10 Aplikasi untuk Blended Learning
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Julia M Cameron dari Pexels
Istilah Blended learning sangat populer sejak pandemi merebak. Blended learning atau dalam bahasa Indonesia disebut pembelajaran campuran adalah model pembelajaran yang dilakukan secara simultan antara luring dan daring. Supaya pembelajaran secara blended ini berjalan lancar, dibutuhkan dukungan berbagai aplikasi yang menunjang pelajaran. Guru Pintar juga dituntut untuk merancang pembelajaran dan juga instruksi-instruksi yang dapat mengakomodir pembelajaran dalam situasi luring maupun daring.
Baca juga: Metode Pembelajaran Blended Learning: Alternatif Metode Pembelajaran Efektif Saat Ini
Menantang? Pasti! Selain membuat instruksi yang baik, guru juga harus meningkatkan kemampuan dalam bidang IT-nya. Hal tersebut dikarenakan Guru Pintar harus mampu mendukung berbagai aplikasi pembelajaran yang dibutuhkan. Apa saja aplikasi yang dibutuhkan? Berikut ini adalah 10 aplikasi yang paling sering digunakan saat pembelajaran blended learning:
Foto oleh cottonbro dari Pexels
Aplikasi untuk blended learning yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran dengan metode blended learning yang pertama adalah Learning Management System (LMS). Apa itu LMS? Learning management system (LMS) adalah aplikasi perangkat lunak atau teknologi berbasis web yang digunakan oleh guru untuk merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses pembelajaran tertentu. Ellis (2009) mendefinisikan Learning Management System sebagai suatu perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar, dan kegiatan secara online (terhubung ke internet), e-learning, dan materi-materi pelatihan, yang semua itu dilakukan dengan online.
Contoh aplikasi-aplikasi pengelola pembelajaran murid atau Learning management system adalah Google Classroom, Microsoft Teams, Edmodo, Moodle, Teachmint, Class Dojo, dan lain sebagainya.
Student Information System sebenarnya sudah banyak dijumpai sebelum blended learning diberlakukan. Student Information System adalah aplikasi pengelola data informasi siswa. Data-data siswa mulai dari saat pendaftaran hingga siswa menjadi alumni disimpan dalam sebuah database sehingga mudah digunakan ketika dibutuhkan. Biasanya Students Information System dibuat khusus oleh sekolah menyesuaikan dengan fitur-fitur atau kebutuhan yang dibutuhkan oleh sekolah tersebut. Sekolah bisa membuat sendiri atau dengan bekerjasama dengan developer untuk membuat aplikasi khusus supaya fitur-fiturnya sesuai dengan kekhasan yang dimiliki oleh sekolah.
Contoh aplikasi blended learning yang sangat populer dalam pembelajaran campuran adalah aplikasi telekonferensi atau aplikasi meeting online seperti Zoom, Google Meet, Microsoft Teams, dan lain sebagainya. Platform ini sangat bermanfaat karena membuat siswa dapat berkomunikasi langsung secara real time meskipun tidak berada di kelas. Guru dan siswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.
Foto oleh Anton dari Pexels
Karena guru dan siswa tidak dapat bertatap muka atau bertatap maya setiap saat? Dibutuhkan aplikasi yang memungkinkan guru dan siswa tetap dapat berkomunikasi. Aplikasi untuk komunikasi yang dapat Guru Pintar manfaatkan untuk berkomunikasi baik dengan siswa, maupun orang tua antara lain adalah WhatsApp, Telegram, Microsoft Teams, Slack, dan lain sebagainya. Aplikasi chatting ini digunakan untuk memberikan pengumuman, alat berkonsultasi, dan juga mengkonfirmasi baik secara group maupun secara individual.
Aplikasi pendidikan untuk blended learning selanjutnya adalah forms. Aplikasi ini berguna ketika Pintar ingin mengadakan survey atau tes, baik test formatif maupun formatif. Kelebihan forms adalah penghematan biaya. Guru Pintar tidak perlu lagi menghabiskan berlembar-lembar kertas untuk mencetak angket, tugas, atau tes. Cukup dengan mengirimkan link saja, Guru Pintar akan segera menerima hasilnya. Contoh forms atau aplikasi formulir daring yang menunjang kegiatan survey, tugas, ataupun tes adalah Google Forms dan Office Forms.
Glide adalah sebuah apps builder yang memungkinkan Guru Pintar membuat aplikasi meskipun tidak memiliki pengetahuan tentang ilmu pemrograman. Dengan aplikasi Glide ini, Guru Pintar dapat membuat aplikasi sendiri dengan bermodalkan Google Sheet, hanya dalam 10 menit saja. Dengan Glide Guru Pintar dapat membuat digital agenda untuk kelas yang diajar dan masih banyak lagi.
Canva adalah aplikasi desain grafis yang dirancang untuk membantu penggunanya membuat berbagai desain keren dan kreatif. Aplikasi ini menyediakan lebih dari delapan ribu template, bahkan dalam versi gratis sekalipun. Dengan aplikasi Canva, Guru Pintar dapat membuat poster, presentasi, dan juga video pembelajaran yang menarik.
Jika menggunakan form untuk memberikan tugas atau ujian secara terus menerus, kemungkinan siswa akan menjadi bosan. Nah, Guru Pintar dapat mencoba aplikasi Quizizz. Aplikasi ini seru banget karena berbasis gamifikasi. Siswa dapat berlatih berkompetisi dengan teman di kelas juga, lho. Yang paling utama adalah siswa belajar seperti sedang bermain game.
Aplikasi berikutnya yang sangat membantu jika diaplikasikan pada metode pembelajaran blended learning adalah padlet. Aplikasi ini tak ubahnya seperti papan tulis digital. Siswa dan guru dapat berkolaborasi dalam bentuk teks, gambar, ataupun video. Guru Pintar juga dapat langsung memberikan umpan balik kepada siswa dengan aplikasi ini.
Aplikasi Wordwall adalah sebuah aplikasi berbasis website yang dapat membantu Guru Pintar untuk membuat media pembelajaran seperti kuis, menjodohkan, memasangkan pasangan, anagram, acak kata, pencarian kata, mengelompokkan, dan lain sebagainya. Aplikasi ini dapat menyediakan akses media yang telah dibuat secara daring untuk dapat diunduh dan dicetak pada kertas. Guru Pintar dapat membuat berbagai aktivitas yang kreatif karena aplikasi ini menyediakan 18 template yang dapat diakses secara gratis.
Nah, itulah 10 aplikasi yang dapat Guru Pintar manfaatkan untuk menunjang pembelajaran dengan metode blended learning.
ArtikelTerkaitV3
Cesium-137: Si "Siluman" Radioaktif yang Bisa Jadi Inspirasi
Sobat Pintar, pernah dengar tentang Cesium-137? Zat radioaktif ini mungkin terdengar menyeramkan, tapi tahukah kamu bahwa di balik bahayanya, ada peluang besar untuk berkarier di bidang sains dan teknologi? Yuk, kupas tuntas tentang Cesium-137 dan bagaima...
Baca Selengkapnya
Mengenal Ragam Profesi HR dan Peta Karirnya: Dari Spesialis
Human Resources (HR) atau Sumber Daya Manusia telah berevolusi dari fungsi administratif menjadi strategic business partner yang vital. Profesi di bidang ini menawarkan ragam spesialisasi dan jenjang karir yang jelas bagi mereka yang tertarik mengelola da...
Kelapa Sawit vs Kelapa Biasa: Asal Nama, Perbedaan, dan Tant
Asal Muasal Nama "Kelapa Sawit" Nama "kelapa sawit" berasal dari dua kata: "kelapa" dan "sawit". Kata "kelapa" digunakan karena buahnya menghasilkan minyak, mirip dengan kelapa biasa yang juga menghasilkan minyak (minyak kelapa). Sementara "sawit" diduga...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog