5 Cara Baru Menyambut Tahun Baru
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Cara Baru Menyambut Tahun Baru, image credit Unsplash
Kita akan bertemu dengan hari baru pada tahun 2022. Bagaimana dengan hari-hari yang telah kita lalui sepanjang 2021, Sobat? Hal-hal baik apa saja yang telah kita terima dan jalani? Bila direnungkan, sudahkah kita benar-benar mensyukuri hal-hal baik sepanjang tahun ini?
Setting new year resolutions is great, but reflecting to what we've learned along the year is necessary. Bukan hal-hal baik saja ya, Sobat. Tetapi dari hal-hal yang bagi kita kurang menyenangkan sekalipun, pasti ada hikmah yang bisa kita pelajari. Nah, bukankah kita patut mensyukurinya?
Secara psikologis, semakin kita mampu bersyukur maka semakin mudah kita merasa bahagia. Dengan bersyukur, kita merasa lebih positif, menerima dan menikmati setiap pengalaman hidup, bahkan menjadi lebih sehat! Ingin menyambut tahun depan dengan lebih optimis? Kita bisa mengungkapkan rasa syukur dengan cara-cara berikut ini, Sobat.
Â
Photo by Zane Lee on Unsplash
Let's say, you have a younger brother or sister. Pernah memberi sebuah hadiah kepada adik, Sobat? Misalnya, Sobat Pintar membelikan adik sebuah mug lucu. Mug tersebut memang diterima dengan riang dan digunakan, tapi kesannya kurang terawat – dengan tak segera dicuci setelah dipakai, bahkan sampai retak atau pecah. How would you feel, Sobat?
Kita dapat dengan mudah merasa sedih atau kecewa ketika pemberian yang dipikirkan dan dipilih sepenuh hati tidak dirawat. Sebaliknya, kita tak segan memberi lebih banyak dan lebih besar lagi bila hadiah sebelumnya tampak dirawat dan disayangi.
Begitulah analoginya, Sobat. Sudahkah kita memperhatikan, merawat, dan menyayangi segala yang ada pada kita saat ini? Mulai dari keluarga, teman-teman, atau benda-benda tertentu, perilaku kitalah yang menunjukkan rasa syukur kita tersebut.
Photo by Artem Beliaikin on Pexels
Apa yang Sobat rasakan ketika demam pilek? Ya, kegiatan apapun yang biasa kita kerjakan menjadi terhambat karena pening, badan sakit, dan berbagai ketidaknyamanan lain. Kalau sudah begitu, bagaimana rasanya? Sempatkah terpikir betapa kesehatan itu ternyata penting?
Sebenarnya tak perlu menunggu sakit untuk menyadari betapa pentingnya kesehatan. Mumpung masih sehat, kita bisa merawatnya dengan memilih makanan-makanan sehat untuk dikonsumsi. Olahraga yang teratur juga penting agar kita tetap sehat.
Sehat tak hanya fisik, tapi juga mental, Sobat. Beribadah dan mendekatkan diri dengan Tuhan dapat membantu menjaga keadaan mental. Dan bila dirasa memerlukan bantuan profesional, gunakan akses yang ada – misalnya dengan membuat jadwal konseling melalui aplikasi Aku Pintar.
Photo by sasint on Pixabay
Tak semua orang dilahirkan di dalam keluarga yang hangat dan harmonis. Bila memiliki keluarga yang selalu penuh kasih dan dukungan, harus banyak-banyak bersyukur, Sobat! Bagaimana caranya?
Masih tak jauh beda, rawatlah hubungan kalian. Mudah saja, misalnya dengan bersikap baik dan hormat pada orang tua, sayang pada adik kakak. Jangan segan menjadikan mereka prioritas dengan selalu meluangkan waktu bagi mereka.
Bagaimanapun keadaan keluarga, kita akan selalu menemukan seribu satu cara untuk mensyukurinya. It's a lifelong relationship, isn't it?
Photo by @thiszun on Pexels
Kita memang tak punya banyak pilihan tentang keadaan keluarga. Tapi kita bisa memilih dengan siapa kita ingin berteman, Sobat! Bahkan dengan sahabat, hubungan kalian bisa sampai menyerupai hubungan keluarga. Tak jarang, sahabatlah yang mengiringi langkah kita melalui masa-masa buruk dan kelam.
Sahabat-sahabat yang penuh dukungan dan membuat kita terus berkembang menjadi lebih baik adalah orang-orang yang berharga dalam hidup. Jagalah mereka dengan tidak membicarakan hal buruk dibelakangnya, misalnya. Sayangi mereka dengan tulus karena mereka benar-benar bisa menjadi keluarga kita.
Photo by kaboompics on Pixabay
Seberapa sering Sobat Pintar merasa kehabisan waktu untuk mengerjakan sesuatu? Belum juga satu esai selesai, kita sudah ditunggu oleh daftar tugas yang harus diselesaikan. Belum lagi praktikum yang sekarang dijalani selesai, deretan jadwal praktikum berikutnya sudah menunggu.
Time fleets. Rasanya baru kemarin kita masih berseragam sekolah merah putih, tapi beberapa bulan lagi kita sudah menghadapi ujian seleksi masuk PTN. Sebegitu cepatnya waktu berlalu, lantas apa yang sudah kita kerjakan, apa yang sudah kita capai, dan bagaimana kita sudah berkembang sebagai seorang pribadi?
Maka saat kita memiliki sekejap waktu luang, manfaatkan dengan baik, Sobat. It won't come twice! Khususnya waktu liburan sekarang ini, gunakan dengan bijak misalnya dengan belajar skill baru, memulai usaha, atau melakukan hal-hal yang disukai. Do something and be active!
Berdiam diri selama liburan memang terasa menyenangkan. Apalagi bila selama ini kita terlalu lelah dengan aktivitas sehari-hari di sekolah atau kampus. Tapi biasanya ketika tidak mengerjakan banyak hal, kita akan mulai fokus pada berbagai hal yang negatif – entah tentang hidup secara keseluruhan atau tentang diri sendiri.
Mengeluh adalah salah satu kebiasaan negatif yang dapat mengikis rasa syukur kita. Life isn't always sunshine and butterflies, indeed. Tapi dengan berhenti mengeluh, bukankah kita bisa menyongsong tahun 2022 dengan lebih optimis?
ArtikelTerkaitV3
Cesium-137: Si "Siluman" Radioaktif yang Bisa Jadi Inspirasi
Sobat Pintar, pernah dengar tentang Cesium-137? Zat radioaktif ini mungkin terdengar menyeramkan, tapi tahukah kamu bahwa di balik bahayanya, ada peluang besar untuk berkarier di bidang sains dan teknologi? Yuk, kupas tuntas tentang Cesium-137 dan bagaima...
Baca Selengkapnya
Mengenal Ragam Profesi HR dan Peta Karirnya: Dari Spesialis
Human Resources (HR) atau Sumber Daya Manusia telah berevolusi dari fungsi administratif menjadi strategic business partner yang vital. Profesi di bidang ini menawarkan ragam spesialisasi dan jenjang karir yang jelas bagi mereka yang tertarik mengelola da...
Kelapa Sawit vs Kelapa Biasa: Asal Nama, Perbedaan, dan Tant
Asal Muasal Nama "Kelapa Sawit" Nama "kelapa sawit" berasal dari dua kata: "kelapa" dan "sawit". Kata "kelapa" digunakan karena buahnya menghasilkan minyak, mirip dengan kelapa biasa yang juga menghasilkan minyak (minyak kelapa). Sementara "sawit" diduga...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog