5 Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Memberikan Tugas ke Murid
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh SHVETS production dari Pexels
Pemberian tugas pada siswa adalah salah satu bentuk dari pendidikan dan pengajaran kepada siswa. Memberikan tugas sekolah atau pun pekerjaan rumah (PR) pada siswa memiliki tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa Tidak hanya di sekolah namun juga saat berada di rumah. Bahkan beberapa guru meyakini pemberian tugas pada siswa merupakan cara efektif untuk mengukur perkembangan belajar siswa.
Selain tujuan akademis seperti disebutkan di atas, pemberian tugas juga dapat melatih siswa menjadi lebih disiplin dalam belajar dan juga menjadi lebih mandiri. Pertanyaannya adalah apakah tugas-tugas yang Guru Pintar berikan benar-benar memberikan dampak positif untuk siswa? Terlebih di saat pandemi seperti sekarang ini. Apakah Guru Pintar sudah mengevaluasi pemberian tugas selama masa pandemi benar-benar memberikan hasil seperti yang diharapkan? Jangan sampai banyak siswa yang mengeluhkan terlalu banyaknya tugas sekolah sehingga tidak dapat meluangkan waktu belajar dan juga bermain. Hal ini dapat berakibat tidak baik karena berpotensi menambah tekanan dan kelelahan fisik pada siswa sehingga menurunkan imunitasnya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat memberikan tugas kepada siswa, Guru Pintar harus memikirkan dengan baik teknik memberikan tugas ke siswa. Berikut ini adalah 5 hal yang harus Guru Pintar pertimbangkan supaya pemberian tugas berdampak positif bagi siswa dan dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran.
Foto oleh Zen Chung dari Pexels
Pemberian tugas siswa di rumah atau tugas mandiri siswa di rumah harus selalu dititikberatkan pada siswa yang bersangkutan. Hal pertama yang harus dipertimbangkan sebelum memberikan tugas kepada siswa adalah kemampuan dan perkembangan belajar siswa. Selain itu, faktor penunjang seperti kondisi fisik, ketersediaan alat/bahan yang dibutuhkan, dan juga referensi yang dibutuhkan saat penyelesaian tugas menjadi hal yang tak kalah penting untuk dijadikan acuan.
Menyadari apa yang benar-benar siswa butuhkan dan kendala yang mungkin dihadapi adalah wujud dari empati. Dengan demikian, Guru Pintar dapat merancang tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuan siswa sekaligus tepat sasaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Selain itu, tugas yang dirancang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa akan mengurangi beban siswa saat mengerjakan tugas terutama beban secara psikologis.
Foto oleh Julia M Cameron dari Pexels
Tugas di sekolah maupun di rumah hendak tidak justru membuat siswa merasa kesulitan. Guru Pintar harus mengukur proporsi tugas yang diberikan, seperti bentuk tugas dan lama waktu penyelesaian. Misalnya siswa harus membuat proyek yang harus dipresentasikan. Sedangkan hal tersebut membutuhkan untuk observasi, eksperimen, mencari sumber informasi, analisis, dan lain sebagainya. Kemudian Guru Pintar hanya memberi waktu yang sangat singkat. Tentu saja ini tidak masuk akal. Karena siswa juga harus mengerjakan tugas tersebut dengan baik, bukan asal jadi saja.
Guru Pintar harus selalu mengingat apa tujuan pemberian tugas kepada siswa yaitu untuk memotivasi belajar siswa, bukan untuk membebani mereka. Pemberian tugas yang tidak proporsional dapat menurunkan semangat belajar siswa. Jika hal itu terjadi, apakah tujuan pendidikan dan pembelajaran akan tercapai dengan maksimal?
Foto oleh Artem Podrez dari Pexels
Tugas peserta didik atau siswa bukan sekedar rutinitas atau persyaratan saja. Dengan tujuan untuk memotivasi dan meningkatkan semangat belajar siswa, tugas hendaknya dirancang secara matang. Jangan sampai memberikan tugas dalam bentuk yang sama sepanjang waktu alias monoton. Bentuk tugas yang bervariasi atau bahkan disesuaikan dengan hobi/kegemaran siswa justru dapat membuat siswa antusias mengerjakan tugas sekaligus merasa tertantang untuk melakukan yang terbaik.
Tugas yang monoton misalnya memberikan tugas merangkum atau latihan soal secara terus menerus sepanjang tahun ajaran. Variasi bentuk tugas dapat berupa tugas presentasi, wawancara, membuat video, dan masih banyak lagi bentuk-bentuk tugas yang dapat menarik minat belajar siswa.
Supaya tujuan pemberian tugas kepada siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan, Guru Pintar harus memastikan semua siswa sudah memahami apa yang harus mereka lakukan. Tidak jarang banyak siswa yang gagal mengerjakan tugasnya karena tidak memahami atau kesulitan memahami tugas yang diberikan oleh Guru Pintar. Agar hal ini tidak terjadi, Guru Pintar harus memberikan instruksi yang jelas sebelum memberikan tugas. Jika diperlukan, Guru Pintar dapat memberikan siswa kesempatan untuk bertanya atau berkonsultasi jika siswa belum memahami tugasnya.
Bentuk instruksi jangan hanya diberikan secara lisan. Akan lebih baik jika disampaikan tertulis atau meminta siswa menulis di buku tugas siswa sehingga tidak akan lupa. Instruksi tugas tertulis juga memudahkan orang tua saat mendampingi putra-putrinya saat belajar.
Foto oleh Bich Tran dari Pexels
Tips memberikan tugas yang efektif lainnya adalah menyesuaikan tugas dengan kalender pendidikan. Saat mendekati masa-masa ujian, sebaiknya Guru Pintar jangan memberikan tugas terlalu banyak. Kenapa? Tentu saja karena hal ini akan sangat beban untuk siswa. Siswa juga membutuhkan waktu untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian sehingga jika mereka sibuk dengan tumpukan tugasnya, ada dua kemungkinan yang terjadi.
Pertama mereka tidak akan menyelesaikan tugas dengan maksimal sehingga hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Kemungkinan kedua adalah siswa kan merasa sangat kelelahan sehingga gagal menyelesaikan tugas dan juga ujiannya. Guru Pintar tidak ingin hal ini terjadi pada siswa bukan?
Ingat ya, Guru Pintar. Yang penting adalah bukan seberapa banyak atau sulit tugas yang diberikan, tetapi seberapa efektif tugas yang diberikan sehingga membawa dampak yang positif bagi siswa.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog