Kreativitas adalah salah satu kompetensi penting pada masa Revolusi Industri saat ini. Sayangnya, tak semua orang terlahir dengan tingkat kreativitas selangit. Padahal, kreativitas juga dapat membuat kita menjadi lebih produktif.

Mengisi waktu liburan dengan rebahan, bangkit sebentar, kemudian rebahan lagi? Barangkali kita hanya perlu menjadi lebih kreatif saja dalam menggunakan waktu luang. Lantas, bagaimana caranya agar kita dapat menjadi lebih kreatif?

1. Jangan Berkhayal Saja, Tapi Temukan Cara untuk Mewujudkannya

Berkhayal sih, boleh-boleh saja. Apalagi, mumpung liburan nih, Sobat. Tapi jangan hanya memanfaatkan banyak waktu luang dengan berkhayal. Don't stop there!

Saat mengkhayal, kita menggali ide-ide yang cemerlang – atau aneh. Dari sekian ide yang muncul, tentu ada satu dua yang dapat kita kerjakan. Misalnya, kita mengkhayalkan jajanan dengan citarasa unik yang dapat dinikmati saat hujan. Try to make it in the kitchen! Soal gagal atau tidak, itu belakangan.

2. Coba Sesuatu yang Biasa dengan Cara yang Berbeda

Apa tempat yang rutin Sobat kunjungi selain sekolah dan kampus? Sudah hafal betul rute yang biasa ditempuh untuk menuju tempat tersebut, bukan? Lain waktu cobalah untuk menempuh rute yang berbeda. Barangkali kita memang akan membutuhkan waktu tempuh yang lebih lama, tapi mengubah-ubah rute dapat memicu kita berpikir lebih kreatif.

Adalah teknik Six Hats, sebuah cara yang 'memaksa' kita untuk memiliki lebih dari dua sudut pandang. Red Hat membuat kita melihat situasi dengan emosi – tentang apa yang dirasakan. White Hat membuat kita melihat fakta yang ada secara obyektif. Yellow Hat memerlukan sikap positif kita dalam melihat solusi mana yang berpeluang lebih besar untuk berhasil.

Black Hat, sebaliknya, membuat kita mempertimbangkan sisi negatif dengan melihat solusi yang kira-kira berpotensi gagal. Blue Hat mengharuskan kita berpikir secara menyeluruh untuk menentukan solusi yang terbaik. Dan Green Hat melambangkan penjajakan solusi-solusi alternatif lain yang mungkin ada.

Dari kedua cara diatas, mana yang dapat membantu kita menjadi lebih kreatif? Entah dengan mengubah kebiasaan atau melakukan pendekatan permasalahan yang beragam, semuanya dapat kita coba untuk mengasah kreativitas.

3. Berdiskusi, Bertukar Pendapat atau Pikiran dengan Orang Lain

Bila teknik Six Hat dirasa masih terlalu kompleks untuk diterapkan sendiri, kita dapat bertukar pikiran dengan orang lain. Siapa tahu, barangkali masing-masing orang mampu mewakili masing-masing warna setiap topi diatas.

Dalam hal pencetusan ide-ide kreatif, dua kepala selalu lebih baik daripada satu. Dengan komunikasi yang baik, diskusi yang melibatkan banyak orang dapat menghasilkan ide-ide yang cemerlang. Harapannya, semakin banyak kepala yang terlibat, semakin banyak ide yang muncul dalam waktu yang lebih singkat – ketimbang memikirkannya seorang diri.

4. Banyak-Banyak Membaca, Baik pada Media Cetak Maupun Daring

Sobat Pintar suka membaca buku cerita misteri atau detektif? That's great! Saat membaca, otak kita dilatih untuk berimajinasi, berpikir, bahkan memecahkan masalah yang dituangkan didalam buku tersebut.

Tak perlu membatasi diri pada buku bergenre tertentu. Apapun yang dibaca, aktivitas otak kita tetap mengalami peningkatan, kok. Saat membaca, kita memproses dan mengolah kata yang dibaca oleh mata dan memasukkannya ke otak.

Lambat laun, semakin banyak yang kita baca, semakin cermat pula kita menyaring mana-mana yang bermanfaat, yang berkualitas, yang faktual, hingga mana-mana yang hoax. Alhasil, kita menjadi lebih kritis akan apa yang dibaca – bahkan boleh jadi, menentang isi bacaan dengan pendapat yang berseberangan.

Kreativitas tak hanya dibutuhkan oleh seniman atau pekerja seni. Apa yang membedakan seorang entrepreneur yang sukses dibanding yang lain? Kreativitas, Sobat!

Jadi, kreativitas dibutuhkan pada setiap bidang pekerjaan. Somehow, your creativity may lead to your success more than your intelligence does. Don't you think so?