Program Guru Penggerak (PGP) telah berjalan selama beberapa waktu. Melalui program tersebut, guru ditempa untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Selama enam bulan mengikuti program pendidikan, Calon Guru Penggerak (CPG) tetap menjalankan tugas mengajarnya.

Lantas kenapa kita mesti mengikuti program dari Kemendikbud ini, Guru Pintar? Apa manfaat yang akan kita peroleh? Bagaimana pula caranya agar kita dapat berpartisipasi? Berikut ulasannya.

Apa Itu Guru Penggerak?

Photo by Startup Stock Photos on Pexels

Guru Penggerak tentu bukan istilah yang baru bagi Guru Pintar. Untuk menjadi Guru Penggerak, kita harus mengikuti Program Guru Penggerak Kemendikbud. Sebagian guru bahkan sudah mengikuti program tersebut.

Bagaimana dengan Guru Pintar sendiri? Apakah sudah berstatus sebagai Guru Penggerak atau masih akan mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak?

Setelah menyelesaikan Program Pendidikan Guru Penggerak, kita memiliki kualifikasi sebagai Guru Penggerak. Dalam pengertiannya sendiri, Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang peserta didik secara holistik. Guru Penggerak adalah adalah guru-guru terpilih yang siap menjadi pemimpin pembelajaran dan berperan sebagai agen pendorong transformasi pendidikan di Indonesia.

Apa Saja Tugas dan Peran Guru Penggerak?

Photo by Antoni Shkraba on Pexels

Guru Penggerak terlibat aktif dan proaktif dalam mengembangkan tenaga pendidik lainnya agar dapat mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik. Guru Penggerak juga merupakan teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan demi terwujudnya profil Pelajar Pancasila.

Ada tugas-tugas penting yang diemban oleh setiap Guru Penggerak Kemendikbud. Tugas dan peranan tersebut adalah sebagai berikut:

• menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya
• menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah
• mendorong peningkatan kepemimpinan siswa di sekolah
• membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
• menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah.

Apa Kompetensi Guru Penggerak?

Photo by Anastasia Shuraeva on Pexels

Program Pendidikan Guru Penggerak ditujukan untuk menempa guru agar memiliki kompetensi yang dibutuhkan sebagai penggerak transformasi pendidikan di Indonesia. Program pendidikan tersebut meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama enam bulan, sebagaimana telah disebutkan di awal.

Setelah menyelesaikan program pendidikannya, Guru Penggerak mengemban tugas dan peran yang tak ringan. Untuk itu, Guru Penggerak Kemendikbud harus mampu:

• memahami filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan melakukan refleksi kritis atas hubungan nilai-nilai tersebut dengan konteks pendidikan lokal dan nasional pada saat ini
• menjalankan strategi sebagai pemimpin pembelajaran yang mengupayakan terwujudnya sekolah sebagai pusat pengembangan karakter dengan budaya positif
• mengembangkan dan mengkomunikasikan visi sekolah yang berpihak pada peserta didik kepada para guru dan pemangku kepentingan 
• mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda
• mengelola emosi dan mengembangkan keterampilan sosial yang menunjang pembelajaran 
• melakukan praktik komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar seorang coach
• menerapkan praktik coaching sebagai pemimpin pembelajaran 
• melakukan praktik pengambilan keputusan yang berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran
• melakukan strategi pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, waktu, serta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada peserta didik 
• merencanakan, mengorganisasikan, serta mengarahkan program perbaikan dan perubahan sekolah, juga memantaunya agar berjalan sesuai rencana dan mengarah pada tujuan
• mengembangkan kegiatan berkala yang memfasilitasi komunikasi siswa, orang tua, dan guru serta melibatkan orang tua dalam proses belajar yang berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran 
• merefleksikan perannya dan strategi yang telah dijalankan
• berbagi praktik baik dengan rekan sejawat 
• membuat rencana tindak lanjut dan berkolaborasi dengan rekan sejawat.

Berapa Gaji Guru Penggerak?

Photo by Polina Tankilevitch on Pexels

Agar memperoleh kompetensi Guru Penggerak di atas, kita mendapatkan berbagai bantuan, Guru Pintar. Misalnya, selama menjalani Program Pendidikan Guru Penggerak, kita bisa mendapatkan bantuan paket data/pulsa untuk mengakses pelatihan daring.

Bantuan finansial bisa berbeda-beda, tergantung dari daerah maupun angkatan Program Pendidikan Guru Penggerak yang diikuti. Adapun gaji Guru Penggerak sendiri ada beberapa alternatif skema sebagai berikut.

• Guru Penggerak ASN/PPPk mendapatkan gaji sesuai dengan golongan dan pangkat.
• Guru Penggerak non-ASN di sekolah negeri mendapatkan gaji sesuai peraturan daerah atau kota/kabupaten.
• Guru Penggerak non-ASN di sekolah swasta mendapatkan gaji sesuai ketentuan yayasan.

Sebagaimana telah berjalan selama ini, gaji guru tidak ditentukan oleh Kemendikbud. Oleh sebab itu, gaji Guru Penggerak bisa berbeda-beda antar sekolah maupun daerah.

Kita mesti mengingat kembali bahwa tujuan Guru Penggerak bukan semata-mata demi benefit finansial. Sekali lagi, Guru Penggerak adalah adalah guru-guru terpilih yang siap menjadi pemimpin pembelajaran dan berperan sebagai agen pendorong transformasi pendidikan di Indonesia.

Image source: anyflip.com

Alih-alih benefit finansial, sertifikat akan diberikan pada akhir masa Program Pendidikan Guru Penggerak. Dengan memiliki sertifikat Guru Penggerak, kita berhak atas:

• 306 Jam Pelajaran (JP)
• prioritas seleksi Kepala Sekolah
• komunitas belajar yang baru.

Bagaimana Cara Daftar Program Guru Penggerak?

Photo by Wes Hicks on Unsplash

Nah, apakah Guru Pintar tertarik untuk menjadi Guru Penggerak? Syarat menjadi Guru Penggerak yang utama adalah mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak. Untuk mengikuti program tersebut, ada beberapa kriteria peserta yang harus kita penuhi, antara lain:

• guru ASN maupun non-ASN baik dari sekolah negeri maupun sekolah swasta, pada satuan pendidikan formal jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB yang memiliki SK Mengajar
• kepala sekolah yang belum memiliki Nomor Registrasi Kepala Sekolah (NRKS),berstatus definitif dari ASN maupun non-ASN baik dari sekolah negeri maupun sekolah swasta, pada satuan pendidikan formal jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB
• memiliki akun guru di Data Pokok Pendidikan (Dapodik)
• memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1/D4
• memiliki pengalaman mengajar minimal lima tahun
• memiliki masa sisa mengajar tidak kurang dari sepuluh tahun atau memiliki usia tidak lebih dari 50 tahun saat registrasi
• menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
• memiliki kemampuan untuk fokus pada tujuan
• memiliki kompetensi menggerakkan orang lain dan kelompok
• memiliki daya juang/resiliensi yang tinggi
• memiliki kompetensi kepemimpinan dan bertindak mandiri
• memiliki kemampuan untuk belajar hal baru, terbuka pada umpan balik, dan terus memperbaiki diri
• memiliki kemampuan berkomunikasi dengan efektif dan memiliki pengalaman mengembangkan orang lain
• memiliki kedewasaan emosi dan berperilaku sesuai kode etik. 

Guru Pintar memenuhi kriteria yang telah disebutkan di atas? Silakan mendaftar Program Pendidikan Guru Penggerak melalui Laman Masuk Guru Penggerak dan selamat berperan aktif sebagai agen pendorong transformasi pendidikan di Indonesia!

Sumber:

sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id