APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Tes Psikologi Anak SD Dukung Tumbuh Kembang Terbaik

Psikologi perkembangan anak SD memerlukan perhatian khusus dari orang tua dan guru.

Photo by Robert Collins on Unsplash

Biaya tes psikologi anak masuk SD yang tak sedikit terkadang membuat orang tua berpikir dua kali. Sebagian orang tua mungkin menganggap kebutuhan tes psikologi untuk anak usia SD masih belum mendesak. Bukan tak mungkin bila orang tua mempertimbangkan alokasi biaya tes untuk keperluan lain yang lebih urgen.

Di sisi lain, anak di usia SD memiliki perkembangan psikologi yang khas. Orang tua dan guru diharapkan sungguh-sungguh terlibat proses perkembangan tersebut. Bagaimana caranya? Uraian berikut menjelaskan tentang perkembangan psikologi pada anak, permasalahannya, dan cara mengatasinya.

 

5 Area Psikologi Anak

tes psikologi anak sd
Photo by Larm Rmah on Unsplash

Anak usia SD sebenarnya sudah mampu berpikir secara mandiri. Namun pola pikir anak-anak tentu berbeda dari kematangan berpikir orang dewasa. Bila sepenuhnya dipandang dari kaca mata dewasa, ada banyak perilaku anak yang terkadang membuat orang tua maupun guru geleng-geleng kepala.

Karena itulah ilmu psikologi menjelaskan perkembangan yang dialami oleh anak. Menurut SACAP (The South African College of Applied Psychology), psikologi perkembangan pada anak meliputi lima area di bawah ini.

1. Perkembangan Fisik, Intelektual, dan Sosial

Area psikologi anak ini mencakup tiga kategori yang saling terkait satu sama lain. Ketiga kategori tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Perkembangan fisik, yakni perubahan fisik pada anak yang terjadi secara bertahap. Seiring dengan perkembangan fisiknya, anak juga mengalami perkembangan koordinasi motorik halus dan kasar.
  2. Perkembangan intelektual/kognitif, yakni proses belajar yang dialami oleh anak. Perkembangan ini mencakup kemampuan berbahasa, berpikir, bernalar, dan berimajinasi.
  3. Perkembangan sosial, yakni bagaimana anak terhubung dengan orang lain. Perkembangan sosial terkait erat dengan perkembangan emosi, yang mencakup kepercayaan diri hingga pertemanan.

2. Milestone

Area psikologi anak yang kedua adalah tahapan perkembangan, yang dikenal juga dengan milestone. Area psikologi ini mengacu pada peristiwa penting atau pencapaian yang menandai setiap tahap perkembangan psikologi anak. Milestones dalam perkembangan psikologi anak mencakup empat kategori berikut.

  1. Fisik, yang berkenaan dengan perkembangan motorik halus dan kasar.
  2. Mental atau kognitif, yakni kemampuan berpikir, belajar, dan memecahkan masalah.
  3. Emosi dan sosial, yang berkenaan dengan kecakapan dalam mengekspresikan emosi dan berinteraksi secara sosial.
  4. Komunikasi dan bahasa, yakni keterampilan anak dalam berkomunikasi secara verbal maupun nonverbal.

3. Perilaku

Area psikologi anak ini fokus pada perkembangan perilaku anak. Pada umumnya anak bisa dikatakan nakal, impulsif, atau bahkan melawan sesuai dengan usia tumbuh kembangnya. Akan tetapi, ada anak-anak yang menunjukkan perilaku di luar kewajaran. Penyebabnya bisa jadi hanya situasional, seperti punya adik baru, atau lebih serius seperti pada kasus ADHD.

4. Emosi

Area psikologi anak berikutnya adalah emosi. Perkembangan emosi anak meliputi kemampuannya dalam memahami apa yang dirasakannya dan mengapa ia merasakan perasaan tersebut. Anak juga belajar memahami apa yang dirasakan oleh orang lain dan mengapa orang tersebut merasa demikian.

Pada tahap selanjutnya, anak belajar bagaimana mengendalikan emosinya, entah itu rasa senang, sedih, takut, jengah, terkejut, gembira, malu, direndahkan, bersalah, dan lain sebagainya. Sebagian anak lebih cepat dan mudah merasakan perasaan tertentu, sedangkan sebagian anak yang lain tidak demikian.

5. Sosialisasi

Area psikologi anak yang terakhir adalah kemampuan bersosialisasi. Kemampuan seseorang dalam bersosialisasi atau hidup bermasyarakat sangat dipengaruhi oleh hubungan yang terjalin semasa kecil dengan orang tua dan anak-anak lain. Bermain bersama anak-anak yang lain memberikan pengalaman bernegosiasi, berkompromi, dan mengelola konflik, yang merupakan kemampuan penting dan akan dibutuhkan di usia dewasa.

 

Karakteristik Anak Usia SD (6-12 Tahun)

tes psikologi anak masuk sd
Photo by Robert Collins on Unsplash

Psikologi perkembangan anak SD terutama menjadi perhatian para tenaga pendidik di Sekolah Dasar. Pemahaman akan karakteristik anak SD sangat berpengaruh terhadap manajemen kelas dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Secara garis besar, karakteristik siswa SD dikelompokkan ke dalam empat kategori berikut.

1. Senang Bermain

Bermain adalah cara alami bagi anak usia SD untuk belajar dan mengembangkan keterampilannya. Karakteristik yang khas ini tampak dari energinya yang melimpah, yang membuatnya sulit untuk duduk diam dalam waktu lama.

Rasa ingin tahu anak usia SD yang tinggi membuatnya selalu bersemangat mengeksplorasi dan mencoba hal-hal baru di sekitarnya. Imajinasi dan kreativitasnya terasah saat bermain. Interaksi dengan teman-teman sebaya selama bermain menjadi sarana untuk mengembangkan keterampilan sosial.

Untuk itu, permainan yang edukatif dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran di kelas sehari-hari. Kegiatan belajar di luar kelas maupun pembelajaran berbasis projek dapat diadaptasi sesuai dengan usia dan situasi.

2. Senang Bergerak

Anak usia SD cenderung aktif secara fisik dan memiliki energi yang tinggi. Aktivitas fisik seperti berlari, melompat, dan bermain dibutuhkan guna mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus.

Di sisi lain, jangka waktu perhatiannya cenderung pendek. Itulah sebabnya anak SD kerap membutuhkan perubahan aktivitas guna mempertahankan perhatiannya. Di samping mengintegrasikan aktivitas fisik ke dalam pembelajaran, guru dapat membuat beberapa stasiun belajar di kelas agar siswa dapat terus bergerak dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.

3. Bekerja dalam Kelompok

Di usia SD, anak sedang berada dalam tahap perkembangan sosial yang ditandai dengan interaksi bersama teman sebaya. Bekerja bersama, berbagi ide, dan belajar dari satu sama lain menjadi kebutuhan sosial anak pada usia SD. Bekerja dalam kelompok juga memberi kesempatan anak SD untuk belajar menyelesaikan konflik.

Oleh sebab itu, tugas kelompok bisa menjadi salah satu strategi pembelajaran yang direkomendasikan bagi guru. Pembelajaran berbasis masalah juga bisa diadaptasi sesuai usia siswa.

4. Melakukan/Memperagakan secara Langsung

Di usia ini, pengalaman belajar memerlukan kegiatan melihat, menyentuh, dan berintaksi secara langsung. Dengan aktif terlibat, anak SD semakin termotivasi untuk belajar, memecahkan masalah, memahami konsep, mengembangkan keterampilan motorik, dan mengeksplorasi ide-ide baru.

Pembelajaran interaktif yang menggunakan alat peraga, melibatkan eksperimen, dan aktif secara fisik dapat membantu anak SD memahami konsep yang abstrak. Selain kegiatan seni dan kerajinan tangan, kegiatan lapangan dan permainan edukatif bisa menjadi strategi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

 

Permasalahan Psikologis Anak SD (Usia 6-12 tahun)

biaya tes psikologi anak masuk sd
Photo by Guduru Ajay bhargav on Pexels

Pada usia 6-12 tahun, anak mengalami perkembangan fisik dan psikologis. Misalnya, anak kelas 3 SD dikatakan sebagai masa perkembangan berpikir konkret mengarah ke abstrak. Bagi anak usia ini, nilai rapor biasanya menjadi ukuran prestasi sekolah. Bila nilai rapor dianggap mengecewakan, anak kelas 3 SD bisa mengalami stres dan cemas, kehilangan rasa percaya diri, bahkan depresi.

Dibutuhkan kehadiran orang tua dan guru untuk menggali akar permasalahan seperti pada contoh di atas. Apakah, misalnya, anak mengalami disleksia? Apakah terjadi bullying? Barangkali anak mengalami kendala perkembangan fisik atau gangguan perilaku? Secara umum, beberapa permasalahan psikologis yang dapat terjadi pada anak usia SD antara lain sebagai berikut.

  • Gangguan kecemasan, bisa berupa kecemasan sosial, prestasi akademik, atau menyangkut berbagai situasi secara umum. Permasalahan ini ditandai dengan adanya ketakutan berlebihan, rasa khawatir yang berkelanjutan, gangguan tidur, maupun gejala fisik seperti sakit perut atau sakit kepala.
  • ADHD, yang merupakan gangguan neuropsikiatri. Anak dengan ADHD cenderung sulit mempertahankan perhatian, menunjukkan gejala hiperaktivitas dan impulsivitas. Saat anak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas, sering melupakan instruksi, sulit duduk diam, dan berbicara berlebihan, perlu dipertimbangkan adanya kemungkinan ADHD.
  • Gangguan belajar, ditandai dengan kesulitan di bidang akademik tertentu meskipun anak memiliki kecerdasan normal atau di atas rata-rata. Disleksia, disgrafia, dan diskalkulia merupakan jenis gangguan yang umumnya terjadi.
  • Depresi, biasanya kurang terdiagnosis karena gejalanya berbeda dengan yang dialami oleh orang dewasa. Pada anak, gejala depresi bisa berupa rasa sedih yang berkelanjutan, hilang minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai, berubahnya pola tidur atau makan, dan rasa tidak berharga atau putus asa.
  • Masalah perilaku, bisa berupa agresi/penyerangan fisik ataupun penentangan. Gejala yang dapat diamati antara lain sering melanggar peraturaan, menentang otoritas, dan sulit berinteraksi dengan teman sebaya.
  • Masalah sosial, yakni kesulitan menjalin hubungan pertemanan dengan sebayanya atau memahami norma sosial. Gejala yang tampak antara lain kesulitan dalam menjalin persahabatan, menjadi korban bullying, atau isolasi sosial.
  • Stres akademik, yang timbul akibat tekanan untuk berprestasi di sekolah. Anak menjadi enggan pergi sekolah, prestasi akademiknya menurun, ataupun mengalami sakit perut atau sakit kepala menjelang ujian.
  • Masalah keluarga, yang bisa disebabkan oleh perceraian orang tua, kekerasan dalam rumah tangga, atau penyakit orang tua yang memengaruhi kesejahteraan anak. Permasalahan keluarga seperti ini dapat mengakibatkan depresi, gangguan kecemasan, maupun perubahan perilaku pada anak.
  • Masalah identitas, yaitu kebingungan dalam pembentukan identitas diri pada anak. Perubahan perilaku dan penampilan yang terlalu sering bisa menunjukkan terjadinya permasalahan identitas ini. Anak juga bisa menunjukkan ketidakpastian atas minat dan preferensinya.

 

Tujuan Tes Psikologi pada Anak

anak kelas 3 sd dikatakan sebagai masa
Photo by Agung Pandit Wiguna on Pexels

Orang tua maupun guru dapat mengidentifikasi gejala-gejala yang disebabkan oleh berbagai permasalah psikologis di atas. Namun jika menghendaki identifikasi dini, tes psikologi menawarkan pendekatan yang kolaboratif dan holistik. Bersama dengan orang tua dan guru, profesional dapat membantu anak-anak usia SD tumbuh dan berkembang dengan sehat secara emosional, sosial, dan akademis. Tes psikologi anak masuk SD dirancang untuk berbagai tujuan di bawah ini.

1. Mengidentifikasi Kebutuhan Khusus

Tes psikologi anak SD dapat membantu mengidentifikasi anak-anak yang mungkin memiliki kebutuhan khusus, seperti gangguan belajar, autisme, ADHD, atau kesulitan emosional. Dengan identifikasi dini, intervensi yang tepat dapat dilakukan untuk membantu anak mengatasi kesulitan tersebut.

2. Memahami Potensi Anak

Tes psikologi dapat mengungkap bakat atau potensi khusus yang dimiliki oleh anak. Informasi ini sangat membantu orang tua dan guru dalam memberikan dukungan yang tepat agar anak dapat mengembangkan kemampuannya secara optimal.

3. Mengembangkan Program Pendidikan yang Tepat

Hasil tes psikologi dapat digunakan untuk merancang program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak. Dengan demikian, anak berkesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang paling sesuai dengan gaya belajar dan kemampuannya.

4. Menangani Masalah Perilaku

Tes psikologi anak SD dapat membantu mengidentifikasi penyebab masalah perilaku pada anak, seperti agresivitas, kecemasan, atau depresi. Dengan memahami akar masalahnya, intervensi yang tepat dapat direncanakan untuk membantu anak mengatasi masalah tersebut.

5. Mengevaluasi Kemajuan dan Perkembangan Anak

Tes psikologi dapat digunakan untuk memantau kemajuan perkembangan anak secara berkala. Orang tua dan guru dapat melihat sejauh mana anak berkembang dan menyesuaikan strategi pendidikan atau intervensi yang diperlukan.

6. Meningkatkan Komunikasi Orang Tua dan Guru

Hasil tes psikologi dapat didiskusikan bersama antara orang tua dan guru. Dengan demikian, semua pihak yang terlibat dalam pendidikan anak memiliki pemahaman yang sama dan dapat bekerja sama untuk mendukung anak.

7. Mencegah Masalah di Masa Depan

Dengan mengidentifikasi dan menangani masalah sejak dini, tes psikologi dapat membantu mencegah berkembangnya masalah menjadi lebih serius di masa depan. Tindakan Ini penting guna memastikan kesejahteraan anak dalam jangka panjang.

 

Cara Mengetahui Perkembangan Psikologi pada Anak

psikologi perkembangan anak sd
Photo by Dibakar Roy on Unsplash

Memang betul, orang tua dan guru dapat memahami psikologi perkembangan anak SD secara mandiri. Dengan terlibat dalam berbagai kegiatan sehari-hari bersama anak, baik orang tua maupun guru dapat mengobservasi langsung perkembangan psikologi anak.

Akan tetapi, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, tes psikologi dapat menawarkan pendekatan yang lebih holistik. Tes psikologi Aku Pintar, misalnya, dapat mengukur kemampuan kognitif, keterampilan sosial, dan kesehatan emosional anak.

DAFTAR DI SINI: https://akupintar.id/tes-psikologi

Tes psikologi anak SD Aku Pintar merupakan alat yang dirancang untuk memahami kebutuhan dan potensi anak. Tes psikologi ini hadir sebagai intervensi dini yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan anak secara optimal.

 

Kesimpulan

Memahami psikologi perkembangan anak merupakan kunci untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak usia SD secara menyeluruh. Pada masa ini, anak mengalami berbagai perubahan kognitif, emosional, sosial, dan fisik yang signifikan.

Dengan mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan psikologis seperti kecemasan, gangguan belajar, dan masalah perilaku, orang tua dan guru dapat berkolaborasi agar anak-anak sukses melalui proses perkembangannya di masa SD. Didukung dengan tes psikologi anak SD yang tepat, orang tua dan guru dapat memastikan bahwa setiap anak dapat mengembangkan potensinya dengan sebaik mungkin.

30

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog