APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung beserta Perbedaan, Ciri-Ciri, dan Strukturnya

Kalimat perintah dan kalimat berita adalah contoh kalimat langsung dan tidak langsung yang sering dijumpai.

Photo by Karolina Kaboompics on Pexels

Penggunaan kalimat langsung dan tidak langsung sering kita jumpai saat membaca novel, cerpen, ataupun cerita fiksi yang lain. Dalam novel dan cerpen sering kali ada dialog antar tokoh. Nah, itulah contoh kalimat langsung, Sobat Pintar. Lalu kalau kalimat tidak langsung?

Kalimat langsung dan tidak langsung termasuk ke dalam materi bahasa Indonesia yang penting. Agar memahami perbedaan antara keduanya, yuk simak penjelasan berikut! 

 

Pengertian Kalimat Langsung dan Tidak Langsung 

contoh kalimat tidak langsung
Photo by lil artsy on Pexels

Kalimat langsung adalah kalimat yang berasal dari ungkapan atau pernyataan seseorang yang tidak melalui perantara. Kalimat langsung diungkapkan sama persis tanpa perubahan sedikit pun.

Kemudian apa itu kalimat tidak langsung? Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang digunakan untuk menyampaikan kembali ungkapan yang pernah disampaikan seseorang tanpa mengutip keseluruhan kalimatnya. Kalimat tidak langsung biasanya berupa kalimat berita yang berisi suatu kejadian atau peristiwa dari suatu sumber, yang kemudian diubah susunannya oleh penulis.

 

Ciri-Ciri Kalimat Langsung dan Tidak Langsung 

contoh kalimat langsung dan tidak langsung
Photo by Anne Nygård on Unsplash

Supaya bisa membedakan kalimat langsung dan tidak langsung, kita harus tahu ciri-ciri dan cara penulisannya. Perhatikan uraian di bawah ini, Sobat.

Ciri-Ciri Kalimat Langsung 

1. Menggunakan tanda baca petik dua (“…”) di awal dan akhir kalimat, contohnya:

  • Dewi bertanya, “Apa yang kamu lakukan?” 
  • Ibu itu menasihati anaknya, “Belajarlah yang rajin, Nak!” 
  • “Besok pagi,” katanya, “mereka akan ujian.” 

2. Menggunakan huruf kapital di awal kalimat, contohnya:

  • “Budi akan pergi ke Bali besok malam,” ujar Hana.
  • Yuni berkata, “Aku mungkin tidak akan ke Surabaya hari ini. Besok aku beri kabar lagi.” 

Jika dalam satu kalimat terdapat dua atau lebih kalimat petikan, huruf yang ditulis kapital hanya pada kalimat petikan pertama saja. Lalu untuk kalimat petikan kedua, huruf pertamanya ditulis dengan huruf kecil, terkecuali bila kata pertamanya merupakan nama seseorang atau sebuah sapaan, contohnya: 

  • “Ayo cepat!” teriak Jodi, “nanti tokonya keburu tutup.”  
  • “Selesai!” teriak Amel dari bawah, “Riri, masakannya sudah siap!”  

3. Akhiri petikan yang terletak di depan label dialog (dialog tag) dengan tanda koma, tanda tanya, atau tanda seru, contohnya: 

  • “Ibu pulang,” kata Rudi. 
  • “Ibu pulang?” tanya Ruri.  
  • “Ibu pulang!” seru Rudi. 

Jika petikan kalimat langsung berada di belakang label dialog, sisipkan koma sebelum petikan itu. Letakkan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru sebelum tanda petik penutup, contohnya: 

  • Rudi berkata, “Ibu pulang.” 
  • Rudi bertanya, “Ibu pulang?” 
  • Rudi berseru, “Ibu pulang!” 

4. Kalimat langsung yang menggunakan petikan dipisahkan dengan kalimat pengiringnya menggunakan tanda baca koma (,) di antara kalimat pengiring dan kalimat petikan, contohnya:

[Pengiring] (,) [kutipan] 

Susi menyuruh, “Tutuplah pintu  itu supaya tidak berisik!” 

5. Gunakan tanda baca titik dua (:) pada kalimat langsung berbentuk dialog, contohnya: 

Bela: “Salsa, pulang sekolah kita ke toko buku yuk” 

Salsa: “Yah, aku tidak bisa kalau hari ini.” 

Bela: “Loh, kenapa?” 

Salsa: “Aku mau pergi bersama Lisa ke supermarket” 

6. Kutipan kalimat langsung dibaca menggunakan penekanan pada intonasinya. Struktur kalimat langsung terdiri dari kalimat pengiring dan kalimat kutipan. Nah, intonasi pada bagian kalimat kutipan lebih tinggi daripada kutipan pengiring, misalnya pada kalimat: 

  • Ayah berteriak, “Adik, cepat pulang!”

Ciri-Ciri Kalimat Tidak Langsung 

1. Intonasinya mendatar dan menurun pada akhir kalimatnya. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kalimat tidak langsung termasuk ke dalam kalimat berita. Oleh karena itu, kalimat tidak langsung dibaca dengan intonasi membaca kalimat berita biasa. Karena semua bagian pada kalimat berita dianggap memiliki kesetaraan, tidak ada frasa yang harus diucapkan lebih tegas atau tinggi. 

2. Tidak menggunakan tanda baca petik dua (“…”), contohnya:

  • Herdita pernah melihat Nenden mengatakan bahwa ia tidak menyukai laki-laki berkacamata itu.
  • Syifa tadi bertanya tentang letak kolam renang di sekolah ini. 

3. Adanya perubahan kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip. Kalimat tidak langsung merupakan penyampaian ulang dari perkataan seseorang, maka terdapat perubahan kata ganti orang pada kalimat yang dikutip, contohnya:

a. Kata ganti orang pertama menjadi kata ganti orang ketiga.

  • Saya diganti menjadi dia atau nama orang ketiga.
  • Aku diganti menjadi dia tau nama orang ketiga.
  • Kami diganti menjadi mereka atau nama orang ketiga.

b. Kata ganti orang kedua menjadi orang pertama.

  • Kamu diganti menjadi saya.

c. Kata ganti orang kedua jamak diubah menjadi ‘kami’ atau ‘mereka,' tergantung pada konteks kalimat yang dibuat.

  • Kalian diganti menjadi kami.
  • Kita diganti menjadi kami. 

4. Menggunakan kata penghubung atau konjungsi. Kata penghubung yang digunakan dalam kalimat tidak langsung yaitu bahwa, supaya, sebab, agar, untuk, tentang, dll., contohnya:

  • Pak Kiki menyuruh kita supaya mengerjakan soal yang di papan tulis lalu dikumpulkan ke mejanya saat jam pulang.
  • Hadi mengatakan bahwa ia bosan setiap hari selalu melakukan kegiatan yang sama.

 

Struktur Kalimat Langsung dan Tidak Langsung

penulisan kalimat langsung yang tepat adalah
Photo by Jessica Lewis thepaintedsquare on Pexels

Setelah memahami ciri-cirinya, sekarang kita pelajari bagaimana struktur penulisan kalimat langsung dan tidak langsung yang benar. Nah, penulisan kalimat langsung yang tepat adalah sebagai berikut, Sobat Pintar.

Struktur Kalimat Langsung

1. “[pernyataan yang diucapkan oleh subjek]” (,) [kata kerja diawali dengan huruf kecil] [subjek]. 

Contoh: “Minggu depan, Beni akan pergi ke Jakarta”, kata Amel.

2. [Subjek] [kata kerja] (,) “[pernyataan yang diucapkan oleh subjek dengan diawali huruf kapital] [tanda baca]” 

Contoh: Amel berkata, “Minggu depan, Beni akan pergi ke Jakarta.”

Struktur Kalimat Tidak Langsung

Struktur pada penulisan kalimat tidak langsung sangat sederhana, yaitu [subjek] – [predikat] – [kata sambung] – [kata yang diucapkan oleh subjek].

Contoh: Amel mengatakan bahwa Minggu depan Beni akan pergi ke Jakarta.

 

Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung

Di atas sudah disebutkan beberapa contoh kalimat langsung dan tidak langsung. Untuk kalimat langsung contoh yang cukup sering kita temui adalah pada kalimat perintah dan kalimat tanya. Sementara itu, kalimat tidak langsung cenderung sederhana.

Di bawah ini ada lebih banyak contoh kalimat langsung, yang diikuti dengan contoh kalimat tidak langsung. Perhatikan perbedaan keduanya dengan lebih teliti, Sobat.

Contoh Kalimat Langsung

  1. “Ayo, bergegaslah!” ujar Dio, “filmnya akan segera dimulai tiga puluh menit lagi.”
  2. “Aku suka sekali memasak nasi goreng,” ujar Nanda. 
  3. “Mengapa sepatumu tampak kotor?” tanya Bu Ira kepada Didi. 
  4. Rina bertanya, “Bu, apakah kita akan pergi ke jebun binatang akhir pekan ini?” 
  5. “Apa yang kamu lakukan untuk mengisi akhir pekan?” tanya Ali. 
  6. “Di mana kamu membeli kue ini?” tanya Ratna kepada Ayu. 
  7. Bu Guru berkata, “Anak-anak, jangan lupa kumpulkan tugas Ekonomi besok pagi di ruang guru!” 
  8. Ari mengatakan, “Aku sangat takut karena menonton film itu” 
  9. “Dia tidak masuk sekolah hari ini karena harus pulang kampung ke Bandung,” kata Nana. 
  10. “Tolong kecilkan volume televisi itu!” pinta Ibu.

Contoh Kalimat Tidak Langsung

  1. Dio memberi sekotak kue coklat kepada Pak Guru.
  2. Ibu meminta Yuni untuk mengantarkan bubur ke rumah nenek.
  3. Adik mengatakan bahwa kucingnya hilang sejak sore tadi.
  4. Bu Rini menyuruh Dani untuk tidak terlambat masuk sekolah.
  5. Ayah mengatakan kepada Ali untuk segera menyelesaikan tugas matematikanya.
  6. Bibi memanggilku ke rumahnya untuk makan nasi kebuli.
  7. Ani berkata kepada Riri dengan pelan, bahwa ia lupa membawa buku gambar.
  8. Nana mengatakan bahwa kemarin dia baru saja pergi ke Monas.
  9. Rio bertanya kepada Adit warna apa yang menjadi favoritnya.
  10. Lili mengatakan bahwa ia sakit perut karena seblak yang pedas.

Penggunaan kalimat langsung dan tidak langsung dibahas dengan lebih lengkap pada materi Isi dan Unsur Kebahasaan Novel. Di samping kalimat langsung dan tidak langsung, materi kelas XII ini juga membahas tentang unsur-unsur kebahasaan novel yang lain. Ada latihan soalnya juga loh, Sobat Pintar! Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengunduh aplikasi Aku Pintar di ponselmu.

 

 

 

Penulis: Nuzula Maghfiro

Penyunting: Deni Purbowati

00

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog