Jurusan IPA Kini Bisa Dipilih oleh Anak IPS
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Ambreen Hasan on Unsplash
Apakah jurusan IPA bisa ke IPS atau sebaliknya, IPS juga bisa ke IPA? Pertanyaan-pertanyaan seputar lintas jurusan seperti ini pasti cukup sering berseliweran di benak kita masing-masing. Betul begitu, Sobat Pintar?
Masuk PTN menjadi salah satu momen penting yang memerlukan perencanaan matang. Jangan sampai kita salah langkah hanya gegara cuek sama peraturan SNPMB yang enggak selalu sama setiap tahun. Terus, gimana dengan SNBP dan SNBT 2024? Bisa ga sih, kita lintas jurusan IPS ke IPA atau IPA ke IPS?
Photo by Warren Wong on Unsplash
Mungkin kamu lebih sering mendengar istilah linjur ketimbang lintas jurusan. Betul, linjur adalah kependekan dari lintas jurusan. Namun apa sebenarnya yang dimaksud dengan lintas jurusan itu?
Begini, Sobat. Di sekolah, terutama di Kurikulum 2013, kita mengenal kelas IPA, IPS dan Bahasa. Kalau ditanya, biasanya kita menjawab jurusan, "Saya di jurusan IPA, Om," atau "Saya di jurusan IPS, Tante." Anak IPA belajar Kimia, Fisika, dan seterusnya. Anak IPS dan Bahasa masing-masing belajar, antara lain, Ekonomi dan bahasa asing. Pada pokoknya, mapel yang dipelajari berbeda, sesuai dengan kelasnya masing-masing.
Nah, kakak-kakak tingkat kita dahulu memilih jurusan kuliahnya sama dengan jurusan kelasnya di sekolah, Sobat. Contohnya, anak IPA kuliah Kimia atau Fisika. Anak IPS kuliah di jurusan ekonomi, sedangkan anak Bahasa kuliah di jurusan sastra.
Disebut lintas jurusan atau linjur ketika anak IPA kuliah sastra, anak IPS kuliah Biologi, atau anak Bahasa kuliah ekonomi. Di SNPMB 2024, linjur IPA ke IPS dan IPS ke IPA boleh dilakukan, Sobat Pintar.
Photo by Annie Spratt on Unsplash
Pada dasarnya, sekarang kita bebas memilih jurusan kuliah atau program studi yang diinginkan. Kamu yang anak IPA bisa memilih jurusan-jurusan IPS (Soshum). Sebaliknya, anak IPS juga bisa memilih jurusan-jurusan IPA (Saintek). Ketentuan ini berlaku baik di SNBP maupun SNBT.
Namun jangan lupa, Sobat. Kebebasan yang kita miliki bukan tanpa tanggung jawab. Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab itu? Apa sebenarnya yang harus dilakukan jika ingin lintas jurusan?
Boleh-boleh saja anak IPA memilih kuliah sastra, misalnya. Namun apakah kamu yakin bahwa kamu punya minat yang kuat, kemampuan, dan bakat di bidang linguistik atau sastra, sementara selama ini kamu sudah terbiasa belajar mapel-mapel IPA?
Pertanyaan yang sama juga berlaku untuk lintas jurusan atau lintas minat dari anak IPS ke IPA. Mempelajari suatu bidang ilmu yang baru dengan lebih mendalam di bangku kuliah tidak selalu mudah dilakukan. Misalnya, kamu anak IPS yang kemudian kuliah Kehutanan (IPA). Kamu bakal belajar matkul Zoologi, Botani, Ilmu Tanah Hutan, Silvikultur Hutan Tanaman, Ilmu Kayu, Fisiologi Pohon, Teknik Perbanyakan Tanaman, dan lain-lain yang sebagian kecil dipelajari dalam mapel Biologi.
Kalau kamu masih bingung, ada baiknya mengikuti Tes Penjurusan Kuliah. Tes penjurusan seperti ini dapat membantumu mengenali bakat, minat dan kemampuan terbaikmu, sehingga kamu bisa memilih jurusan kuliah yang tepat. Dengan begitu, kamu bisa terus mengembangkan diri sebaik mungkin meskipun belajar di disiplin keilmuan yang sepenuhnya baru.
Bisa masuk jurusan atau prodi impian, di kampus impian, adalah anugerah yang luar biasa – terlebih lagi kalau kamu linjur. Namun apakah kelak kamu bisa lulus kuliah tepat waktu, Sobat?
Setiap jurusan kuliah punya tantangannya tersendiri. Hanya karena anak IPA bisa linjur ke IPS, bukan berarti kuliah ilmu sosial akan lebih mudah ketimbang sains. Misalnya, dari kelas IPA kamu mau linjur ke prodi Ilmu Sejarah. Setelah belajar Matematika, Fisika, Kimia, kira-kira bakal gimana kalau kamu harus harus belajar matkul Filsafat Ilmu, Sosiologi Politik, Antropologi Politik, Pengembangan Masyarakat, ataupun Filsafat Sejarah? Bakal sanggup ga nih, kamu berjuang menyelesaikan kuliahmu di jurusan tersebut sampai lulus?
Ada ketentuan baru di SNPMB 2024. Kalau kamu lolos di SNBP, udah enggak boleh mengikuti SNBT dan Seleksi Mandiri. Kalau kamu sudah lolos di SNBT, enggak boleh juga mengikuti Seleksi Mandiri. Pada intinya, kamu punya satu kesempatan saja untuk masuk jurusan impianmu.
Misalnya, kamu dari kelas atau jurusan IPS bisa linjur ke IPA di SNBT. Kamu mengira kuliah Biologi "cuma modal" baca doang, jadi lulus dari prodi ini sepertinya bukan mustahil. Namun setelah UTBK, kamu mendapatkan lebih banyak informasi yang bikin galau. Akhirnya, saat pengumuman SNBT dan kamu lolos, kamu merasa menyesal telah memilih prodi tersebut.
Bisa ngga, kamu mengikuti Seleksi Mandiri untuk memilih prodi lain? Enggak, Sobat. Kamu enggak bisa mengikuti Seleksi Mandiri. Kamu harus bertanggung jawab dengan prodi pilihanmu – baik linjur atau tidak.
Photo by Possessed Photography on Unsplash
Jika keputusanmu sudah bulat untuk lintas jurusan, sekarang kita pelajari bagaimana cara melakukannya. Tergantung dari jalur yang kamu pilih, berikut penjelasannya.
SNPMB sendiri memberikan kesempatan untuk lintas jurusan, tetapi jangan lupa bahwa keputusan lolos tidaknya SNBP berada di "tangan" perguruan tinggi yang dituju. Bahkan linjur IPA ke IPS ataupun IPS ke IPA menjadi salah satu indikator penilaian. Bila perguruan tinggi yang kamu tuju tidak memperbolehkan linjur, sebaiknya kamu enggak linjur, Sobat.
Bila memungkinkan untuk linjur, perhatikan nilai mapel pendukung untuk prodi pilihanmu tersebut. Jangan sampai memperkecil kemungkinanmu lolos SNBP dengan memilih prodi yang nilai mapel pendukungnya enggak support sama sekali.
Kalau begitu kamu mau linjur atau tidak, Sobat Pintar? Semua harus sudah diputuskan sebelum jadwal pendaftaran SNBP ditutup.
Skor UTBK menjadi penentu lolos tidaknya kamu di SNBT. Kamu bebas mau lintas jurusan IPS ke IPA atau sebaliknya, yang terpenting skor UTBK-mu lolos seleksi. Alih-alih IPA/IPS atau Saintek/Soshum, pemilihan prodi mengikuti ketentuan di bawah ini.
Image source: snpmb.bppp.kemdikbud.go.id
Galau soal pilihan prodi harus sudah selesai sebelum pendaftaran SNBT. Kapan itu?
Seleksi Mandiri diselenggarakan oleh PTN masing-masing. Ketentuan yang berlaku, termasuk lintas jurusan IPS ke IPA atau IPA ke IPS, sepenuhnya mengikuti peraturan PTN yang bersangkutan.
Lintas jurusan IPS ke IPA dan IPA ke IPS memang terbilang baru. Kalau mau dibilang privilese, kakak-kakak tingkat kita dahulu enggak mendapatkannya. Maka dari itu, manfaatkan kesempatan linjur ini dengan sebaik-baiknya, Sobat Pintar.
Namun perlu diingat, linjur tidak selalu menjadi pilihan yang terbaik. Pertimbangkan bakat, minat, dan kemampuan diri sendiri sebelum linjur IPA ke IPS atau IPS ke IPA. Ketahui juga kebijakan perguruan tinggi yang dituju mengenai linjur, apakah memperbolehkan atau tidak. Bila semua usaha sudah dikerjakan sebaik-baiknya, kita tinggal berharap yang terbaik.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog