Materi Bahasa Indonesia - Mengulas Karya Fiksi Kelas 8 - Belajar Pintar
BelajarPintarV3
Peta Belajar Bersama
Halo Sobat Pintar, ini ada Peta Belajar Bersama Materi Mengulas Karya Fiksi.
Langsung aja yuk, kita belajar materi Mengulas Karya Fiksi.
Pengertian dan Tujuan Karya Fiksi
Pernahkah Sobat Pintar membaca sebuah karya fiksi, seperti novel atau cerpen lalu Sobat merasa bahwa karya tersebut bagus, ceritanya menarik, atau justru terkesan membosankan? Kemudian kalian berpikir “Harusnya ceritanya seperti ini atau harusnya bahasanya diganti begini, pasti ceritanya lebih bagus” Nah, Sobat sebenarnya bagus atau tidaknya sebuah karya fiksi itu tergantung dari unsur-unsur yang berada di dalamnya. Jadi, agar kita dapat menilai karya fiksi dengan baik, atau bahkan menulis karya fiksi sendiri, tentunya Sobat perlu memahami dulu, apa itu karya fiksi dan apa saja unsur-unsur pembangun yang berada di dalamnya.
Karya fiksi (sastra) adalah karya hasil perpaduan antara perasaan dan pikiran (Suharianto, 2005). Wellek dan Warren (2009) mendefinisikan karya fiksi sebagai cerita atau latar yang bersumber dari imajinasi. Meskipun karya fiksi adalah cerita rekaan yang bersumber dari imajinasi penulis, ada pelajaran penting di dalamnya tentang cara menghadapi masalah dalam kehidupan nyata.
Misalnya saja cerita tentang “Timun Mas”, walaupun termasuk karya fiksi berjenis cerita rakyat, Timun Mas mengajarkan pembacanya untuk berusaha agar tidak menyerah ketika berada dalam kesulitan, meminta hanya kepada Tuhan, dan menepati janji.
Langkah-Langkah Mengulas Karya Fiksi
Setelah mengetahui pengertian karya fiksi beserta unsur-unsur pembentuknya, Sobat Pintar dapat melakukan penilaian terhadap karya tersebut secara lengkap dan tepat. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam mengulas atau menilai karya Fiksi
- Tentukan karya fiksi apa yang akan dinilai. Karya fiksi meliputi novel, cerpen, dongeng, roman, fabel, dan lain sebagainya.
- Lakukan pembacaan. Pembacaan yang dilakukan di sini bermanfaat untuk menganalisis unsur-unsur yang terdapat di dalamnya, seperti bagaimana ceritanya, siapa saja tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya.
- Identifikasi Penokohan. Cerita yang baik adalah cerita yang tokoh-tokohnya dipahami pembaca. Sobat dapat menilai penokohan dalam cerita dengan melakukan pengamatan terhadap data diri, latar belakang atau motif mengapa tokoh tersebut melakukan suatu perbuatan, dan bagaimana sifat-sifat tokoh.
- Identifikasi latar cerita. Latar cerita meliputi latar tempat dan latar waktu kejadian. Ketika Sobat membaca sebuah cerita fiksi, cermatilah penjelasan latarnya: disampaikan secara jelas atau tidak. Cerita yang tidak jelas latarnya akan menimbulkan kebingungan karena pembaca tidak tahu waktu dan tempat terjadinya cerita tersebut.
- Identifikasi tema dan amanat cerita. Identifikasi tema di sini adalah : Apakah Sobat dapat memahami maksud penulisnya dengan jelas? Apakah Sobat memahami pesan yang hendak disampaikan penulisnya? Untuk mendapatkan jawabannya, Sobat dapat menggunakan langkah-langkah mengenali tema yang sudah dipelajari sebelumnya.
- Identifikasi alur cerita. Alur cerita dapat dikenali dengan melihat bagian perkenalan, konflik, dan penyelesaian cerita. Ketika menilai sebuah karya, perhatikanlah jenis alur yang dipakai. Perhatikan pula rangkaian peristiwanya. Apakah rangkaian peristiwa yang dirancang penulis runtut atau justru seperti menggantung.
Kaidah Bahasa Karya Fiksi
Dalam sebuah cerita fiksi, kalian akan menemukan banyak kata. Kosakata tersebut tidak hanya memiliki satu makna. Beberapa kata mungkin mempunyai makna yang berlainan dengan makna sebenarnya atau bermakna kiasan. Sementara itu, beberapa kata bermakna semestinya. Dua jenis makna kata ini disebut dengan makna konotasi dan denotasi. Yuk, kita simak penjelasannya berikut!
Konotasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konotasi adalah kata yang mempunyai makna lain di baliknya atau sesuatu makna yang berkaitan dengan sebuah kata. Seorang penulis biasanya menggunakan kata-kata dengan makna konotasi agar kalimat-kalimat dalam cerita yang ditulisnya menjadi lebih menarik. Contoh kalimat yang mengandung makna konotasi adalah : “Pasangan suami istri itu sudah lama menantikan kehadiran buah hati” kata buah hati menunjukkan makna konotasi karena yang dimaksud adalah kehadiran seorang anak.
Denotasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, denotasi adalah makna kata atau kelompok kata yang berdasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa. Denotasi juga berarti makna kata-kata yang sebenarnya atau bukan makna kiasan.
Materi Bahasa Indonesia SMP - 8 Lainnya
footer_v3
Bersama Aku Pintar temukan jurusan kuliah yang tepat
sesuai minat dan bakatmu.
Aku Pintar memiliki visi membuat pendidikan merata, mudah dijangkau, dan terjangkau dengan Program Journey Pintar yang merupakan sebuah program persiapan lengkap bagi siswa SMA/SMK/sederajat yang ingin masuk ke perguruan tinggi impiannya.
Kontak Kami
Grand Slipi Tower Lt. 42
Jl. S. Parman Kav 22-24
Jakarta Barat
© 2024 Aku Pintar. All Rights Reserved