Setelah menjamurnya pendirian perusahaan rintisan alias start up di seluruh dunia pada satu dekade terakhir, tahun ini banyak start up yang melakukan pemangkasan karyawan. Bahkan sebagian start up harus menutup operasional usahanya dengan berbagai alasan, salah satunya karena gagal mendapatkan investor baru untuk menutupi biaya operasional. Jika ingin bertahan, start up harus tetap agile meskipun harus melakukan perubahan lini bisnis. Lalu, apa itu agile, Sobat Pintar?

Agile adalah Kemampuan yang Sangat Dibutuhkan

Photo by Eden Constantino on Unsplash

Menurut kamus Oxford, agile adalah kemampuan untuk bergerak dengan cepat dan mudah. Pada arti yang lain, agile artinya kemampuan untuk berpikir dengan cara yang cepat dan cerdas. Agile biasanya digunakan untuk menggambarkan cara bekerja yang dapat diubah sesuai kebutuhan, baik itu waktu, tempat kerja, maupun peran yang dijalankan. Fokusnya lebih mengarah pada tujuan yang ingin dicapai, bukan metode yang tepat digunakan.

Meskipun istilah agile dipopulerkan oleh perusahaan start up, kemampuan ini bisa diterapkan oleh siapa saja di bidang apa pun. Kemampuan seseorang untuk bisa agile akan bermanfaat bagi dirinya sendiri lantaran dapat cepat menyesuaikan dengan keadaan. Dengan meningkatkan kemampuan agile, kita akan menjadi lebih efektif dan efisien dalam bertindak, terutama jika sedang bekerja sama dalam tim.

Mengutip Atlassian.com, kemampuan agile sangat cocok diterapkan dalam proyek kolaboratif. Komunikasi terbuka, kolaborasi, adaptasi, dan kepercayaan di antara anggota tim adalah inti dari agile ini. Meskipun pemimpin proyek atau pemilik produk biasanya memprioritaskan pekerjaan yang akan disampaikan, anggota tim dapat memutuskan bagaimana pekerjaan akan diselesaikan, mengatur diri sendiri seputar tugas dan penugasan secara terperinci.

Cara Mengasah Kemampuan Agile

Photo by Parabol | The Agile Meeting Toolbox on Unsplash

Agile tidak ditentukan oleh serangkaian seremoni atau teknik pengembangan tertentu. Akan tetapi, agile adalah teknik yang menunjukkan komitmen terhadap siklus yang ketat dan peningkatan berkelanjutan. Itu sebabnya, agile sangat diperlukan dalam membangun start up yang biasanya memiliki rangkaian pekerjaan padat tetapi dengan kuantitas sumber daya manusia sedikit. Para pekerja start up harus bisa dengan cepat menyelesaikan satu pekerjaan dan menyesuaikan diri dengan pekerjaan selanjutnya yang bisa sama sekali berbeda.

Nah, dalam aktivitas sehari-hari, kamu bisa mengasah kemampuan agile ini dengan beberapa kegiatan proyek, Sobat. Ketika ada tugas kelompok di sekolah, misalnya, kamu bisa memilih kelompok yang berbeda pada mata pelajaran yang berbeda juga. Kamu juga harus mencoba semua peran di setiap kelompok tersebut.

Saat kuliah, pengalaman kerja kelompok di sekolah juga bisa diterapkan. Namun sebagai mahasiswa, pengimplementasian peran dalam kelompok tentu lebih kompleks dan lebih mendalam lagi pada setiap proyek mata kuliah. Di masa kuliah kamu juga bisa mengikuti beberapa aktivitas pada beberapa organisasi kemahasiswaan, baik secara paralel maupun bergantian setiap tahunnya.

Agile Membantumu Bersaing di Dunia Kerja

Photo by Parabol | The Agile Meeting Toolbox on Unsplash

Jika sudah terbiasa untuk menjadi agile saat sekolah atau kuliah, kamu akan lebih mudah mengimplementasikannya ketika menangani proyek pekerjaan yang sesungguhnya. Pada akhirnya, kamu akan menjadi orang yang bisa diandalkan di bidang pekerjaan apa pun. Karena cukup fleksibel dan memiliki kemampuan yang beragam, kamu bisa menjadi talent yang dicari oleh banyak perusahaan. Karena itulah, agile menjadi kemampuan mutlak yang harus dimiliki oleh anak muda di era persaingan yang ketat saat ini.

Nah, tertarik untuk punya kemampuan agile, Sobat Pintar? Bukan cuma agile, kamu juga bisa mempelajari kemampuan-kemampuan keren lainnya di website MNP lho! Yuk jelajahi atau nantikan artikel selanjutnya di menu Feature dan News yaa!