Materi Geografi - Memahami Bencana Kelas 10 - Belajar Pintar
BelajarPintarV3
Peta Belajar Bersama
Pengertian Bencana
Coba sobat perhatikan gambar berikut ini!
Sumber: Geologinesia
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia secara geografis terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia, Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, pertemuan Pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania serta pertemuan tiga lempeng aktif yaitu Lempeng Pasifik, Indo-Australia dan Eurasia. Posisi inilah yang menyebabkan wilayah Indonesia berpotensi tinggi terjadi bencana. Tahukah sobat apa yang dimaksud dengan bencana? dan apa saja jenis-jenis bencana? Yuk kita bahas!
Definisi Bencana
Menurut Undang-Undang No 24 Tahun 2007 Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Di dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 juga didefinisikan mengenai bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.
Pengertian Mitigasi Bencana
Pengertian Mitigasi Bencana
Mitigasi bencana adalah serangkaian tindakan yang dilakukan sebelum, selama, dan setelah terjadinya bencana dengan tujuan untuk mengurangi risiko, mengurangi dampak, dan memperkuat ketahanan masyarakat terhadap bencana. Mitigasi bencana bertujuan untuk menghadapi ancaman bencana dengan lebih baik dan meminimalkan kerugian yang ditimbulkan. Beberapa contoh tindakan mitigasi bencana meliputi:
Identifikasi risiko: Melakukan penilaian risiko untuk mengidentifikasi jenis bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, serta menganalisis kemungkinan dan dampaknya.
Pemetaan risiko: Membuat peta risiko yang mencakup informasi tentang area yang rentan terhadap bencana, termasuk pola aliran banjir, zona rawan gempa bumi, dan titik vulkanik.
Perencanaan tata ruang yang berkelanjutan: Mengintegrasikan aspek mitigasi bencana dalam perencanaan tata ruang dan pembangunan wilayah, termasuk menghindari pemukiman di daerah rawan bencana dan mempertimbangkan faktor mitigasi dalam pembangunan infrastruktur.
Sistem peringatan dini: Membangun dan memperkuat sistem peringatan dini yang efektif untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat tentang ancaman bencana yang akan datang, seperti gempa bumi, tsunami, atau badai tropis.
Pendidikan dan kesadaran masyarakat: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bencana, termasuk pengetahuan tentang tanda-tanda awal, perilaku yang aman, dan prosedur evakuasi.
Konstruksi bangunan tahan gempa: Mengadopsi standar konstruksi yang tahan gempa untuk bangunan baru dan menguatkan bangunan yang sudah ada agar dapat bertahan dalam gempa bumi.
Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan: Melindungi dan memulihkan ekosistem alami, seperti hutan dan daerah resapan air, yang dapat berperan dalam mengurangi risiko bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Pelatihan dan latihan tanggap bencana: Melakukan pelatihan dan latihan simulasi untuk meningkatkan kesiapan masyarakat, petugas penanggulangan bencana, dan lembaga terkait dalam menghadapi bencana serta melakukan respons yang cepat dan efektif.
Perencanaan pemulihan pasca bencana: Mempersiapkan rencana pemulihan pasca bencana yang mencakup rekonstruksi fisik, rehabilitasi sosial-ekonomi, dan pemulihan psikososial.
Kerjasama antarinstansi dan internasional: Membangun kerjasama antarinstansi pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan lembaga internasional untuk memperkuat kapasitas mitigasi bencana, berbagi informasi, dan saling mendukung dalam penanggulangan bencana.
Persebaran Bencana Alam di Indonesia
Indonesia memiliki persebaran wilayah yang rentan terhadap berbagai jenis bencana alam. Berikut adalah beberapa contoh wilayah rawan bencana di Indonesia:
Wilayah rawan gempa bumi:
Pulau Sumatera, terutama daerah sepanjang Patahan Sumatera Barat dan Patahan Sumatera Selatan.
Pulau Jawa, terutama daerah sepanjang Patahan Lembang, Patahan Matana, dan Patahan Semangko.
Pulau Sulawesi, terutama daerah sepanjang Palu-Koro, Patahan Poso, dan Patahan Gorontalo.
Wilayah rawan tsunami:
Pesisir barat Sumatera, terutama daerah sekitar Selat Sunda dan Selat Malaka.
Pesisir barat Jawa, terutama daerah sekitar Teluk Banten dan Selat Sunda.
Pesisir barat Sulawesi, terutama daerah sekitar Teluk Tomini dan Teluk Bone.
Wilayah rawan banjir:
Dataran rendah di sepanjang Sungai Ciliwung di Jakarta.
Dataran rendah di sepanjang Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dataran rendah di sekitar Sungai Musi di Palembang, Sumatera Selatan.
Wilayah rawan longsor:
Daerah pegunungan di Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat.
Daerah perbukitan di sekitar Bandung, Jawa Barat.
Daerah pegunungan di Sulawesi Tengah dan Papua.
Wilayah rawan letusan gunung api:
Pulau Jawa, terutama daerah sekitar Gunung Merapi, Gunung Bromo, dan Gunung Semeru.
Pulau Sumatera, terutama daerah sekitar Gunung Sinabung dan Gunung Kerinci.
Pulau Sulawesi, terutama daerah sekitar Gunung Soputan dan Gunung Lokon.
Perlu dicatat bahwa ini hanya beberapa contoh wilayah rawan bencana di Indonesia, dan masih ada banyak wilayah lain yang juga rentan terhadap bencana alam. Pemerintah dan instansi terkait terus berupaya untuk melakukan mitigasi bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. Lembaga-Lembaga apa sajakah yang berperan dalam penanggulangan bencana alam? Yuk kita bahas!
Materi Geografi SMA - 10 Lainnya
Pengantar Ilmu Geografi
4 Sub Bab Materi
Penelitian Geografi
2 Sub Bab Materi
Peta, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis
4 Sub Bab Materi
Fenomena Geosfer: Litosfer
5 Sub Bab Materi
Fenomena Geosfer: Atmosfer
6 Sub Bab Materi
Fenomena Geosfer: Hidrosfer
5 Sub Bab Materi
Fenomena Geosfer: Biosfer
3 Sub Bab Materi
Fenomena Geosfer: Antroposfer
4 Sub Bab Materi
footer_v3
Bersama Aku Pintar temukan jurusan kuliah yang tepat
sesuai minat dan bakatmu.
Aku Pintar memiliki visi membuat pendidikan merata, mudah dijangkau, dan terjangkau dengan Program Journey Pintar yang merupakan sebuah program persiapan lengkap bagi siswa SMA/SMK/sederajat yang ingin masuk ke perguruan tinggi impiannya.
Kontak Kami
Grand Slipi Tower Lt. 42
Jl. S. Parman Kav 22-24
Jakarta Barat
© 2024 Aku Pintar. All Rights Reserved