4 Pelajaran Hidup dari Stan Lee
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Pelajaran Hidup dari Stan Lee, image via www.twincities.com
Tak asing dengan karakter Spider Man kan, Sobat? Si manusia laba-laba ini, bersama dengan karakter-karakter Marvel yang lain diciptakan oleh Stan Lee. Stanley Martin Lieber, nama lengkap sosok ini, adalah seorang kreator komik, penulis buku, dan produser film Amerika yang telah berpulang pada tahun 2018.
Kepergiannya merupakan kehilangan besar dalam industri kreatif. Bukan hanya karena karya-karyanya, tetapi juga karena sosoknya yang menginspirasi banyak orang. Misalnya, sederet pelajaran hidup berikut ini adalah peninggalan berharga yang dapat kita renungkan dari seorang Stan Lee.
Â
1. Tak Harus Menjadi Sempurna
Persaingan dengan DC Comics yang melahirkan Superman, si manusia super tanpa cela, mendorong Stan Lee dan rekan-rekannya menciptakan karakter yang berbeda. Spider Man, X-Men, Hulk, Black Widow, Black Panther, Daredevil, dan karakter-karakter ciptaannya yang lain memang memiliki kekuatan diatas rata-rata manusia.
Namun tak seperti Superman, karakter-karakter yang diciptakan Stan Lee adalah sosok yang memiliki sisi suram dalam hidupnya. Misalnya, Peter Parker si alter ego Spider Man, adalah sosok penyendiri dan tak punya rasa percaya diri, sebagaimana kita semua pernah mengalaminya.
Stan Lee sendiri pernah mengatakan bahwa dirinya sangat mirip dengan Peter Parker. Bila kita memandang Stan Lee sebagai sosok yang sukses, sebenarnya dibalik itu ada seorang laki-laki biasa yang hanya berusaha bekerja dan melakukan yang terbaik. No body's perfect. Bila orang lain tampak sempurna, barangkali hanya cara pandang kita saja.
2. Jangan Menyerah dengan Keadaan
Stan Lee dilahirkan pada masa great depression yang tengah melanda Amerika dan dunia. Life wasn't so easy back then. Pada usia 16 tahun, Stan Lee harus bekerja dan melakukan pekerjaan kasar yang jauh berbeda dari harapannya.
Keadaan kita saat ini secara umum masih lebih baik dibanding apa yang dihadapi Stan Lee pada masa itu. Jadi, bila kita menghadapi saat-saat sulit dikemudian hari, setelah jauh diatas usia 16 tahun, bukankah sudah semestinya bila kita pun tak mudah menyerah dengan keadaan?
Peter Parker juga berjuang untuk beradaptasi dan menerima perubahan hidupnya setelah digigit laba-laba. No, you don't have to get bitten by some strange spider whatsoever. It's not the point. Tapi kesanggupan Peter Parker untuk terus mencoba ketika harus jatuh berkali-kali saat berlatih menjadi Spiderman, sanggupkah kita melakukannya?
3. Terus Kejar Passion-mu
Terlepas dari masa kecilnya yang serba terbatas, Stan Lee memang memiliki minat besar pada membaca dan film. Bahkan, Stan Lee kecil sudah bercita-cita untuk menulis novel.
Meskipunpada masa awal bekerja ia tidak serta merta menulis komik, Stan Lee tetap menjalani pekerjaannya dengan tekun. Merasa yakin berada pada bidang yang tepat, Stan Lee rela pernah menjadi penulis berita kematian hingga hanya bertugas mengganti tinta di Timely Comics – yang kemudian menjadi Marvel.
Seiring berjalannya waktu, Stan Lee pun diminta mengisi teks komik Captain America, kemudian menjadi editor sementara, hingga menulis komiknya sendiri. It always takes time, Sobat. The day you plant the seed isn't the day you eat the fruit. Tapi karena kegigihan dan ketekunanan Stan Lee, hari ini kita mengenal karakter-karakter hebat yang inspiratif.
4. Abaikan Para Pencemooh
Ketika Stan Lee menunjukkan karakter Spider Man, bagaimana reaksi rekan-rekan kerjanya? "Tak ada yang suka laba-laba!" sanggah mereka tak sependapat. Tapi apa yang dilakukan Stan Lee?
He went on with his idea and created the magical character of Spider Man. When you really know what you do, go for it. Coba jelaskan bila ada orang yang bertanya, tapi abaikan bila mereka hanya mencemooh. What do haters do? They hate. Reacting to their hatred is unproductive.
Bagi Stan Lee, "You can only do your best work if you're doing what you want to do." Bukan berarti karena kita menyukainya maka jalan yang kita pilih itu otomatis menjadi mudah. "Life is never completely without challenges," kata Stan Lee.
Selain keempat life lessons diatas, adakah yang berkesan dari seorang Stan Lee bagi Sobat Pintar? Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Maka, kita pun mengenang Stan Lee lewat karya-karyanya yang luar biasa.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog