APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Psikotes untuk Anak, Mengapa Diperlukan dan Kapan Dilakukan?

Tes psikologi anak mulai umur tertentu menjadi kebutuhan yang mesti diperhatikan oleh guru dan orang tua.

Photo by Sasin Tipchai on Pixabay

Tes psikologi anak mulai umur lima sampai delapan tahun sudah dapat dilakukan. Bagaimana dengan balita? Apakah balita sudah diperbolehkan mengikuti psikotes?

Tentu saja keputusan tersebut kembali kepada orang tua masing-masing, apalagi gangguan hiperaktivitas ataupun autisme biasanya memang sudah tampak pada usia dua sampai tiga tahun. Meskipun demikian, psikotes anak untuk usia balita kemungkinan besar memiliki tingkat akurasi yang rendah karena masa tumbuh kembangnya masih belum sempurna.

Lantas bagaimana dengan orang tua atau guru yang ingin mendapatkan feedback mengenai bakat minat anak? Apakah harus menunggu sampai usianya mencapai remaja agar dapat mengikuti tes psikologi anak SMA, misalnya? Mari, Guru Pintar, kita kupas sampai tuntas.

 

Tentang Tes Psikologi/Psikotes di Sekolah

tes psikologi anak sma
Photo by Nikhita S on Unsplash

Tes psikologi, atau yang sering disebut psikotes, adalah alat yang digunakan untuk mengukur berbagai aspek psikologis seseorang, seperti kepribadian, kemampuan kognitif, minat, dan bakat. Psikotes yang diterapkan di bidang pendidikan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi peningkatan kualitas pembelajaran secara umum. Bahkan tak jarang anak menginginkan tempat tes IQ terdekat, yaitu di sekolah.

Hasil tes psikologi sendiri bisa menjadi landasan untuk memberikan layanan konseling kepada peserta didik. Terutama bagi Guru BP/BK, psikotes membantu mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang mungkin dihadapi siswa. Berbekal idenfitikasi masalah yang baik, kita pun dapat membantu siswa mengatasi permasalahan yang dihadapinya dengan lebih efektif.

Lebih jauh lagi, tes psikologi dapat digunakan untuk membantu siswa menentukan pilihan karier yang sesuai dengan minat dan kemampuan. Tes psikologi juga dapat mengidentifikasi karakteristik, kepribadian, dan keterampilan sosial siswa, sehingga kita dapat memberikan saran yang lebih baik tentang pilihan karier yang cocok.

 

Pentingnya Mengenal Karakteristik Peserta Didik

tempat tes iq terdekat
Photo by Nic Rosenau on Unsplash

Tak hanya Guru BK, sebagai guru semestinya kita pun dapat mengenali dan memahami karakteristik siswa karena berkaitan langsung dengan pembelajaran. Melalui pengalaman belajar yang bermakna, siswa memiliki kesempatan untuk berkembang secara holistik. Dalam hal ini, psikotes dapat membantu peran dan tugas kita sebagai pendidik.

1. Pembelajaran Menjadi Lebih Terdiferensiasi

Tes psikotes terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah tes gaya belajar. Tes ini membantu kita memahami gaya belajar setiap individu siswa yang berbeda-beda. Pemahaman atas perbedaan gaya belajar memberi kita ruang yang memadai untuk menyesuaikan metode dan strategi pembelajaran agar dapat menjawab kebutuhan dan preferensi siswa. Dengan demikian, efektivitas pembelajaran meningkat dan siswa dapat memaksimalkan potensinya masing-masing.

2. Identifikasi Kebutuhan Siswa Lebih Baik

Rangkaian tes yang ada di tes psikologi dirancang sedemikian rupa untuk memahami karakteristik individu siswa, sehingga kita dapat mengidentifikasi kebutuhan, minat, dan kepentingan peserta didik. Terutama dalam Kurikulum Merdeka, informasi mengenai individu siswa seperti ini dapat membantu kita merancang pembelajaran yang relevan dan menarik. Kita juga dapat menyediakan dukungan tambahan atau pengayaan yang sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap siswa.

3. Relasi yang Lebih Baik

Tes psikologi anak SMA dan SMP yang menyertakan tes kepribadian akan sangat membantu kita dalam membangun hubungan dengan siswa. Mendidik siswa berusia remaja dengan keunikannnya masing-masing menghadirkan tantangan tersendiri bukan, Guru Pintar? Psikotes dapat membantu kita menghargai keunikan siswa, sehingga rasa percaya diri dan motivasi belajarnya meningkat.

4. Pengelolaan Kelas Lebih Baik

Semakin baik kita memahami karakteristik siswa, semakin baik pula kita dalam mengelola kelas. Dengan mengetahui kepribadian siswa, misalnya, kita dapat mengantisipasi perilaku atau responsnya dalam kegiatan pembelajaran tertentu. Antisipasi kita secara proaktif sebagai guru yang sedang mengajar di kelas dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung. Alhasil, kegiatan belajar mengajar pun dapat berjalan dengan lebih efektif.

5. Dukungan dan Bimbingan Terbaik

Psikotes membantu kita mengidentifikasi potensi siswa serta mengenali masalah atau kesulitan yang mungkin dihadapinya. Pemetaan masalah yang baik memungkinkan kita memberikan bantuan yang sesuai, sehingga siswa dapat meraih kesuksesan akademik maupun pribadi. Bukan rahasia lagi bahwa guru yang mengenal karakteristik peserta didik mampu memberikan dukungan dan bimbingan yang lebih efisien.

 

Metode Psikotes untuk Anak Usia Sekolah

Tes psikotes terdiri dari
Photo by Pexels on Pixabay

Di atas telah disebutkan bahwa tes psikologi anak SMA dan SMP sangat membantu guru dalam membangun relasi yang positif dengan remaja. Bagaimana dengan peserta didik di usia TK dan SD? Apakah guru TK dan SD juga bisa memeroleh manfaat dari psikotes bagi siswanya?

Kembali pada penjelasan di awal, Guru Pintar. Sekali lagi, psikotes anak untuk usia yang masih terlalu kecil kemungkinan besar memiliki tingkat akurasi yang rendah sebab masa tumbuh kembangnya masih akan terus berlanjut.

Meski demikian, setiap orang tua memiliki kebijakan dan keputusan masing-masing untuk mengikutsertakan putra/putrinya dalam psikotes anak TK ataupun psikotes anak SD. Boleh jadi keputusan tersebut didasari oleh kebutuhan yang berbeda, seperti pada kasus hiperaktivitas atau autisme.

Khusus dalam ruang lingkup pendidikan, tes psikologi anak SMA atau SMP sebenarnya sangat dianjurkan karena berbagai manfaat yang telah diuraikan di atas. Oleh sebab itulah Aku Pintar menyediakan tes psikologi anak mulai umur 12 tahun atau SMP. Ada beberapa metode yang digunakan dalam psikotes Aku Pintar, yakni sebagai berikut.

1. Tes Kognitif

Tes IQ dirancang untuk mengukur kemampuan kognitif anak. Aspek-aspek kognitif yang diukur dalam tes ini antara lain kecerdasaan verbal, numerik, figural, logika, daya ingat, dan lain sebagainya. Hasil tes kognitif dapat menunjukkan potensi dasar yang dimiliki anak dalam menyelesaikan masalah. Ada dua metode pengukuran kognitif yang digunakan dalam Tes IQ Aku Pintar, yaitu IST atau CFIT.

2. Tes Kepribadian

Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi kepribadian dan karakter anak. Misalnya, apakah anak cenderung ekstrover atau introver serta bagaimana kestabilan emosional, kemandirian, dan kemampuan sosialnya. Tes Kepribadian Aku Pintar sendiri menggunakan metode 16 PF, RMIB, atau Grafis (DAP, BAUM, HTP).

3. Tes Minat Bakat

Tes psikologi anak SMA terutama ditujukan untuk membantu penjurusan kuliah. Guru Pintar tentu menyadari bahwa setiap peserta didik memiliki bakat dan minatnya masing-masing, entah di bidang seni, olahraga, atau sains. Melalui Tes Penjurusan, potensi akademik anak diukur dengan proyeksi jurusan kuliah yang sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya masing-masing. Tes Penjurusan Aku Pintar dilaksanakan dengan dua pilihan metode, yaitu Holland atau RIASEC.

4. Tes Kemampuan

Secara akademik, setiap anak cenderung lebih menonjol dalam subjek- subjek tertentu, apakah matematika, bahasa, atau sains. Tes Kemampuan Aku Pintar, yang menggunakan metode MI, dapat mengidenfitikasi kemampuan akademik peserta didik, yang merupakan bidang keahliannya.

5. Tes Gaya Belajar

Melalui tes ini, kita dapat mengidentifikasi preferensi belajar peserta didik – bagaimana caranya memproses informasi, memahami konsep, dan mengingat materi pelajaran. Kemudian, kita dapat menyesuaikan metode pembelajaran dengan preferensi belajar tersebut. Tes Gaya Belajar Aku Pintar sendiri menggunakan metode VAK.


Image source: Aku Pintar

DAFTAR DI SINI: https://akupintar.id/tes-psikologi

Tes psikologi atau psikotes sangat membantu kita memahami kebutuhan belajar siswa secara individual. Dengan menggunakan hasil psikotes, kita dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan gaya belajar peserta didik. Informasi tersebut dapat kita gunakan untuk menyesuaikan pendekatan pembelajaran dan merancang program pembelajaran yang lebih berdiferensiasi, Guru Pintar.

Hasil psikotes juga dapat kita gunakan sebagai dasar untuk merencanakan intervensi atau dukungan tambahan bagi siswa yang membutuhkan. Tes psikologi anak SMA dari Aku Pintar, misalnya, membantu guru dan orang tua merencanakan program pendidikan tinggi untuk anak dengan lebih efektif dan efisien.

00

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog