Materi Geografi - Fenomena Geosfer: Atmosfer Kelas 10 - Belajar Pintar
BelajarPintarV3
Peta Belajar Bersama
Sobat, ini nih, ada Peta Belajar Bersama Geografi di Bab keenam!
Yuk, mulai belajar bersama kita!
Definisi Atmosfer
ATMOSFER terdiri atas zat lemas (nitrogen ± 78%) dan zat asam (oksigen ± 21%) yang memberi kehidupan dan zat-zat lain yang jumlahnya kecil seperti argon, CO2, Ne, dan lain-lainnya.
Semua zat dan gas tersebut ditahan pada bumi oleh gaya gravitasinya. Karena gaya gravitasi bumi ini, semua benda yang ada di bumi dan di atmosfer mempunyai berat. Atmosfer tebalnya ± 1.000 km. Bagian bawah padat, makin ke atas makin renggang, turut berotasi dengan bumi dari barat ke timur.
Ilmu yang mempelajari atmosfer khususnya cuaca disebut meteorologi. Dari meteorologi kita dapat mengetahui gejala alam/gejala geografi sehari-hari seperti terjadinya angin, awan, hujan, halilintar, sinar kutub, pelangi, dan sebagainya.
Tujuan mempelajari cuaca sebagai berikut:
- Prakiraan cuaca untuk keperluan informasi penerbangan, pelayaran, pertanian, dan peternakan.
- Membuat hujan buatan.
- Mengetahui sebab-sebab gangguan TV, radio, dan satelit komunikasi.
- Sistem Komunikasi Satelit Domestik (satelit SKSD) Palapa yang diorbitkan sejak tahun 1977 dewasa ini mengorbit di atas ekuator pada ketinggian ± 36.000 km, 80° BT dapat menjangkau seluruh wilayah Asia Tenggara dan Australia Utara.
Penyinaran dan Suhu
Banyak sedikitnya sinar yang diterima oleh permukaan bumi dari matahari sebagai sumber panas ditentukan oleh faktor-faktor berikut:
- Keadaan Awan jika mendung atau berawan, sebagian panas matahari diserap oleh awan.
- Keadaan Permukaan Bumi bidang permukaan bumi yang terdiri atas laut dan daratan sangat mempengaruhi penyerapan sinar matahari.
- Sudut Datang Matahari apabila matahari dalam keadaan tegak, sudut datang matahari akan semakin kecil sehingga semakin banyak panas yang diterima bumi. Matahari dalam keadaan miring sudutnya semakin besar sehingga semakin sedikit sinar panas yang diterima di bumi.
- Lama Penyinaran Matahari makin lama matahari bersinar, makin banyak panas yang diterima bumi. Alat pengukur suhu udara disebut termometer.
- Daratan akan cepat berubah suhu dibandingkan dengan air atau laut. Pada siang hari suhu daratan cepat menjadi panas, tetapi pada malam hari daratan cepat menjadi dingin. Keadaan suhu sepanjang hari dapat diukur dengan termometer.
Sobat Pintar, bagaimanakah setelah terjadi penyinaran sinar matahari ke udara (lapisan atmosfer)?
Pemanasan sinar matahari ke atmosfer ada bermacam-macam seperti:
KONVEKSI
Pola gerakan udara konveksi
Konveksi adalah pemanasan secara vertikal. Konveksi terjadi karena adanya gerakan udara secara vertikal sehingga udara di atas yang belum panas akan menjadi panas karena pengaruh udara di bawahnya yang sudah panas. Di daerah pegunungan yang tinggi konveksi mengurangi kedinginan yang akut.
ADVEKSI
Pola gerakan udara adveksi
Adveksi, yaitu penyebaran panas secara horizontal. Hal ini terjadi akibat gerak udara panas secara horizontal dan menyebabkan udara di dekatnya juga menjadi panas. Di daerah lintang tinggi yang terkena adveksi juga mengurangi kedinginan yang akut.
KONDUKSI
Pola gerakan udara koduksi
Konduksi, yaitu pemanasan secara kontak atau secara bersinggungan. Molekul-molekul udara yang dekat dengan permukaan bumi akan menjadi panas karena bersinggungan dengan bumi yang menerima panas langsung dari matahari. Molekul-molekul udara yang sudah panas bersinggungan dengan molekul-molekul udara yang belum panas lalu saling memberikan panas sehingga sama-sama panas.
TURBULENSI
Pola gerakan udara turbulensi
Turbulensi, yaitu penyebaran panas secara berputar-putar. Hal ini menyebabkan udara yang sudah panas bercampur dengan udara dingin sehingga udara yang dingin ini akan menjadi panas pula. Daerah dingin yang terkena turbulensi udaranya akan menjadi hangat.
Iklim Matahari
IKLIM MATAHARI adalah yang didasarkan pembagian letak lintang akibat dari penyinaran matahari yang diterima di bumi. Garis lintang di bumi dibagi menjadi dua bagian, yaitu 0o - 90o LU dan 0o - 90o LS. Daerah 0o lintang adalah daerah panas. Daerah makin mendekati 90o lintang suhu semakin dingin.
Dasar perhitungan mengadakan pembagian daerah iklim matahari adalah banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagian daerah iklim matahari didasarkan pada letak lintang di bumi.
Daerah Konvergensi Antar-Tropik
DKAT merupakan singkatan dari DAERAH KONVERGENSI ANTAR-TROPIK, suatu daerah yang suhunya tertinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya; daerah ini disebut juga equator thermal. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang banyak sehingga menyebabkan daerah ini memiliki kelembapan yang tinggi. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya hujan zenith atau hujan konveksi. Letak DKAT setiap 14 hari dalam pergeserannya dari utara ke selatan dan sebaliknya selalu dalam daerah doldrum atau daerah tenang ekuatorial yang terletak antara 0o LU - 10o LS.
DKAT bergerak ke utara menurut Schmidt Ten Hopen - Schmidt
DKAT bergerak ke selatan menurut Schmidt Ten Hopen - Schmidt
Di Indonesia rata-rata curah hujan tergolong tinggi, yaitu lebih dari 2.000 mm/tahun. Daerah yang paling tinggi curah hujannya di Baturaden di lereng Gunung Slamet rata-rata 589 mm/bulan. Daerah yang paling kering di daerah Palu Sulawesi Tengah rata-rata curah hujannya 45,6 mm/bulan.
El Nino
EL NINO datang mengganggu setiap dua tahun sampai tujuh tahun sekali. Samudera Pasifik, mulai Pasifik Tengah sampai dengan pantai Peru di Amerika Selatan menjadi hangat, tetapi tidak demikian di perairan Australia sebelah utara dan Indonesia. Apabila hal ini terjadi, angin pasat akan melemah dan arahnya berbalik, yakni berembus dari arah barat ke arah timur. Jadi, udara tropis yang lembap tidak berpusat di dekat Benua Australia.
Alih udara lembap tersebut berpusat di Samudera Pasifik tengah dan meluas ke timur arah Amerika Selatan. Hal ini menyebabkan turunnya hujan di Samudera Pasifik, dan hujan di Australia serta di Indonesia menjadi kurang dari biasanya. Akibatnya timbul kekeringan di Australia dan di beberapa daerah di Indonesia. Kekeringan ini sering disertai dengan kebakaran rumput dan hutan. Selama peristiwa El Nino pada tahun 1994 dan 1997, baik di Indonesia maupun Australia mengalami kebakaran
Materi Geografi SMA - 10 Lainnya
Pengantar Ilmu Geografi
4 Sub Bab Materi
Penelitian Geografi
2 Sub Bab Materi
Peta, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis
4 Sub Bab Materi
Fenomena Geosfer: Litosfer
5 Sub Bab Materi
Fenomena Geosfer: Hidrosfer
5 Sub Bab Materi
Fenomena Geosfer: Biosfer
3 Sub Bab Materi
Fenomena Geosfer: Antroposfer
4 Sub Bab Materi
Memahami Bencana
4 Sub Bab Materi
footer_v3
Bersama Aku Pintar temukan jurusan kuliah yang tepat
sesuai minat dan bakatmu.
Aku Pintar memiliki visi membuat pendidikan merata, mudah dijangkau, dan terjangkau dengan Program Journey Pintar yang merupakan sebuah program persiapan lengkap bagi siswa SMA/SMK/sederajat yang ingin masuk ke perguruan tinggi impiannya.
Kontak Kami
Grand Slipi Tower Lt. 42
Jl. S. Parman Kav 22-24
Jakarta Barat
© 2024 Aku Pintar. All Rights Reserved