Cari Tahu Yuk! Sistem Zonasi Sekolah dan Tiga Jalur Lain PPDB 2020
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Sistem Zonasi Sekolah, image credit Pixabay
Mendekati pergantian tahun ajaran baru, dikusi tentang sistem zonasi sekolah menjadi perbincangan di ruang keluarga saat kita masih harus tetap berada di rumah seperti sekarang ini. Bagaimana di rumahmu, Sobat? Apakah Sobat Pintar atau adik yang akan masuk SMA/ SMK pada tahun ajaran 2020/2021 ini?
Nah, agar tetap update dan tak tertinggal dalam diskusi keluarga, ayo cari tahu lebih banyak tentang sistem zonasi sekolah. Apalagi, kalau Sobat sendiri yang akan masuk sekolah baru pada bulan Juli nanti!
Pada dasarnya, sistem zonasi sekolah adalah salah satu jalur penerimaan siswa baru berdasarkan pada zona tempat tinggalnya. Terlepas dari pengertian zonasi sekolah yang ada, sistem ini ditujukan agar kita mendaftar sekolah lanjutan sesuai dengan lokasi tempat tinggal.
Sistem zonasi sekolah berusaha memeratakan kualitas pendidikan, sehingga tak ada lagi sekolah favorit atau unggulan. Sistem ini juga memungkinkan kita untuk belajar di sekolah terdekat dengan keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggal.
Okay, jadi sistem zonasi sekolah mengharuskan kita untuk mendaftar pada sekolah lanjutan terdekat. Tapi bila ada dua sekolah terdekat dengan rumah, misalnya, lantas di sekolah yang mana seharusnya kita mendaftar?
Jarak zonasi sekolah, khususnya SMP dan SMA/ SMK, mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh masing-masing pemerintah daerah. Di pemerintah Kota Surabaya, misalnya, jarak zonasi sekolah 2020 dihitung berdasarkan pada titik rumah ke sekolah – setelah menggunakan titik RT pada tahun sebelumnya.
Selain titik rumah, wilayah zonasi juga dapat ditentukan dari domisili. Jika Sobat Pintar nanti mendaftar sekolah, Kartu Keluarga (KK) akan diperiksa. KK yang diterbitkan minimal satu tahun sebelum pendaftaran dianggap valid dan dapat digunakan untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolah yang dituju.
Sesuai himbauan Mendikbud, ketentuan terkait PPDB menjadi kewenangan pemerintah daerah masing-masing. Di Bali, misalnya, KK dapat digantikan dengan surat keterangan domisili oleh RT/ RW dan dilegalisir oleh lurah/ kepala desa. Surat keterangan yang dimaksud menyebutkan bahwa kita sudah berdomisili atau tinggal di wilayah tersebut minimal selama satu tahun.
Ketentuan sistem zonasi sekolah membuat kita harus mendaftar di sekolah terdekat dari rumah. Namun jika disebabkan oleh satu dan lain hal, PPDB juga dapat diikuti melalui tiga jalur lain.
Pertama, jalur afirmasi (15%) ditujukan bagi peserta didik yang kurang mampu secara ekonomi. Sobat Pintar yang mengikuti PPDB pada jalur ini harus berdomisili di dalam wilayah zonasi sekolah. Pula, tunjukkan Kartu Indonesia Pintar-mu saat PPDB.
Kedua, jalur pindahan (5%) bagi peserta didik yang orang tuanya harus pindah domisili karena pindah tugas. Bila menggunakan jalur PPDB ini, Sobat Pintar harus menunjukkan surat keterangan dari tempat kerja orang tua.
Dan terakhir, jalur prestasi (30%) bagi Sobat Pintar yang memiliki prestasi diatas rata-rata dan ingin mengikuti PPDB di sekolah tertentu sesuai pilihanmu. Karena nilai Ujian Nasional tidak menjadi penentu kelulusan, prestasimu dapat dipertimbangkan dari penghargaan yang pernah diperoleh, perlombaan yang pernah diikuti, piagam, nilai rapor, dan lain-lain.
Telah disebutkan diatas, sistem zonasi sekolah memungkinkan kita untuk belajar di tempat terdekat dengan keluarga dan masyarakat sekitar. Dengan begitu, kita pun tak membuang waktu dengan perjalanan pulang pergi sekolah yang melelahkan karena terlalu jauh dari rumah.
Total kuota sistem zonasi sekolah pada PPDB 2020 adalah 70% (termasuk jalur afirmasi dan pindahan). It's a large proportion, isn't it? Jadi, kenapa tak kita manfaatkan saja sistem zonasi sekolah yang ada saat ini? Berangkat sekolah tak lagi buru-buru, Sobat!
ArtikelTerkaitV3
Penyelamat Tanpa Sorak: Mengenal Lebih Dekat Profesi Pemadam
Sobat Pintar, kalau ditanya cita-cita, pasti banyak yang menjawab dokter, polisi, atau pilot. Tapi pernah nggak sih kepikiran jadi firefighter atau pemadam kebakaran? Profesi ini sering banget dibandingin sama polisi karena sama-sama berjasa buat masyarak...
Baca Selengkapnya
Mitos vs Fakta Jurusan Manajemen: Jangan Tertipu Sebelum Kam
Hai, Sobat Pintar! Kamu tertarik masuk Jurusan Manajemen tapi masih ragu karena banyak anggapan yang simpang siur? Tenang, kali ini kita akan kupas tuntas mitos dan fakta seputar jurusan ini. Simak baik-baik ya! Mitos 1: "Lulusan Manajemen Hanya Jadi Bos...
Mitos & Fakta Jurusan Hukum: Benarkah Hanya untuk Calon Peng
Sobat Pintar, pernah dengar anggapan bahwa Jurusan Hukum hanya cocok untuk mereka yang suka berdebat atau ingin jadi pengacara? Atau mungkin kamu berpikir bahwa lulusan Hukum pasti akan jadi hakim atau jaksa? Nah, sebelum kamu terjebak dalam mitos-mitos i...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog