Pengantar Ilmu Ekonomi

Sejarah Ilmu Ekonomi

Halo Sobat Pintar! Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginannya setiap hari, seperti petani yang bekerja di ladang, orang tua yang bekerja, dan lainnya. Ini menunjukkan kita sebagai homo economicus, yang selalu berupaya memenuhi kebutuhan meskipun sumber daya terbatas. Fenomena ini mencetuskan lahirnya ilmu ekonomi yang mempelajari cara memenuhi kebutuhan secara rasional dan terukur. Tanpa disadari, ilmu ekonomi telah diterapkan dalam aktivitas sehari-hari setiap individu.

Sobat Pintar, setelah masa Xenophon, banyak ilmuwan dan filsuf mengemukakan pemikiran tentang ilmu ekonomi. Namun, perkembangan pesat ilmu ekonomi dimulai dengan buku "Wealth of Nations" karya Adam Smith pada 1776. Buku ini membahas ilmu ekonomi secara sistematis dan holistik, dan Adam Smith dianggap sebagai Bapak Ilmu Ekonomi. Salah satu gagasannya yang terkenal adalah teori "Invisible Hand."

Awalnya, manusia memenuhi kebutuhannya dengan berburu dan meramu, namun kemudian mereka menetap dan menciptakan sistem barter untuk bertukar barang. Meskipun sistem barter memudahkan, kekurangannya adalah tidak ada satuan ukur yang jelas, menyebabkan ketidakadilan dan kesulitan dalam mempertemukan orang yang saling membutuhkan. Oleh karena itu, manusia akhirnya menemukan uang sebagai satuan alat hitung dalam sistem perdagangan, memudahkan mereka dalam mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan.

Semua upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya menjadi inti dari ilmu ekonomi, yang secara sederhana mempelajari cara manusia memenuhi kebutuhan yang tak terbatas dengan sumber daya yang terbatas, menghadapi tantangan kelangkaan yang memaksa mereka membuat pilihan-pilihan.

Kebutuhan Manusia dan Kelangkaan Sumber Daya

Saat membicarakan kebutuhan, apakah Sobat mempertimbangkan syarat atau kriteria tertentu? Kapan Sobat merasa cukup atau tidak puas? Kebutuhan adalah hal yang harus dipenuhi untuk bertahan hidup dan meningkatkan taraf hidup, sementara keinginan adalah hal yang tidak harus dipenuhi untuk hidup layak.

Tindakan ekonomi terbagi menjadi dua jenis, yaitu tindakan ekonomi rasional yang dilakukan berdasarkan pertimbangan dan pilihan yang menguntungkan, dan tindakan ekonomi irasional yang dilakukan tanpa mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dan cenderung merugikan.

Setiap kebutuhan yang Sobat penuhi memunculkan pilihan-pilihan tertentu karena adanya masalah kelangkaan. Dengan ilmu ekonomi, Sobat bisa membuat keputusan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan. Kelangkaan dipengaruhi oleh sumber daya alam yang terbatas, sumber daya manusia, dan ilmu pengetahuan yang mempengaruhi produksi dan pemanfaatan sumber daya.

Skala Prioritas dan Literasi Keuangan

Setelah mempelajari tentang kebutuhan dan keinginan, kita menyadari bahwa ada ketimpangan antara jumlah kebutuhan dan alat pemuasnya, yang disebut kelangkaan. Ilmu ekonomi memberikan solusi untuk mengatasi masalah ini melalui tindakan ekonomi rasional, di mana kita menentukan skala prioritas untuk meminimalkan biaya dan mendapatkan keuntungan.

Dalam menentukan prioritas, kita mempertimbangkan kemampuan finansial, status sosial, dan lingkungan. Literasi keuangan juga penting dalam aktivitas ekonomi untuk mengelola uang dengan bijaksana dan membuat keputusan yang tepat. Ilmu ekonomi membahas dua pokok persoalan, yaitu beragamnya kebutuhan manusia dan terbatasnya sumber daya untuk memenuhinya.

Pembagian Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi dapat dibagi menjadi tiga kategori:

1. Ilmu ekonomi deskriptif, mendeskripsikan kenyataan kondisi dan persoalan ekonomi.
2. Ilmu ekonomi teori, menjelaskan definisi, hubungan sebab akibat, dan cara kerja sistem perekonomian.
3. Ilmu ekonomi terapan, menerapkan teori ekonomi untuk mengatasi masalah melalui kebijakan ekonomi.

Ilmu ekonomi teori dibagi lagi menjadi tiga fokus kajian:

1. Ekonomi makro, mempelajari ekonomi secara luas, seperti pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi.
2. Ekonomi mikro, mempelajari hal-hal pada level individu atau organisasi, seperti laba-rugi perusahaan.
3. Ekonomi Syariah, mempelajari upaya memenuhi kebutuhan sesuai ajaran Islam, seperti bank syariah dan badan zakat. Ekonomi Syariah mengacu pada ajaran Islam dan dapat dipelajari dan dimanfaatkan oleh siapa pun, tanpa harus memaksakan aplikasinya pada kehidupan sehari-hari.