaian di Aceh. Keterlibatan Uni Eropa ini merupakan langkah yang sangat positif dalam menciptakan suasana damai bagi masyarakat Aceh. “Kami sangat bangga dapat bekerjasama, dan kami yakin bahwa kami dapat mendukung perdamaian, stabilisasi, serta rekonstruksi Aceh. Kami ingin menjaga hubungan dekat itu,” kata Piket. Selain itu, peristiwa gempa dan tsunami 2004 silam turut menjadi perhatian Uni Eropa. Lembaga internasional ini telah terlibat aktif untuk membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh ketika itu. (unsyiah.ac.id)

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Incar Pasar Arab Saudi, UNSYIAH Akan Bangun Usaha Garmen

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dalam waktu dekat akan mendirikan unit usaha garmen di kawasan Lampeunerut, Banda Aceh. Hal ini dipastikan setelah Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal. M.Eng. IPU melakukan penandatangan MoU kerja sama dengan perusahaan Rasyid Ulong Enterprises SDN. BHD Penang Malaysia di Gedung Rektorat Unsyiah, Rabu (5/2/2020). Managing Director of The Rasyid Ulong Enterprises, Tuan Haji Muhammad Rasyid Ulong mengatakan, perusahaan yang ia pimpin ini telah bergelut di industri tekstil sejak 40 tahun lalu. Menurutnya industri tekstil sangat menjanjikan dan banyak negara yang menjadi tujuan ekspor. Selama ini, perusahaan yang dipimpinnya fokus memproduksi berbagai perlengkapan tidur yang dipasarkan ke berbagai negara, termasuk ke kawasan Timur Tengah. Arab Saudi merupakan salah satu target pasar yang menjanjikan. Untuk itu, ia berharap mahasiswa Unsyiah dan masyarakat Aceh dapat mengambil peluang tersebut. “Teknologi yang kita miliki di sana (Penang) akan dibawa ke sini. Targetnya untuk pasar Mekkah dan Madinah, jadi souvenir internasional. Bayangkan, nanti akan tertulis ‘Made in Unsyiah’ atau ‘Made in Aceh’ ini akan sangat membanggakan.” ujarnya. Untuk langkah awal, sebanyak 30 orang akan dikirim ke Penang untuk mengikuti proses magang selama 10 minggu. Nantinya mereka akan diajarkan seluruh proses produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, managemen, hingga pemasaran produk. Segala kebutuhan selama magang ucap Rasyid, akan ditanggung oleh perusahaan. Rektor Unsyiah, Prof. Samsul menyambut baik kerja sama ini. Ini merupakan bagian dari pengentasan kemiskinan di Aceh sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat dan alumni Unsyiah. Nantinya usaha garmen ini akan masuk dalam unit pengembangan bisnis Unsyiah dan menjadi laboratorium pratikum bagi mahasiswa jurusan tata busana. “Ketika proses ini berjalan baik, kita juga akan melibatkan masyarakat sehingga dampak ekonominya akan lebih terasa,” ujar Rektor. Sebagai permulaan, proses produksi menggunakan aula program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unsyiah di Lampeunerut. Sementara aktifitas mahasiswa PGSD nantinya akan dipindahkan ke kampus utama Unsyiah di Darussalam. Ini sesuai dengan master plan Unsyiah yang tahun ini akan membangun gedung baru untuk perkuliahan FKIP, tempat prodi PGSD bernaung, di kawasan Sektor Timur, Darussalam. (usyiah.ac.id)

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Unsyiah Masuk Lima Perguruaan Tinggi Terbaik Nasional

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) baru-baru ini masuk dalam salah satu dari lima perguruan tinggi (PT) terbaik di Indonesia. Kepastian ini dimuat oleh situs http://www.webometrics.info sejak Selasa (23/1). Pemeringkatan Universitas Dunia oleh Webometrics merupakan inisiatif dari Lab Cybermetrics, sebuah kelompok riset milik Consejo Superior de Investigaciones Científicas (CSIC), badan penelitian publik terbesar di Spanyol. Mereka melakukan pemeringkatan terhadap lebih dari 21.000 perguruan tinggi seluruh dunia. Webometrics melakukan pemeringkatan berdasarkan empat kategori utama, yaitu “Presence” terkait jumlah laman dengan domain sebuah universitas yang terekam search engine, “Impact” terkait dengan eksternal link yang tertaut di Google, “Openness”, yang berhubungan dengan dokumen terkait yang siap unduh, serta “Exellence” yang merupakan jumlah publikasi ilmiah sivitas di Google Scholar. Unsyiah berada pada rangking pertama untuk seluruh perguruan tinggi di luar pulau Jawa dan peringkat ke-5 tahun ini secara nasional, di bawah Universitas Indonesia (UI) Jakarta, Universitas Gadja Mada (UGM) Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung (ITB), serta Institut Pertanian Bogor (IPB). Tahun lalu, secara keseluruhan, Unsyiah di posisi ke-11, namun secara kategori Excellence, Unsyiah juga berada di rangking lima. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan Unsyiah berada di jumlah publikasi yang dihasilkan oleh civitas akademika kampus itu yang disitasi oleh para ilmuan lainnya di seluruh dunia. Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal M Eng menyebutkan bahwa Unsyiah saat ini memang sedang fokus untuk memperbaiki berbagai bidang, salah satunya adalah bidang penelitian dan publikasi internasional bereputasi. “Alhamdulillah, sejak tahun 2012, jumlah publikasi Unsyiah meningkat tajam, yaitu dari hanya 69 judul publikasi di jurnal berindeks Scopus menjadi 1.025 judul di akhir tahun 2017. Target awal Unsyiah adalah menelurkan 50 judul publikasi berindeks Scopus (bereputasi) setiap tahun. Syukur sekali, dalam beberapa tahun terakhir jumlah judul terindeks Scopus dari Unsyiah bahkan melebihi 100 judul per tahun,” kata Samsul. Salah satu kebijakan yang akan diberlakukan tahun ini oleh Unsyiah adalah menambah alokasi dana penelitian menjadi sepuluh persen dari dana pendapatan Unsyiah. Skim penelitian pun ditambah lagi tahun ini, sehingga kesempatan untuk para dosen dalam meneliti akan lebih besar. Salah satu skim pendanaan penelitian yang disediakan Unsyiah, yaitu skim Emergency Research, yang diperuntukkan untuk penelitian yang dibutuhkan oleh daerah saat ini, serta membutuhkan solusi secepatnya. Kasus-kasus khusus seperti keracunan ikan di daerah pesisir barat Aceh beberapa waktu lalu dapat menggunakan pendanaan ini. (www.unsyiah.ac.id)

Baca Selengkapnya