Contoh Cerita Fabel Terbaru 2022
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Stergo on Pixabay
Sobat Pintar, kapan terakhir kali kalian membaca dongeng? Dongeng apa yang dibaca? Tahukah sobat, ternyata membaca dongeng memiliki segudang manfaat, lho! Salah satu jenis dongeng yang cukup banyak peminatnya adalah cerita fabel.
Cerita fabel merupakan cerita yang diperankan oleh hewan. Pada cerita fabel, tokoh yang diceritakan merupakah hewan yang bertingkah laku seperti halnya manusia, seperti halnya gajah, tupai, harimau, kancil, dan buaya.
Cerita fabel kerap kali melibatkan lebih dari satu hewan, baik sebagai tokoh utama maupun sebagai tokoh pembantu. Hewan-hewan tersebut diceritakan seolah dapat berbicara di dalam cerita. Tujuannya, agar dapat meningkatkan kreativitas pembacanya. Wah, seperti apa ya menariknya sebuah fabel? Yuk, kita simak bersama materi tentang cerita fabel berikut ini sobat!
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fabel merupakan cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh hewan. Cerita fabel biasanya mengajarkan nilai pendidikan moral dan budi pekerti yang diharapkan dapat menjadi teladan atau contoh dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, karakter hewan yang diceritakan tidak jauh dari beberapa karakter manusia pada umumnya, seperti suka membantu, jujur, dan menghargai satu sama lain. Ada pula hewan yang diceritakan memiliki karakter antagonis, seperti sombong, acuh tak acuh, hingga pemarah.
Membaca cerita fabel tidak hanya diperuntukkan bagi anak—anak, tetapi juga orang dewasa, sebab melalui cerita fabel, sobat dapat belajar untuk memahami bagaimana sifat dan karakter orang-orang di sekitar sobat. Cerita fabel dapat juga dijadikan sebagai sarana potensial untuk mempelajari nilai-nilai kehidupan kemudian diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat karena memiliki sejumlah pesan yang dapat dipetik dan diteladani.
Setelah mempelajari definisi cerita fabel, yuk, kita pahami juga ciri khas cerita fabel sobat!
Untuk membedakan dengan teks cerita lainnya, fabel memiliki ciri-ciri khusus :
-Tokoh utama dalam cerita adalah hewan -Tokoh utama memiliki karakter dan bertingkah seperti manusia -Mengandung nilai moral dan kritik tentang kehidupan -Alur cerita cukup pendek dan sederhana -Lebih banyak menggunakan kalimat langsung yang digambarkan melalui dialog antartokoh -Memiliki latar tempat berupa alam, misal hutan belantara, sungai, pegunungan, dan sawah.
Photo by Dmitri Abramov on Pixabay
Di hutan, Tupai adalah binatang yang sangat terkenal karena kesombongannya. Ia selalu memamerkan ketangkasannya pada saat meloncat. Setiap ia bertemu dengan binatang lainnya, ia selalu mengejek mereka.‘’ Hei kalian, aku sungguh sangat kasih melihat kalian berjalan-jalan dalam cuaca seperti ini.’’ Ujar Tupai tertawa.
Pada suatu hari, Kura-kura dan Kancil sedang asik bermain menangkap bola. Karena Kancil sangat bersemangat, bola yang ia lemparkan tersangkut hingga dedaunan pohon tepat di samping mereka. Namun, mereka berdua kebingungan bagaimana mengambil bola tersebut.‘’ Hahaa, kasihan sekali kalian !’’ ujar Tupai
Tiba-tiba Tupai keluar dari balik pohon dan meloncat dengan sangat gembira diantara satu pohon ke pohon yang lainnya. Ia pun mengambil bola yang tersangkut pada dedaunan tersebut.‘’ Tupai, cepat lemparkan bola kami.’’ Seru Kura-kura.‘’ Hahaa, tidak! Makannya, kalian jangan menjadi binatang yang hanya bias berjalan dan belajarlah untuk nak ke atas pohon dan melompat ke sana kemari sepetiku!’’ ujar Tupai dengan sombong.
Kancil dan Kura-kura hanya menatap Tupai yang sedang meloncat kesana kemari. Tupai melemparkan bola tersebut ke arah pohon yang berada di depannya. Sehingga, bola tersebut memantul kembali ke arahnya. Selain itu, Tupai pun dapat menangkapnya kembali. Berulang-ulang kali ia melakukan hal yang sama beberapa kali pada bola tersebut.‘’ Sudahlah Kura-kura, sebaiknya kita berdua pulang saja. Biarkan dia bermain dan bersenang- senang sendirian dengan bola tersebut.’’ ujar Kancil.
Akhirnya, Kura-kura pun setuju dengan ajakkan Kancil.‘’ Baiklah Tupai, sepertnya kau menyukai bola kami. Sekarang kau boleh memilikinya. Kami akan pulang, kami sudah lelah bermain sepanjang hari.’’ Seru Kancil. Sementara Tupai terkejut mendengar teriakkan Kancil dan kehilangan konsentrasinya hilang. Sehingga ia tergelincir batang pohon sampai terjatuh, sangat disayangkan ia terjatuh ke dalam kubangan lumpus sisa hujan semalam.
‘’ Byyyyur!’’
Akhirnya, Tupai terjatuh kedalam kubangan dan bola yang di pegangnya di ambil oleh Kura-kura dan Kancil. Sementara, Kura-kura dan Kancil tidak bias menahan dirinya untuk tertawa melihat tubuh Tupai di penuhi dengan lumpur‘’ Hahaa, kasihan sekali kau Tupai. kami tertawa karena melihat tingkahmu. Kau terlalu menyombongkan diri karena memiliki kemampuan meloncat tapi sekarang, kau jath juga.’’ Ujar Kancil menertawakan.‘’ Itulah Cil akibatnya untuk orang yang selalu menyombongkan dirinya. Tupai pasti akan malu karena sudah mengalami kejadian ini.’’ Tambah Kura-kura.
Mendengar ejekkan dari Kancil dan Kura-kura, Tupai merasa sangat kesal. Namun, apa yang mereka katakan memang benar. Ia pun berjanji tidak akan bertingkah sombong lagi.
Akhirnya, Tupai kembali pulang kerumah dengan menahan rasa malunya. Ia tidak lagi menyombongkan dirinya. Bahkan, ia malu untuk keluar dari rumahnya. Ia menyadari bahwa, kesombongannya tersebut sudah merugikan dirinya sendiri dan membuat ia tidak di senangi binatang-binatang lainnya.
Gajah dikenal sebagai binatang yang besar. Suatu hari, kawanan gajah yang besar datang ke hutan untuk mencari makan.Kehadiran gajah ini mengganggu kawanan semut yang tinggal di sana. Banyak rumah semut hancur karena diinjak gajah yang mencari makan.
"Pergilah dari sini, gajah! Ini daerah tempat kami tinggal," kata salah satu semut.
Mendengar ucapan itu, gajah hanya tertawa. Ia tak peduli dan menganggap semut adalah binatang kecil yang tidak berbahaya. Kawanan semut merasa kesal dan berencana untuk mengusir gajah-gajah itu dari hutan tempat mereka tinggal. Keesokan harinya, semut-semut mencoba bicara pada kawanan gajah dan meminta mereka meninggalkan hutan.
Gajah menolak untuk meninggalkan hutan dan hal ini membuat kawanan semut semakin marah. Semut-semut itu pun menyerang kawasan gajah dengan menggigit kulit dan masuk ke dalam telinga hingga gajah-gajah terjatuh. Kawanan gajah akhirnya menyerah dan meninggalkan hutan. Mereka sadar bahwa semut-semut itu tidak bisa diremehkan hanya karena memiliki badan kecil.
Dibalik kisah gajah dan semut ini, tersimpan pesan moral yang bisa diajarkan pada anak-anak. Bunda bisa menjelaskan bahwa kita tidak boleh meremehkan orang lain dan merasa kuat karena memiliki tubuh besar.
Dongeng ini menceritakan kisah kancil kelaparan yang bertemu buaya di tepi sungai. Kancil berteriak dan mengganggu tidur buaya-buaya. "Hai kancil, diam kau! Kalau tidak, aku makan nanti kamu," kata salah satu buaya.
Kancil mengatakan bahwa dia datang ke tepi sungai untuk menyampaikan pesan dari raja hutan. Ia mengatakan bahwa raja hutan ingin memberikan hadiah pada mereka. Kancil lalu meminta buaya-buaya di sungai berkumpul. Ia mulai menghitung buaya di sungai lalu kabur. Berkat kecerdikannya, dia berhasil lolos dari buaya-buaya yang lapar.
Cerita kancil dan buaya ini mengajarkan kita tentang kecerdikan yang disalahgunakan. Bunda bisa mengajarkan si kecil untuk tidak berbohong dan menyalahgunakan kecerdikan yang bias merugikan orang lain.
Di sebuah hutan, Singa adalah penguasa hutan. semua binatang sangat menghormatinya. Ia adalah Raja yang sangat bijak dan perkasa. Sehingga, tidak ada binatang yang berani kepadanya. Suatu hari, sang Raja hutan mendapatkan sebuah kiriman daging dari hutan sebelah. daging tersebut sangat lezat dan Raja pun melahapnya. Namun, setelah selesai makan. Ia merasa mulutnya sangat bau dan ternyata daging tersebut dicampuri dengan petai. Sang Raja pun terdiam di dalam rumah dan tidak pergi kemana pun karena merasa sangat malu. Namun, tidak lama kemudian. Ia pun mendapatkan sebuah ide dan ingin menguji seluruh rakyatnya tentang bagaimana ia memimpin selama ini. Akhirnya, ia pun memanggil tiga binatang dari hutan yaitu, Katak, Kuda, dan Kancil.
‘’ Hai Katak, apakah kau tahu mengapa. Aku panggil kesini?’’ Tanya sang Raja. Katak pun hanya menggelengkan kepalanya. ‘’ Mendekatlah. Ada hal yang ingin aku tanyakan.’’ Ujar sang Raja. ‘’ Apakah mulutku bau? Bisik Raja kepada Katak. Bau yang keluar dari mulut Raja tidak dapat Katak sembunyikan dan dengan jujur namun takut. ‘’ Benar sekali Tuanku.’’ Ujar Katak ketakutan.
Mendengar hal tersebut membuat sang Raja sangat marah dan menganggap Katak tidak sopan. Raja pun memanggil Kuda dan menanyakan hal yang sama. Namun, Kuda karena ketakutan menjawab tidak bau dan murkalah sang Raja. Raja sangat marah karena Kuda sudah berbohong. Kuda pun dimarahi oleh sang Raja.
Akhirnya, tibalah giliran Kancil dan memberikan pertanyaan yang sama. Kancil memang mencium bau yang tidak sedap dari mulut sang Raja. Namun, ia sangat bimbang jika menjawab ia dan tidak karena jawabnya pasti akan disalahkan. Tidak beberapa lama kemudian, ia mendapatkan sebuah ide. ‘’ Maaf Raja, kebetulan hari ini saya sedang pilek sehingga tidak dapat mencium bau apapun.’’ Jawab Kancil berbohong. Sementara, sang Raja hutan hanya tertawa mendengar jawaban Kancil dan tidak jadi memarahinya.
‘’ Kancil, kamu memang sangat cerdik. Jawaban mu itu sudah lolos dari kemarahanku. Sebagai hadiahnya aku akan memberikan sayuran dari kebunku. Ambillah sepuasnya.’’ Ujar sang Raja Singa. Kancil pun senang mendengar jawaban sang Raja dan pulang dengan membawa sayuran yang sangat banyak. Ia pun tidak lupa membagikan sayuran tersebut kepada dua temannya Katak dan Kuda.
Dongeng ini menceritakan Kelinci yang sombong. Ia selalu membanggakan dirinya yang bisa berlari cepat. Suatu hari, kelinci bertemu dengan kura-kura. Ia kaget karena kura-kura begitu lambat dalam berjalan. Ia pun mulai menyombongkan diri dan mengolok-olok kura-kura.
Kura-kura berusaha tidak memedulikan ucapan kelinci. "Setiap hewan bergerak dengan langkahnya sendiri. Saya mungkin lambat, tetapi saya bisa pergi kemana saka yang saya mau. Saya bahkan bisa mencapai tujuan lebih cepat dari pada kamu," kata si kura-kura. Kelinci tidak percaya dengan perkataan kura-kura. Dia pun menantang kura-kura lomba lari. Keduanya pun setuju untuk lomba lari.
Saat lomba, kelinci berlari kencang, memimpin, dan meninggalkan kura-kura jauh di belakang. Ia yakin bisa menang, sehingga berhenti lari dan beristirahat sejenak. Tanpa disadari, kelinci justru tertidur lelap dan tak mengetahui bahwa kura-kura sudah membalapnya.
Saat dia bangun, kelinci begitu kaget karena kura-kura sudah sampai di garis finish. Si kelinci menghela napas, sementara kura-kura tersenyum ke arahnya. Dongeng kura-kura dan kelinci ini memiliki pesan moral agar anak tak menganggap remeh orang lain. Kita juga bisa mengajarkan mereka untuk tidak sombong dan selalu rendah hati.
Nah, Sobat, segitu dulu nih materi mengenai cerita fabel. Ternyata mudah, bukan? Selain materi cerita fabel, kalian juga bisa belajar tentang materi-materi Bahasa Indonesia yang lebih lengkap melalui aplikasi Aku Pintar di fitur Belajar Pintar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sampai bertemu di pembahasan berikutnya, Sobat Pintar!
Writer : Khusnia
Â
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog