Hindari 7 Kesalahan Ujaran Verbal Ini dalan Percakapan Bahasa Inggris
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
photo via Matthew Loffhagen
Pernahkah kamu merasa jengkel karena tutur kata orang yang kurang sopan? Memang rasa jengkel yang timbul dari kurang sesuainya perilaku orang lain bersifat sangat subyektif, tapi itu terjadi secara umum pada semua orang dan pada semua kebudayaan.
Demikian pula pada penutur Bahasa Inggris, khususnya yang tinggal di Benua Eropa (British). Apa saja yang perlu kamu perhatikan saat bertemu dengan mereka? Berikut ini kesalahan-kesalahan sederhana yang bisa kamu hindari.
1. Gunakan have/ 've, bukan of
Kamu perlu berlatih membedakan bunyi have/'ve dengan of karena keduanya berbeda sangat jauh.
Contoh:
Benar: I would have/ I could've attended the event if you had invited me.
Salah: I would of / I could of attended the event if you had invited me.
Tentunya kamu tahu kapan dan bagaimana would have atau could have digunakan. Sementara itu, would of atau could of adalah struktur yang tak ada dalam tata Bahasa Inggris.
2. Jangan lupa bilang please
Please tidak selalu bermakna meminta tolong. Misalnya pada saat kamu memesan makanan atau minuman di kafe atau resto, mengucapkan please adalah bagian dari sopan santun yang sangat dihargai oleh orang-orang yang berbudaya baik.
Alih-alih mengucapkan:
Lebih baik kamu mengucapkan:
3. Jangan mengawali kalimat dengan kata so
Memang tak ada salahnya mengawali kalimat dengan kata so, misalnya:
Tetapi bila kamu mengawali hampir semua ujaranmu dengan so, bayangkan berapa banyak kata so yang bisa dihitung teman bicaramu. Tahu kan, gimana rasanya mendengar kata gak penting terus-terusan saat bicara dengan seseorang? Lagipula, kata so sangat tidak dianjurkan digunakan untuk mengawali kalimat pada karya tulis ilmiah. Jadi, gunakan dan tempatkan kata so dengan sesuai, ya.
4. Terlalu banyak menggunakan kata like
Hampir sama seperti kata so, kata like juga sering digunakan dalam ujaran verbal.
Contoh: He was so rude, like, I couldn't accept it!
Seringkali, penggunaan kata like dalam ujaran verbal hanya dimaksudkan untuk memberi tambahan penjelasan. Akan tetapi bila terlalu sering menggunakan kata like seperti berikut ini, kamu bisa membuat teman bicaramu pusing atau bahkan jengkel.
Contoh: He is a good man, like, giving out all the money in his pocket, like he were a rich guy. But sometimes it's too much, like, doesn't he need to support himself properly? We're not going to live for like one or two days, are we?
5. Kesalahan tata bahasa yang parah
Tata bahasa yang baku dan benar sering diabaikan dalam ujaran verbal, dan itu wajar. Akan tetapi, bila kesalahan tata bahasa yang terjadi cukup fatal, teman bicaramu bisa salah paham.
Contoh: I was sat down there for an hour waiting for you!
Mendengar ungkapan tersebut, bisa jadi kamu akan balik bertanya "Who sat you down? Are you even a baby?”
Jadi, gunakan: I was sitting down there for an hour waiting for you.
6. Gunakan kata ganti yang sesuai
Gaul boleh, tapi kalau lebay, jadinya alay. Sama halnya dengan ujaran Bahasa Inggris berikut ini:
Salah: Myself and Tom will help you.
Benar:Tom and I will help you.
Atau, dalam percakapan telepon seperti ini:
Y: Can I talk to Jamie, plese?
Z: Yes, that's myself.
Seharusnya, yes, that's me.
Sama halnya seperti:
Salah: I want them shoes.
Benar: I want those shoes.
7. Gunakan well, bukan good
Mungkin kamu sering mendengar ungkapan yang salah secara tata bahasa berikut ini:
Y: How are you doing?
Z: I'm doing good.
Tanggapan yang benar adalah I'm doing well. Bedanya:
Ujaran verbal, apalagi dalam percakapan informal, memang lebih tidak terikat peraturan tata bahasa yang baku. Tapi kamu bisa menghindari kesalahan-kesalahan kecil di atas supaya teman bicaramu merasa nyaman. Tak ada ruginya, bukan?
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog