Gen Z, Seberapa Keren Kamu di Dunia Virtual?
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
photo via www.proschoolonline.com
Gen Z yang selalu update dengan segala hal yang terjadi di dunia maya – itukah kamu? Ya mana ada pelajar ataupun mahasiswa sekarang ini yang nggak aktif di media sosial? Nggak ada, kan?
Tapi udah tahu belum, apa-apa saja yang perlu kamu perhatikan dalam bermedsos? Seberapa bebasnya kamu bercuit-cuit atau mengisi kolom komentar? Sebagai generasi yang terpelajar, perlu tahu, kan?
Hoax? Hate Speech? Racist?Enggak Banget, Deh!
Udah pada tahu kan, tentang berita bohong, ujaran kebencian, dan rasisme? Saat update status, curcol, atau apapun yang ingin kamu tuliskan di media sosial pribadimu, ada baiknya berhenti dulu dan berpikir ulang. Bener nggak isinya? Bohong, nggak? Negatif, nggak? Nyenggol dan nyinggung ranah pribadi orang lain, nggak?
Ya memang itu media sosial pribadimu sih, bebas aja kamu mau curcol apa. Tapi perlu diingat, kebebasan kita dibatasi oleh hak orang lain. Jadi, nggak perlu deh, mengusik gender, usia, status legal, pekerjaan, warna kulit, suku, agama, atau apapun yang rasa-rasanya berada dalam ranah pribadi orang.
Gimana kamu tau suatu hal dianggap personal oleh orang lain? Gampang, kok. Coba deh, kalau disinggung tentang sukumu, kamu terusik, nggak? Misalnya ada komentar "Orang Jawa tuh lamban." Apa yang kamu rasakan sebagai orang yang terlahir dalam suku Jawa, misalnya? Tersinggung? Nggak terima?
Kalau kamu nggak suka dikatain tentang sesuatu, besar kemungkinan orang lain juga nggak suka. Yup, it's that simple.
Main Fisik? Nggak Cuma Saat Main Bola!
Main fisik di media sosial bukan berarti kamu menyakiti secara fisik – kaya kejadian di lapangan bola, misalnya. Istilah kerennya main fisik ini adalah body shaming. Apapun yang tampak pada fisik atau badan seseorang, sebaiknya kamu berhati-hati ngasih komentar.
Bukan hanya tentang UU ITE tentang body shaming yang sedang disosialisasikan secara meluas belakangan ini, tapi tentang esensi mempermalukan orang lain gegara tampilan fisik itu yang lebih penting. Bagaimanapun penampilan seseorang, entah pendek atau tinggi, entah gendut atau kurus, entah berambut keriting atau lurus, semua itu adalah tampilan fisik – ibarat produk, itu semua hanyalah kemasan saja.
Gini deh, seberapa sering kamu memilih snack di rak minimarket gegara tampilan kemasannya yang menggoda? Namun saat dibuka di rumah, dalam satu kali kunyah kamu tahu snack itu rasanya ancur dimulutmu – jauh banget dari tampilan kemasan! Begitulah kira-kira gambaran tentang body shaming ini.
Menilai seseorang secara negatif dari tampilan luarnya, kemudian menyebarluaskannya di dunia maya, sebenarnya lebih menunjukkan seberapa dangkalnya kamu. Dan lagi, menghina pemberian Tuhan pada seseorang, bukankah sama saja dengan menghina Sang Pemberi-nya? Kamu berani melakukannya?
Jadi Jagoan Dibalik Layar Smartphone
Apa manfaatnya sih, ngancem-ngancem orang? Kenapa kita nggak bicara selayaknya manusia-manusia yang terhormat, dan beradab?
Lagipula, ancaman yang meresahkan netizen bisa diproses dengan menggunakan UU ITE. Meskipun mungkin niatmu hanya bercanda, tampilan di media sosialmu tetap tampak sebagai ancaman – dan mana ada orang yang tahu niat dalam hatimu?
Orang bilang sih, mereka yang garang di dunia maya, biasanya letoy di dunia nyata. Lagipula, kenapa nggak mengarahkan energimu pada hal-hal lain yang lebih positif aja, sih?
Pelecehan Verbal – Tak Harus Lewat Mulut, Tapi Juga Bisa Lewat Jemari
It sounds fun? It's not! Nggak ada asik-asiknya kok, yang namanya melecehkan orang lain, khususnya perempuan. Bagaimana jika kata-kata kotor yang kamu tuliskan itu dialamatkan pada ibumu atau saudara perempuanmu?
Apa yang kamu tanam, itulah yang kamu tuai. Nggak harus jadi juara kelas untuk memahami konsep ini, kan? Dan nggak harus ngunggu sampai kamu punya uban untuk bersikap dan bertingkah laku sebagai manusia bermartabat, bukan? Yup, sekalipun di dunia maya, every word shows who you are.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog