Cara Guru Agar Tidak Tampak Pilih Kasih Kepada Siswa
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Max Fischer dari Pexels
Salah satu karakter seorang guru adalah dapat bersikap adil kepada seluruh siswanya. Menjadi guru yang baik artinya harus dapat membuat siswa merasa aman dan nyaman berada di dekatnya. Ramah, sabar, dan mengayomi juga merupakan sifat-sifat yang harus dimiliki guru. Semua siswa memiliki hak yang sama di sekolah apapun latar belakang keluarga dan prestasi yang diraihnya. Tidak ada satu siswa pun yang suka kepada guru pilih kasih. Oleh karena itu Guru Pintar, jangan sampai melakukan tindakan yg dapat dinilai pilih kasih kepada beberapa siswa.
Foto oleh Arthur Krijgsman dari Pexels
Terkadang seorang guru tidak pernah ada niat untuk membeda-bedakan siswa-siswa yang diajar di sekolah. Namun sering kali kebiasaan dalam gaya mengajarnya di dalam kelas atau di luar kelas dapat dinilai sebagai sikap pilih kasih oleh siswa. Berikut ini kebiasaan-kebiasaan guru mengajar yang dianggap sebagai tindakan pilih kasih:
1. Dalam proses pembelajaran di kelas, Guru Pintar selalu memeriksa ke meja siswa yang itu-itu saja. Biasanya siswa yang sering mendapat “kunjungan” adalah siswa yang pintar. Atau sebaliknya, saat mengajar Guru Pintar selalu menyebut nama siswa yang kurang mengerti secara terus menerus. Misalnya “Dodi sudah paham?” Kebiasaan seperti ini dapat membuat siswa-siswa lainnya merasa iri, lho.
2. Saat menjelaskan pelajaran, Guru Pintar pasti sering membuat contoh dengan menyebutkan nama-nama siswa. Tanpa disadari, yang terjadi adalah Guru Pintar sering menyebutkan nama-nama siswa yang dikenal saja sebagai contoh. Siswa yang jarang disebut oleh Guru Pintar, mungkin saja akan merasa terabaikan.
3. Saat penyerahan raport, biasanya orang tua akan memberikan bingkisan untuk guru. Nah, siapa yang membawa bingkisan paling berharga atau paling mahal pasti akan menjadi perhatian. Karena merasa berterima kasih, terkadang sikap yang ditunjukkan kepada siswa yang orang tuanya membawa bingkisan dapat berubah. Hati-hati menjaga hati ya, Guru Pintar
4. Lebih perhatian pada siswa yang orang tuanya memiliki latar belakang tertentu. Di dalam satu sekolah biasanya orang tua siswa memiliki beragam profesi. Ada anak pengusaha, artis, pejabat, lain sebagainya. Ada kecenderungan guru lebih perhatian misalnya kepada anak pejabat atau artis. Jika sampai hal ini terjadi, tidak heran jika siswa lain akan merasa cemburu.
5. Guru Pintar biasanya akrab dengan siswa yang duduk di kursi paling depan dibanding kursi yang belakang. Siswa yang duduk paling depan biasanya lebih mudah dikenali dan mendapatkan kesempatan lebih banyak untuk berkomunikasi dengan Guru Pintar. Sedangkan siswa lain yang duduk jauh dari meja guru mendapatkan kesempatan yang langka untuk dapat berinteraksi dengan guru.
Pekerjaan seorang guru adalah pekerjaan yang amat mulia. Jangan sampai penilaian siswa yang menganggap guru pilih kasih dapat mengurangi rasa kasih sayang siswa terhadap gurunya. Untuk meminimalisir hal tersebut, ada baiknya Guru Pintar melakukan hal-hal berikut ini.
Foto oleh Yan Krukov dari Pexels
Berempati kepada seluruh siswa sangat penting supaya Guru Pintar tidak dinilai pilih kasih ke siswa tertentu. Empati membuat guru mengetahui karakter siswa, kebutuhan yang dimiliki siswa, dan juga kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa. Dengan demikian, Guru Pintar dapat mengenali semua siswa. Untuk dapat mengenali karakter siswa dapat dilakukan dengan melakukan observasi dan juga mengajak siswa mengobrol santai. Terkadang guru juga harus dapat memposisikan diri sebagai teman siswa, ya.
Menjadi seorang guru memang harus menjaga image dan juga wibawa di depan siswa. Namun hal ini bukan berarti Guru Pintar harus bersikap dingin dan kaku. Dengan gaya komunikasi yang baik, siswa tetap dapat menilai bahwa Guru Pintar adalah guru yang baik dan layak dihormati. Jangan sampai untuk menjaga image, Guru Pintar hanya berbicara kepada ketua kelas saja atau siswa yang pintar saja.
Semua siswa memiliki hak dan kewajiban yang sama. Siswa pintar yang selalu mendapatkan prestasi belajar dan siswa yang mungkin kurang secara akademis juga pasti menginginkan diperhatikan oleh gurunya. Bersikap adil maksudnya menempatkan sesuatu sesuai dengan porsinya. Tidak berlebihan adalah kunci supaya semua siswa merasa diayomi.
Nah, sekarang coba Guru Pintar lakukan tiga cara di atas supaya tidak dianggap pilih kasih kepada siswa tertentu. Jika semua siswa merasa diperhatikan, mereka akan belajar dengan tenang, aman, dan nyaman. Selamat mencoba, Guru Pintar!
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog