5 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri untuk Pelajar
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
cara berdamai dengan diri sendiri, Photo by Sammy Wong on Unsplash
Berdamai dengan hati dan pikiran kita sendiri mungkin merupakan sebuah konsep yang masih belum sepenuhnya familier. Kata 'berdamai' biasanya kita sandingkan dengan 'bertengkar' atau 'bermusuhan.' Misalnya, setelah kita bertengkar dengan kakak atau adik, biasanya kita akan berdamai – entah karena dipaksa Mamah, dengan suka rela, atau demi mendapatkan sepotong chocolate bar.
Lantas, apa yang dimaksud dengan berdamai dengan diri sendiri, dengan hati dan pikiran kita? Bagaimana cara kita berdamai dengan diri kita sendiri? Apakah cara berdamai dengan diri sendiri itu berarti dengan bersalaman antara tangan kanan dan kiri?
Â
Photo by Aleksandr Ledogorov on Unsplash
Berapa biji jerawat yang kamu temukan saat melihat cermin dan bersiap berangkat ke sekolah tadi pagi, Sobat Pintar? Merasa enggak happy dengan jerawat yang tiba-tiba nongol di jidat itu wajar, loh. Namun beda ceritanya kalau kamu terus-terusan mikirin itu jerawat sepanjang hari sampai suasana hatimu jadi berantakan. Pada awalnya mungkin kamu sekadar membatin bestie-mu, "Kok, kulit wajahnya bisa glowing begitu," tetapi lama-kelamaan kamu jadi nggak suka sama kulit wajahmu sendiri, bahkan pada dirimu sendiri. Hati-hati, boleh jadi di taraf ini kamu sudah 'memusuhi' dirimu sendiri.
Bukan hanya jerawat. Kita bisa memusuhi diri sendiri dalam banyak hal lain, seperti warna kulit, tinggi badan, berat badan, hingga hal-hal yang tak tampak oleh mata seperti masa lalu maupun luka psikologis. Sebaliknya, ketika kita dapat menerima semua hal tentang diri kita, apa adanya, baik buruknya, yang tampak oleh mata maupun yang tidak, saat itulah kita dapat berdamai dengan diri sendiri. Terus bagaimana cara agar bisa menerima diri apa adanya seperti itu?
Photo by Maii Fallara on Unsplash
Menerima diri sendiri, berdamai dengan hati dan pikiran sendiri, memang kedengarannya sederhana. Padahal sebenarnya enggak sesederhana itu, Sobat, apalagi buat pelajar. Kita butuh waktu untuk menyadari dan memproses berbagai perasaan yang muncul.
Bahkan selama berusaha dan belajar berdamai dengan diri sendiri ini pun, kita butuh penerimaan atas kemampuan diri kita. Sebagian kita mungkin melalui proses belajar itu dengan lebih cepat, sebagian lagi mungkin butuh waktu lebih lama. Yang manapun jalur yang kamu tempuh, berikut beberapa cara berdamai dengan keadaan yang bisa kamu coba.
Kembali pada contoh di atas. Saat menyadari ada sebuah jerawat muncul di jidat, berarti kamu melihat sebuah fakta. Adalah hal yang sepenuhnya berbeda ketika kamu masih memikirkan jerawat tersebut saat ujian berlangsung. Perhatikan, apakah kamu menjadi sedih, kecewa, atau bahkan marah akibat apa yang kamu pikirkan itu. Latih diri untuk sesegera mungkin menyadari pikiran dan perasaan negatif yang muncul. Cara agar bisa menerima diri apa adanya dengan cepat adalah segera mengalihkan fokus pada hal-hal positif setiap kali kamu mulai mengeluhkan ini itu tentang dirimu.
Agar kamu lebih fokus pada hal-hal positif diri sendiri, cobalah untuk mulai memupuk sisi-sisi positif itu. Kerjakan kegiatan-kegiatan yang kamu sukai dan membuatmu merasa nyaman, misalnya. Entah itu olahraga, berkebun, belajar melukis, atau sesekali bermain game dan menonton film. Kegiatan produktif dan bersantai yang seimbang dapat membuatmu merasa lebih baik, sehingga dapat berdamai dengan hati dan pikiran dengan lebih mudah.
Mungkin tahun lalu kamu masih belum rela membagi chocolate bar-mu dengan adik, tetapi kemarin kamu sudah memberinya 1/3 chocolate bar itu tanpa diminta. Contoh lain, mungkin kamu sudah mulai sedikit memaafkan adik kelas yang telah ngegocek gebetanmu, tanpa diminta juga. Sekecil atau seremeh apapun kemajuan positif yang telah berhasil kamu capai, tetap saja itu adalah sebuah kemajuan. Jangan anggap remeh, terutama bila langkah ini bisa menjadi salah satu cara berdamai dengan masa lalu yang selama ini cukup mengganggu.
Setiap kita pasti punya sesuatu yang disesali di masa lalu, entah kecil atau besar. Itu bagus, Sobat, karena berarti kita belajar dan menyadari kesalahan kemudian memperbaikinya. Sayangnya, tak semua orang memberi kita kesempatan kedua. Maka, diri kita sendirilah yang harus menciptakan kesempatan itu – bahkan dengan berganti circle, bila perlu. Ingat ga, Selena Gomez pernah bilang, "You are who you surround yourself with." Kalau orang-orang di sekelilingmu cuma mencela, gimana kamu bisa mulai menerima dan menghargai dirimu apa adanya?
Sekali lagi, sebagian kita mungkin butuh waktu untuk belajar berdamai dengan diri sendiri dengan lebih cepat, sebagian lagi mungkin butuh waktu lebih lama. Seseorang mungkin berhasil menerapkan satu cara mudah berdamai dengan diri sendiri, tetapi cara yang sama mungkin tak berhasil diterapkan oleh orang lain. Enggak apa-apa, Sobat Pintar. Setiap kita memang berbeda, kok, dan itu boleh-boleh saja.
Agar dapat berdamai dengan hati dan pikiran, terkadang kita memang harus melalui proses yang tak mudah dan singkat. Tak sedikit pula yang membutuhkan bantuan konselor atau psikolog, terutama di masa-masa awal memulainya. Bila kamu merasa membutuhkan bantuan profesional juga, jangan ragu untuk mengikuti Konseling di Aku Pintar. Di sini kamu bisa mengikuti berbagai program konseling yang sesuai dengan kebutuhanmu. Kamu juga bebas memilih untuk melakukan konseling melalui chat atau video call.
Nah, sekarang kamu sudah tahu bagaimana cara berdamai dengan diri sendiri kan, Sobat Pintar? Yakinlah, di ujung perjalananmu nanti, kamu akan menyukai versi dirimu yang lebih bersyukur dan percaya diri.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog